Waspada, Anak Bisa Jadi Pembawa Virus Covid-19 ke Orang Lain
Dream - Kasus corona virus (Covid-19) pada anak-anak menurut penelitian memang sangat rendah. Anak pun cenderung cepat membaik dan tak mengalami pemburukan. Hal ini justru harus diwaspadai, pasalnya, anak bisa jadi carrier (pembawa) dan menularkannya pada orang lain.
Dokter Anggraini Alam, spesialis anak dan Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap bahwa bahwa suatu infeksi baru seperti Covid-19 memang pada awalnya akan menyerang orang dewasa.
"Ketika sudah mulai ada kekebalan, akhirnya dia akan ke anak," kata Anggraini, dikutip dari Liputan6.com
Ia mengungkap, gejala pada anak mungkin hanya terlihat seperti pegal-pegal atau batuk kering biasa. Hal ini karena untuk COVID-19 dibutuhkan pemeriksaan secara laboratorium.
"Karena ini adalah infeksi baru, kalau anak datanya kok belum banyak, namun jangan lengah," kata Anggraini.
Bahaya Jika Menulari Kakek Nenek
Kondisi inilah yang menurut para dokter anak, membuat mereka juga harus dijaga dari penularan serta menularkan kepada orang lain. Khususnya pada kelompok yang rentan penyakit.
"Itu yang perlu kita jaga pada anak-anak kita. Mereka kalau batuk seringkali iseng di depan wajah teman-temannya atau kakaknya, adik-adiknya. Itu ciri khas anak. Dia tidak tahu bahayanya," kata dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang Hartono Gunardi, Ketua Bidang 3 PP IDAI.
"Apalagi kalau anak itu batuk di depan kakek atau neneknya yang sudah sepuh," ujarnya.
IDAI Minta Transparansi Data
Ketua IDAI Aman B. Pulungan mengatakan bahwa kasus pada anak terbesar di dunia saat ini berada di Korea Selatan dengan perkiraan sekitar 400 pasien. Namun, menurutnya laporan tersebut ada karena skrining secara luas dan jumlahnya tidak sebanyak di Indonesia.
"Dengan catatan jumlah anak di Korea Selatan tidak sampai 90 juta anak dan mereka banyak yang diperiksa," katanya.
Aman mengatakan, IDAI meminta pemerintah untuk memiliki transparansi data mengenai hasil tes dan cluster. Dia juga meminta agar ada kesamaan batasan antara Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) guna menegakkan diagnosis pasti pada anak yang dicurigai mengidap COVID-19.
Selain itu, IDAI juga mengatakan, diperlukan penelusuran yang pasti untuk mengetahui dengan jelas sumber penularan penyakit tersebut pada anak.
Laporan Giovani Dio/ Sumber: Liputan6.com
Heboh Virus Corona, Perlukah Si Kecil Diberi Suplemen Tambahan?
Dream - Kabar soal penularan virus corona (Covid-19) membuat sejumlah orangtua khawatir, terutama dalam hal menjaga kesehatan anak. Sistem kekebalan tubuh jadi yang paling berperan dalam melindungi anak-anak dari penularan virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
Suplemen vitamin pun jadi andalan banyak orangtua untuk menjaga kekebalan tubuh anak. Lalu haruskan memberi anak vitamin ekstra?
"Kebutuhan vitamin utama anak harusnya dipenuhi melalui menu makanan harian. Sayur, susu, buah, daging, ikan, telur dan asupan lainnya, dan bukan dari suplemen. Bila makanannya seimbang dan pola makannya teratur tak perlu vitamin tambahan," kata Dan Brennan, seorang dokter, dikutip ddari WebMD.
Memang ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak membutuhkan suplemen vitamin tambahan. Antara lain anak-anak yang mengalami masalah makan, asma, memiliki masalah pencernaan, anak yang hanya mau makan makanan instan, memiliki penyakit tertentu dan dalam masa pemulihan.
"Untuk anak yang memang memiliki masalah kesehatan, penting untuk mengonsultasikan pada dokter untuk suplemen vitamin yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan," ujar Brennan.
Vitamin Penting Bagi Anak
Sebagai langkah penting, perbaiki menu makanan anak. Mulai dari sarapan hingga makan malam, termasuk menu camilan mereka. Pastikan apapun yang dikonsumsi anak mengandung vitamin tinggi. Apa saja zat esensia yang dibutuhkan anak dan sumbernya? Yuk simak.
Vitamin A
Sangat penting untuk tumbuh kembang anak, perbaikan jaringan tulang, kulit mata serta respons imunitas yang sehat. Sumber vitamin A adalah susu, keju, telur, dan sayuran berwarna kuning ke oranye seperti wortel, ubi, dan labu.
Vitamin B
Ini termasuk turunannnya antara lain B2, B3, B6, dan B12. Fungsinya adalah membantu metabolisme, produksi energi, dan sistem peredaran darah dan saraf yang sehat. Sumber vitamin B yang baik antara lain ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, susu, keju, dan kedelai.
Dua Zat Penting Lainnya
Vitamin D
Membantu pembentukan tulang dan gigi dan membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber vitamin D yang baik antara lain yogurt, tahu, susu dan ikan berlemak seperti salmon dan mackerel. Sumber vitamin D terbaik adalah sinar matahari.
Zat Besi
Zat besi berfungsi dalam pertumbuhan otot dan sangat penting untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan zat besi sangat berbahaya bagi anak karena bisa menghambat pertumbuhannya. Sumber zat besi yang baik antara lain daging sapi dan daging merah lainnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Cegah Diare yang Sering Menyerang Anak Saat Perjalanan Liburan
Hal yang paling sering membuat anak-anak terkena diare saat liburan adalah infeksi virus.
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaVirus Lebih Aktif di Udara Dingin, Waspada Menyerang Si Kecil
Semakin banyak anak yang sakit di musim hujan. Ketahui penyebab dan cara cegahnya agar anak tetap sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya
Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.
Baca SelengkapnyaViral Ibu dan Bayi Meninggal Dunia Usai Persalinan di Rumah Sakit di Indramayu, Keluarga Menduga Terjadi Malapraktik
Keluarga pasien menuding rumah sakit terlambat memberi pertolongan, baru ditangani beberapa jam setelah pasien datang.
Baca SelengkapnyaKasus Gondongan Merebak di Anak Usia SD, Ayah Bunda Jangan Panik
Virus penyebab gondongan ini sangat mudah menular, terutama di kelas dan di tempat ramai dan tertutup.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca SelengkapnyaViral Kondisi Tersangka Pembunuhan 5 Orang Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Viral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca Selengkapnya