Viral Bocah Tidur 1 Tahun, Terkena Sindrom Putri Tidur
Dream - Video bocah Shaka yang selalu tidur di akun TikTok Shaka_17 membuat banyak orang merasa iba. Balita ini sudah tidur selama berbulan-bulan. Ia hanya membuka mata sesekali.
Makan, minum, buang air besar dan kecil dilakukannya tetap dengan mata terpejam. Dari keterangan video di TikTok, Shaka tidur terus-menerus sejak usianya 8 bulan. Tak ada keterangan detail soal kesehatan Shaka dari video yang diunggah ibunya di TikTok.
@shaka_17 dari awal skit sampek sekarang..????????????
? original sound - Belajar_Hijrah:)
Tidur Terus dan Berulang
Banyak orang memperkirakan kalau Shaka mengalami sindrom Putri Tidur. Andreas Prasadja, dokter ahli tidur di Snoring and Sleep Disorder Clinic, sudah melihat video Shaka dan ia juga mengira kalau Shaka terkena Kleine-Levine Syndrome atau Sindrom Putri Tidur.
"Ada beberapa kriteria diagnosisnya, yang saya tidak tahu dari video ini, apakah (Shaka) sudah terdiagnosa atau belum," kata Andreas di akun Instagram pribadinya pada Senin, 20 Juli 2020.
Kriteria dari Kleine-Levine Syndrome adalah anak bisa tidur selama dua, lima, bahkan sepuluh hari lalu bangun dan bisa beraktivitas seperti tidak terjadi apa-apa.
"Ya memang gejalanya adalah tidur, sudah setahun katanya. Apakah ada episode bangun atau tidak, saya tidak tahu," lanjutnya.
Kriteria dari Kleine-Levine Syndrome adalah anak bisa tidur selama dua, lima, bahkan sepuluh hari lalu bangun dan bisa beraktivitas seperti tidak terjadi apa-apa.
Menurut Andreas, hal ini bisa berulang setelah beberapa waktu.
"Misalnya, tiga bulan, enam bulan, terjadi atau terserang lagi, tidur lagi selama dua minggu," ujarnya.
Tes Khusus
Untuk mendiagnosis apakah Shaka mengalami Sindrom Putri Tidur atau tidak, Andreas mengatakan harus melalui tes yang terdiri dari pemeriksaan tidur satu malam, lalu multiple sleep latency test (MSLT) khusus mendiagnosis narkolepsi. Serangkaian tes bertujuan untuk membedakan kondisi ini dengan penyakit-penyakit tidur lain yang menyebabkan seseorang kantuk berlebihan.
"Misalkan, sleep apnea, yang ngorok, juga bisa menyebabkan orang ngantukan. Narkolepsi, ngantuk dan sulit memertahankan kondisi terjaga," katanya.
Sayangnya, belum ada pengobatan pasti untuk Kleine-Levine Syndrome. Pengobatan dengan berbagai stimulan, kata Andreas, terbukti belum sukses. Hal yang bisa dilakukan sekarang adalah mendiagnosis dengan tepat terlebih dahulu guna melihat apakah ada perawatan yang bisa dilakukan atau tidak.
"Kasihan sekali soalnya kalau dia tidur terus," ujarnya.
Laporan Aditya/ Sumber: Liputan6.com
Waspada Sindrom Kematian Mendadak (SIDS) pada Bayi
Dream – Beberapa tahun belakangan, sudah banyak sekali kasus sindrom kematian mendadak, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada bayi. Sindrom ini sangat berbahaya sebab dapat nyawa merupakan taruhannya.
Salah satu influencer serta peserta top 3 Masterchef Indonesia ke-4, Yulia Baltschun, dalam salah satu video di YouTube channelnya juga membagikan informasi mengenai sindrom ini.
Yulia membagikan pengalamannya di mana ia harus kehilangan sang anak karena SIDS. Tujuannya agar para orangtua lebih waspada dengan sindrom ini.
Tidak hanya Yulia saja, ternyata sudah banyak sekali sekali kasus kematian bayi yang terkena sindrom ini di seluruh penjuru dunia. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa sindrom ini sangat berbahaya.
Penting bagi orangtua untuk tahu seputar SIDS. Hal ini bertujuan agar jika sindrom ini terjadi pada keluarga, bisa diatasi secepat mungkin agar tidak sampai mengalami kematian. Dream merangkum informasi seputar SIDS berikut.
Sindrom Kematian Mendadak (SIDS)
Sindrom kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) merupakan hilangnya nyawa bayi secara mendadak. Sindrom ini muncul secara mendadak dan biasanya akan menyerang bayi yang masih berumur di bawah 1 tahun. SIDS umumnya lebih sring menyerang si kecil pada saat musim dingin.
Sebagian besar kematian yang disebabkan oleh sindrom ini terjadi pada saat si kecil sedang tidur. Namun, tidak jarang juga di beberapa kasus yang dimana si kecil mengalami sindrom kematian mendadak ini saat dia sedang terbangun. Sindrom kematian mendadak ini lebih sering juga terjadi pada bayi yang berjenis kelamin laki-laki. Akan tetapi, tetap saja bayi berjenis kelamin perempuan juga rentan terkena sindrom ini
Penyebab Sindrom Kematian Mendadak (SIDS)
Sebenarnya, sampai saat ini para dokter maupun para ahli belum menemukan penyebab secara pasti munculnya sindrom kematian mendadak pada bayi ini. Namun, terdapat beberapa dugaan yang menjadi penyebab sindrom ini muncul seperti:
- Gangguan pada fungsi otak
- Adanya kelainan genetic atau mutase DNA
- Adanya infeksi pada paru-paru
- Kelahiran prematur
- Rendahnya berat badan pada saat lahir
- Usia bayi masih di bawah 6 bulan
- Terkena asap rokok pada saat di kandungan
Selain dugaan penyebab secara umum, terdapat beberapa dugaan yang dipengaruhi oleh kondisi tidur si kecil seperti:
- Posisi tidur si kecil menyamping
- Posisi tidur si kecil telungkup
- Tidur dengan kondisi perut ditutupi banyak selimut
- Suhu ruangan yang panas
Gejala Sindrom Kematian Mendadak (SIDS)
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sindrom kematian mendadak pada bayi ini terjadi secara mendadak. Dari berbagai kasus yang pernah terjadipun, tidak ada tanda-tanda atau gejala yang ditunjukkan si kecil sebelum terkena sindrom ini.
Bahkan sebelum si kecil terkena sindrom ini, mereka tidak terlihat menderita, sakit bahkan menangis. Namun, ada beberapa kasus, yang menunjukkan bahwa beberapa minggu sebelum terkena sindrom ini, si kecil mengalami masalah pada perut dan pernafasan secara ringan.
Kondisi ini tidak bisa menjadi patokan yang kuat untuk menandakan si kecil terkena sindrom kematian mendadak ini. segeralah periksa ke dokter jika si kecil mengalami permasalahan kesehatan terutama kedua masalah tersebut.
Cara Mencegah Sindrom Kematian Mendadak (SIDS)
Sama seperti gejala pada SIDS, para dokter dan para ahli belum menemukan motode yang pasti untuk mencegah munculnya sindrom kematian mendadak pada bayi ini.
Namun, terdapat beberapa dugaan yang bisa dijadikan upaya untuk mencegah si kecil terkena sindrom ini seperti:
- Berikan selalu ASI eksklusif pada si kecil
- Berikan imunisasi secara rutin
- Posisikan tidur si kecil dengan terlentang
- Selalu menjaga tempat tidur si kecil. Jangan biarkan dia menggunakan bantal dan kasur yang terlalu empuk
- Pakaikanlah baju yang nyaman dan sesuai dengan kondisi sekitar pada si kecil
- Para orang tua sebaiknya berlatih CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)
- Bagi para orang tua, jangan tinggalkan anak di luar pengawasan
- Selalu berdekatan dengan si kecil
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita tiba-tiba tak bisa berbicara setelah tertawa terbahak-bahak.
Baca SelengkapnyaISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaLintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi bocah jatuh ke bawah peron stasiun Manggarai.
Baca SelengkapnyaDokter yang merawat kakek itu sempat tidak percaya kalau pria 80 tahun itu sebelumnya telah meninggal.
Baca SelengkapnyaViral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca SelengkapnyaSemakin banyak anak yang sakit di musim hujan. Ketahui penyebab dan cara cegahnya agar anak tetap sehat.
Baca SelengkapnyaViral Pengantin Wanita Gorontalo Ditinggal Suami Saat Resepsi, Pilu Duduk Sendiri di Kursi Pelaminan
Baca SelengkapnyaViral Dua Turis Asing Diperas Sopir Taksi di Bali, Pelaku Terdeteksi Kabur ke Jawa Timur
Baca Selengkapnya