Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tulang Si Kecil Tumbuh Kuat, Lakukan 3 Hal Ini

Tulang Si Kecil Tumbuh Kuat, Lakukan 3 Hal Ini Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Pertumbuhan tulang anak-anak masih sangat pesat, jangan sampai kita mengabaikannya. Tulang anak yang kuat akan jadi fondasi penting bagi tubuhnya. Memiliki tulang yang kuat di masa kanak-kanak sangat penting bagi kesehatan tulang sepanjang hidup.

Untuk itu sebisa mungkin sejak anak usia dini hingga remaja, kebutuhan kalsium anak terpenuhi dengan baik. Hal ini agar kepadatan tulangnya optimal. Proses pembentukan tulang sebagian besar selesai sekitar usia 20 tahun.

"Anak-anak dengan tulang yang kuat memiliki kesempatan lebih baik untuk menghindari kelemahan tulang di kemudian hari. Sebagai orangtua, kita dapat membantu dengan memastikan anak-anak mendapatkan tiga hal penting untuk kesehatan tulang mereka, yaitu kalsium, vitamin D, dan olahraga," ungkap Richard W. Kruse, pakar kesehatan tulang, dikutip dari Kids Health.

Untuk memastikan buah hati memiliki tulang yang kuat, lakukan tiga hal berikut:

1. Berikan asupan tinggi kalsium
Kalsium adalah mineral untuk membangun tulang yang sehat. Ini ditemukan dalam produk susu, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau. Ini juga sering ditambahkan ke makanan seperti jus jeruk atau sereal.

Anak-anak yang lebih kecil mungkin membutuhkan 2–3 porsi produk susu rendah lemak setiap hari, sementara anak-anak yang lebih besar mungkin membutuhkan 4 porsi.
Cari asupan dan camilan yang mengandung kalsium tinggi. Seperti selai almond atau jus jeruk yang diperkaya kalsium, bukan jus biasa.

 

Olahraga

2. Suplemen vitamin D
Vitamin D (terkadang diberi label vitamin D3) membantu tubuh menyerap kalsium. Kebanyakan anak tidak makan banyak makanan yang mengandung vitamin D. Tanyakan kepada dokter sebelum memberikan suplementasi vitamin D. Hal ini karena harus disesuaikan dengan usia dan berat badan serta tinggi anak.

3. Dorong anak untuk berolahraga
Otot kita menjadi lebih kuat saat kita menggunakannya. Hal yang sama berlaku untuk tulang. Aktivitas menahan beban seperti berjalan, berlari, melompat, dan memanjat sangat bagus untuk membangun tulang.

Untuk itu ajak anak melakukan aktivitas fisik. Biarkan mereka menggunakan kekuatan otot dan gravitasi untuk memberi tekanan pada tulang kita. Tekanan tersebut membuat tubuh membangun tulang yang lebih kuat.

"Pastikan anak melakukan aktivitas fisik setidaknya satu jam setiap hari, termasuk latihan menahan beban," ujar Kruse.

Anak Tampak Berjalan Miring? Segera Cek Kondisi Tulangnya

Dream - Masalah tulang pada anak seringkali tak muda dideteksi. Pasalnya anak jarang melontarkan keluhan sakit atau nyeri, seperti demam, pilek atau batuk. Kasus penyakit tulang atau kelainan tulang pada anak sebenarnya banyak terjadi.

Sebenarnya bisa segera diatasi dengan efektif jika dideteksi cepat. Salah satu masalah tulang yang banyak terjadi pada anak adalah skoliosis. Biasanya ditandai dengan kondisi punggung yang miring ke kiri atau ke kanan atau anak tampak berjalan miring.

Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Christa Adriane Tenges menyampaikan, salah satu tanda skoliosis yakni cara berjalan yang miring sebelah, entah ke kiri atau ke kanan.

"Skoliosis sebenarnya kelainan tulang belakang. Tulang belakang harusnya lurus tapi ini mengalami kelengkungan. Dia melengkung ke kiri atau ke kanan. Biasanya nih kelihatan badannya saat jalan miring," ujar Christa, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Banyak Menyerang Anak di Usia Puber

Berjalan miring sebelah termasuk salah satu tanda yang paling terlihat pada orang yang mengalami skoliosis, terutama pada anak. Penyebab pasti skoliosis pada anak, lanjut Christa, belum diketahui sampai sekarang ini.

Christa menegaskan, kasus skoliosis pada anak lebih banyak menyerang pada anak-anak usia pubertas, yaitu 7-15 tahun. Ini dipengaruhi anak masih dalam tahap tumbuh kembang, yang mana tulang rentan mengalami perubahan (kelainan) tertentu.

"Biasanya pada anak-anak usia pubertas. Ya, usia 7-15 tahun yang paling sering mengalami skoliosis," ujar dokter yang sehari-hari berpraktik di RS Umum Pusat Fatmawati, Jakarta.

Bahu tinggi Sebelah

Selain pembengkokan, gejala skoliosis hampir tidak disadari. Jika kelengkungan derajat tulang belakang agak lebih besar, maka bahu terlihat lebih tinggi sebelah.

"Ini kelihatan saat anak berdiri, apakah anak lebih condong (miring) ke sisi kiri atau kanan. Saat anak memakai celana ketat juga akan terlihat, apakah panggul tinggi sebelah," Christa melanjutkan.

Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Tumis Pare Gurih,  Ada Trik Kurangi Rasa Pahitnya

Bikin Tumis Pare Gurih, Ada Trik Kurangi Rasa Pahitnya

Ada banyak variasi tumis pare yang dapat disajikan dengan tambahan berbagai bahan lainnya, sehingga membuat hidangan semakin nikmat.

Baca Selengkapnya
Cara Mengencangkan Kulit Secara Alami, Cukup Campurkan 3 Bahan Ini!

Cara Mengencangkan Kulit Secara Alami, Cukup Campurkan 3 Bahan Ini!

Ada beberapa tips yang dapat membantu mengatasi permasalahan kulit kendur. Yuk, simak cara mengencangkan kulit secara alami menggunakan 3 bahan rahasia ini!

Baca Selengkapnya
4 Langkah Penting  Biar Keju Tahan Lama dan Tak Mudah Berjamur

4 Langkah Penting Biar Keju Tahan Lama dan Tak Mudah Berjamur

Simpan keju dengan cara yang tepat agar tidak mudah basi. Perhatikan 4 hal sebelum menyimpannya di dalam kulkas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rambut Tumbuh Uban di Usia Muda? Mungkin Ini Penyebabnya

Rambut Tumbuh Uban di Usia Muda? Mungkin Ini Penyebabnya

Keberadaan uban di usia yang terbilang muda seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai penyebabnya.

Baca Selengkapnya