Dream - Setelah menikah, banyak pasangan yang ingin segera mendapat momongan. Tapi kadang kehamilan tak kunjung terjadi, padahal baik suami maupun istri tak menggunakan kontrasepsi.

Jika selama setahun tak menggunakan kontrasepsi dan suami istri melakukan hubungan seksual secara teratur tapi tak ada tanda-tanda kehamilan, memang sebaiknya memeriksakan ke dokter. Pemeriksaan bisa dilakukan di dokter obstetri dan ginekologi atau dokter spesialis kesuburan.

Dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui mengapa kehamilan belum juga terjadi. Namun Anda juga harus waspada terhadap empat penghambat kehamilan berikut.

Obesitas
Berat badan berlebih dapat mengganggu kinerja organ termasuk organ reproduksi. Misalnya, perempuan yang obesitas dan kadar kolesterolnya tinggi akan berdampak pada kestabilan hormonnya. Hal ini bisa mengacaukan siklus haid yang berdampak negatif pada proses kehamilan.

Terlalu kurus
Pada perempuan yang terlalu kurus (underweight) juga bisa membuat susah hamil. Hal ini karena kurangnya lemak tubuh bisa memperlambat produksi hormon yang diperlukan untuk proses ovulasi atau pematangan sel telur dan pelepasannya ke saluran indung telur. Perempuan yang sangat kurus juga memiliki kecenderungan gangguan siklus menstruasi.

Stres
Kondisi psikologis yang tertekan dapat menyebabkan gangguan spasme tuba fallopi (saluran telur mengerut), gangguan pematangan sel telur, hingga menurunkan hasrat seksual. Hal tersebut tentu saja akan berdampak signifikan pada kemungkinan kehamilan.

Endometriosis
Kondisi ini seringkali tak disadari karena biasanya tanpa gejala. Endometriosis bisa terjadi karena jaringan pembentuk dinding rongga rahim tumbuh di lokasi yang salah, yaitu di luar rongga rahim. Hal inilah yang menimbulkan pelekatan di sekitar saluran telur sehingga menghambat proses pembuahan. Untuk mengatasi hal ini, dokter biasanya akan memberi obat-obatan tertentu atau melakukan operasi laparoskopi atau laparotomi.

Sumber: Jurnal Program Nutritalk