Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usia Aman Bayi Baru Lahir untuk Diajak Jalan ke Luar Rumah

Usia Aman Bayi Baru Lahir untuk Diajak Jalan ke Luar Rumah Bayi Baru Lahir (Foto: Shutterstock)

Dream - Setelah melahirkan, ibu cenderung bakal menghabiskan waktu seharian di rumah mengurus bayi. Ada kalanya muncul rasa bosan dan suntuk. Muncul keinginan untuk jalan-jalan menikmati udara segar.

Sayangnya, bayi baru lahir sangat rentan jika diajak jalan-jalan ke luar rumah apalagi ke area publik. Hal ini karena daya tahan tubuh bayi baru lahir masih sangat lemah. Udara kotor atau cuaca yang terlalu panas dan dingin bisa memicu masalah kesehatan pada bayi.

Membawa bayi ke luar membutuhkan banyak pertimbangan. Berada di luar rumah bisa membuat bayi terpapar berbagai macam hal seperti sinar matahari, debu, asap dan masih banyak lagi.

 

Sistem Kekebalan Tubuhnya Masih Lemah

Para ahli mengungkapkan jika bayi yang baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh sempurna. Bayi sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, virus dan bakteri. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, ini akan membuat sistem kekebalan tubuhnya meningkat dan sempurna.

Sebaiknya bayi mulai dikenalkan dengan dunia luar saat usianya mencapai 2 sampai 3 bulan. Pada usia ini bayi dipercaya sudah memiliki sistem kekebalan tubuh cukup baik. Kalau pun ingin membawa bayi ke luar rumah sejak usianya sedini mungkin, usahakan membawa bayi di pagi hari tidak kurang dari jam 6 dan tidak lebih dari jam 9.

Bisa membawanya ke rumah tante, eyang atau kerabat, hindari tempat yang terlalu ramai. Jika masih berusia di bawah 1 bulan, sebaiknya pergi dengan jarak yang tak terlalu jauh atau terlalu lama.

Laporan: Mimi Rohmitriasih/ Sumber: Fimela

Bikin Tenang, Lakukan Pijat Pada Bayi Secara Rutin

Dream - Memijat tubuh jadi salah satu cara untuk meredakan kelelahan, rasa pegal, meningkatkan relaksasi dan membuat tidur jadi lebih nyenyak. Tak heran kalau pijat dianjurkan bukan hanya dilakukan pada orang dewasa, tapi juga anak dan bayi.

Bagi bayi dan anak-anak, pijatan lembut yang dilakukan orangtua memiliki segudang manfaat. Bukan hanya pada kondisi fisik tapi juga psikologis.

"Pijat bayi yang dilakukan oleh orangtua sangat penting untuk meningkatkan hubungan dan ikatan," ujar Tiur Hutagalung, IAIM International Trainer dalam acara My Baby Momversity, Jakarta Pusat, Kamis 5 Desember 2019.

Pijat bayi bisa dilakukan setelah bayi berusia 40 hari. Pastikan pemijatan dilakukan oleh terapis yang terlatih dan bersertifikat.

 

Turunkan Level Stres

Tentunya, cara melakukan pijat bayi berbeda dengan pijatan pada umumnya yang membutuhkan tekanan. Pijatan bayi dilakukan dengan lebih rileks agar dapat menurunkan tingkat stres.

"Jadi, nggak harus dengan tekanan dan nggak boleh nangis. Sehingga, bayi pun lebih rileks dan tidak stres," tambahnya.

 

Picu Produksi Oksitosin

Saat dipijat, bayi akan merasa lebih tenang dan tersenyum. Hal tersebut dapat memicu hormon cinta pada orangtua, yaitu oksitosin. Setelahnya, bayi akan lebih mudah tertidur.

"Begitu bayi lahir, kan dia bingung antara siang dan malam. Pijatan bisa membantu dia synchronize kehidupan dari dalam perut. Dia juga akan lebih banyak minum. Saat tidur, hormon pertumbuhannya keluar. Jadi, pertumbuhannya bisa lebih optimal," ungkap Tiur.

Syarat Aman Penggunaan Wewangian untuk Bayi

Dream - Banyak sekali produk wewangian atau parfum khusus bayi yang beredar di pasaran. Bagi bayi dan anak yang tak memiliki masalah kulit, pemakaian produk tersebut tentunya tidak akan bermasalah.

Lain halnya pada mereka yang memiliki kecenderungan masalah kulit yaitu dermatitis atopik (DA). Produk wewanginan biasanya mengandung alkohol atau zat yang bisa memicu masalah pada kulit bayi dan anak yang sangat sensitif.

Efeknya adalah kulit jadi sangat kering dan terasa gatal, bahkan perih. Jika masih ingin memberikan produk yang mengandung parfum, sebaiknya perhatikan kandungan dan formulanya.

"Minyak telon itu tidak harus dipakai oleh bayi. Kalau memang bakat alergi, minyak telon justru akan merangsang. Boleh pakai minyak telon, tapi bentuknya cream. Itu pun kalau menimbulkan iritasi, ya setop," ungkap ujar dr. Anna Juniawati, spesialis kulit di Erha Clinic Kemanggisan, Jakarta Barat.

 

Hindari Produk yang Mengandung Alkohol

Sedangkan untuk parfum atau produk lainnya, disarankan menghindari yang memiliki kandungan detergen dan alkohol. Hindari menyemprotkan langsung di kulit anak atau bayi. Perhatikan kembali reaksi anak pada parfum yang dipakaikan.

"Boleh pakai baby cologne, diolesin sedikit di baju. Anak alergi nggak hanya dari kulit, tapi pernapasan juga. Kalau memang dia asma. Asma kan berhubungan dengan DA. Kalau anaknya asma napas, bisa juga ke kulitnya. Namanya skin asthma," kata dr Anna.

 

Campur dengan Minyak Nabati

Pilihlah parfum atau produk yang ringan dan cair. Jika memang takut terlalu keras, campur dengan minyak alami.

"Kalau mau dicoba ke kulit bayi, harus di dilute dulu. Diencerkan dengan minyak nabati yang memang sering dipakai atau Virgin Coconut Oil (VCO)".

Cobalah parfumnya pada area kecil di lengan bawah, lalu perhatikan reaksinya setelah beberapa hari. Jika tidak ada respons negatif, kemerahan atau gatal-gatal, baru semprotkan pada bayi.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Menyambut Kelahiran Bayi Langur Langka Warna Emas, Mirip Kera Sakti

Menyambut Kelahiran Bayi Langur Langka Warna Emas, Mirip Kera Sakti

Bayi Lutung François berwarna oranye terang di Taman Margasatwa Irlandia ini dianggap sebagai spesies yang terancam punah

Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan

Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan

Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.

Baca Selengkapnya
Melahirkan di Usia 42 Tahun, Penampilan Kiki Amalia Disorot

Melahirkan di Usia 42 Tahun, Penampilan Kiki Amalia Disorot

Kiki Amalia melahirkan anak pertamanya secara normal di usia 42 tahun.

Baca Selengkapnya
Bayi Baru Lahir Ternyata Tak Perlu Mandi Setiap Hari

Bayi Baru Lahir Ternyata Tak Perlu Mandi Setiap Hari

Mandi terlalu sering bisa membuat kulit si kecil jadi lebih berisiko mengalami masalah.

Baca Selengkapnya
Kiki Amalia Melahirkan di Usia 42 Tahun, Wajah Sang Buah Hati Bikin Penasaran

Kiki Amalia Melahirkan di Usia 42 Tahun, Wajah Sang Buah Hati Bikin Penasaran

Kiki Amalia melahirkan anak pertamanya di usia 42 tahun.

Baca Selengkapnya
Beda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak

Beda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak

Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.

Baca Selengkapnya