Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wah, Sekolah di Filipina Tak Akan Dibuka Sebelum Ada Vaksin Covid-19

Wah, Sekolah di Filipina Tak Akan Dibuka Sebelum Ada Vaksin Covid-19 Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Sejumlah negara seperti Korea Selatan, China, Belanda, dan Prancis mulai membuka sekolah setelah ditutup karena Covid-19 selama 3-5 bulan. Sebuah keputusan berbeda diambil oleh pemerintah Filipina yang mengungkap kalau tak bakal membuka sekolah sampai vaksin Covid-19 ditemukan.

Pihak berwenang Filipina melihat risiko kembali ke sekolah terlalu besar. Hal ini melihat beberapa kasus kembalinya jumlah Covid-19 di di beberapa negara saat sekolah kembali dibuka.

Sebagai solusinya, anak-anak akan belajar di rumah melalui televisi, karena mereka dilarang untuk keluar rumah. Presiden Rodrigo Duterte sampai mengeluarkan pernyataan siswa tak bisa boleh ke sekolah untuk melawan penyebaran penyakit, bahkan jika itu artinya para siswa tidak dapat lulus sesuai jadwal.

"Kami akan mematuhi arahan presiden untuk menunda kelas tatap muka sampai vaksin tersedia," tambah Briones.

Nantinya, kelas akan dilanjutkan pada akhir Agustus dan guru akan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh melalui internet atau siaran televisi.

 

 

Hambatan Sekolah di Rumah

Sayangnya, sistem ini mengalami hambatan. Jutaan orang di Filipina hidup dalam kemiskinan dan tidak memiliki akses ke komputer dan televisi di rumah untuk berpartisipasi dalam kelas. Dampaknya adalah kegiatan belajar mengajar terhambat.

Saat ini ada sekitar 25 juta siswa di Filipina yang belajar di rumah. Mereka sangat menanti hadirnya vaksin Covid-19 agar sekolah kembali dibuka, karena anak-anak sangat rentan terhadap virus ini.

Kabarnya perusahaan raksasa farmasi di Inggris, AstraZeneca, sangat optimistis dengan penemuan vaksin Covid-19. Mereka berencana meluncurkan vaksin pada September 2020 jika uji coba yang sedang berlangsung terbukti berhasil.

Sekolah Mulai Dibuka di Beberapa Negara, Amankah?

Dream - Sudah dua bulan anak-anak di Indonesia belajar dari rumah karena pandemi Covid-19. Hingga saat ini belum ada keputusan dari Pemerintah untuk membuka kembali sekolah, kampus dan lembaga pendidikan lainnya. Hal ini karena kasus Covid-19 di Indonesia belum berkurang signifikan.

Sementara, di beberapa negara seperti Belanda, China, Taiwan, Australia, Hong Kong dan Jepang sekolah mulai dibuka kembali. Meski demikian tak serta merta membuat kegiatan belajar mengajar normal seperti sebelumnya.

Sejumlah prosedur kesehatan dijalankan secara ketat. Seperti di Australia misalnya, masuk sekolah dilakukan bergantian. Hanya ada kelas satu kali seminggu untuk seperempat siswa dari setiap kelas.

Tidak semua kelas masuk bersamaan, termasuk anak-anak sekelas juga datang bergantian untuk mendapat materi. Kelompok anak yang datang harus sama, untuk mempermudah melakukan tracking jika ada diketahui terkena Covid-19.

Sementara di China, sekolah menyediakan fasilitas pemeriksaan khusus di gerbang. Ini semacam skrining awal untuk mengetahui kondisi kesehatan anak yang datang ke sekolah. Masker sekali pakai wajib dikenakan, sesampainya di sekolah masker harus diganti dengan yang baru.

Konsep tersebut juga diterapkan di sekolah di Taiwan dan Jepang. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan dilakukan, terutama terkait prosedur kesehatan jika ingin sekolah dibuka kembali.

 

Mempersiapkan dengan Detail

Satu yang pasti, sekolah tak bisa berjalan normal seperti sebelum pandemi. Hal yang harus dilakukan adalah bagaimana menjaga anak-anak pada jarak yang aman dari satu sama lain ketika di ruang kelas atau di taman bermain. Termasuk kemungkinan sekolah harus ditutup kembali jika kasus infeksi meningkat.

"Dari perspektif kesehatan, kesehatan anak-anak dan kesehatan staf harus dipikirkan sebelum sekolah dibuka kembali. Hal ini memang tak mudah dilakukan, pembuat kebijakan harus mempertimbangkannya secara matang," kata dr. Nathaniel Beers, seorang anggota Dewan Kesehatan Sekolah Amerika Serikat, dan dokter anak di Children's National Hospital di Washington.

 

Rekomendasi American Academy of Pediatrics

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat mulai melonggarkan karantina. Ada wacana sekolah akan dibuka kembali. American Academy of Pediatrics (AAP), asosiasi dokter anak Amerika Serikat pun membuat sejumlah rekomendasi penting jika ingin sekolah dibuka kembali dan aman bagi anak-anak serta para staf.

- Ketersediaan pengujian covid-19 dan pelacakan kontak
- Menerapkan langkah-langkah pengendalian infeksi, seperti mendisinfeksi ruang kelas dan permukaan, menyaring anak-anak dan staf, menggunakan masker, menjauhkan jarak sosial, membatasi interaksi antara anak-anak dan staf, dan menguji infeksi bila perlu.
- Ketersediaan desinfektan dan pengujian secara berkesinambungan
- Rencana matang untuk membuka kelas berdasarkan tingkatan
- Rencana jika kemungkinan penutupan sekolah kembali
- Membuat pilihan untuk pembukaan kembali bertahap, mungkin dengan jam sekolah yang dikurangi, untuk memungkinkan pejabat kesehatan setempat memantau tingkat infeksi masyarakat
- Membuat rencana untuk anak-anak dengan kondisi medis berisiko tinggi yang mungkin tidak dapat kembali ke sekolah dengan aman

Sumber: WebMD

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral! Berawal dari Iseng Tanya Tanggal Lahir, Siswa SMA Ini Akhirnya Nikahi Gurunya, Netizen: 'Kalau Jodoh Gue Masih Sekolah PAUD'

Viral! Berawal dari Iseng Tanya Tanggal Lahir, Siswa SMA Ini Akhirnya Nikahi Gurunya, Netizen: 'Kalau Jodoh Gue Masih Sekolah PAUD'

Tanpa malu-malu, siswa itu menanyakan tanggal lahir bu guru yang tengah berjalan di depannya.

Baca Selengkapnya
9 Negara Ini Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis di Sekolah, Ada yang Sejak Tahun 1940-an

9 Negara Ini Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis di Sekolah, Ada yang Sejak Tahun 1940-an

Berikut ini daftar negara yang sudah memberikan makan siang gratis untuk anak sekolah

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Siswa Terganggu Bau Ketek Teman Sekelas, Netizen: Mau Kasihan tapi Bikin Sesak Napas

Momen Siswa Terganggu Bau Ketek Teman Sekelas, Netizen: Mau Kasihan tapi Bikin Sesak Napas

Banyak siswa di kelas ini tampak menutup hidung sebab mencium bau badan teman sekelasnya.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta  Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Fakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Kelakuan Tim Content Creator Kalau Kerja

NOTED KAK! Kelakuan Tim Content Creator Kalau Kerja

Tiap divisi di kantor pasti punya cara kerja yang beda? Nah begini kelakuan tim konten Dream biar dappat FYP

Baca Selengkapnya