Trik Gantung Telur Saat Bayi Tumbuh Gigi Biar Tak Rewel, Mau Coba?
Dream - Rewel, malas makan dan sulit tidur biasanya dialami bayi ketika giginya mulai tumbuh. Rasa gatal di gusi membuat anak menjadi sangat tak nyaman dan kadang bahkan berat badannya sampai turun karena tak mau makan.
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tak nyaman pada gusi si kecil. Seperti memberinya mainan teether, buah dingin, atau mengompresnya dengan kassa yang sudah diberi air dingin.
Rupanya ada satu lagi cara yang bisa dilakukan, yaitu menggunakan telur. Pemilik akun TikTok @mommyandme032 membagikan trik unik tersebut lewat sebuah video yang diunggahnya.
Untuk melakukannya cukup simpel. Siapkan saja kaus kaki mungil yang muat untuk telur. Setelah itu masukkan telur dalam kaus kaki dan gantung di salah satu sudut rumah yang sering jadi tempat main anak.
Menurutnya, cara tersebut membuat anaknya jadi sangat jarang menangis. Kini usia anaknya sudah hampir satu tahun. Dari kolom komentar banyak yang penasaran alasan menggantung telur bisa membuat bayi lebih tenang.
Lihat Videonya
Salah satu akun berusaha menjelaskannya. "Telur menyerap Karbon dioksida hingga 7x ukurannya. Karbon dioksida menyebabkan tekanan pada gusi. Menghilangkan karbon dioksida berarti lebih sedikit rasa sakit".
Ada juga yang menganggap trik tersebut sebenarnya hanya membuat ibu merasa tenang saja. Seperti 'membuang' rasa nyeri pada telur. Boleh percaya boleh tidak, Sahabat Dream.
Berikut videonya.
@mommyandme032 EXPLAING THE EGG IN THE SOCK FOR TEETHING 🥰💗 you are welcome
♬ original sound - Strawberry
Gigi Si Kecil Mulai Tumbuh, Bisa Jadi Kehilangan Nafsu Makan
Dream - Pertumbuhan gigi pada bayi biasanya baru dimulai di usia empat bulan. Dalam masa pertumbuhan tersebut, si kecil sangat mungkin mengalami keluhan di gusinya.
Mereka tentu saja tak bisa menyampaikan apa yang dirasakan karena belum bisa berbicara. Jangan kaget jika saat tumbuh gigi, bayi akan kehilangan nafsu makan, bahkan malas-malasnya saat menyusu.
"Segera setelah gigi pertama mulai tumbuh, area di sekitar gigi, termasuk gusi, bisa menjadi bengkak. Si kecil juga akan mulai ngiler lebih dari biasanya. Air liur perlu dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari infeksi. Mungkin juga terlihat beberapa ruam di dagu dan wajah bayi yang disebabkan oleh air liur," ujar drg. Toral Ardeshna, dikutip dari Trucaredentistry.com.
Tergantung pada tingkat rasa sakitnya, beberapa bayi mungkin terus menangis selama berjam-jam. Ketidaknyamanan dapat mengganggu anak selama beberapa minggu.
Bayi yang tumbuh gigi juga menunjukkan hilangnya nafsu makan dan mungkin lebih suka menyusu.
"Hal ini dianggap normal hingga bayi menjadi terlalu enggan untuk makan. Selama fase ini, bayi juga mulai mengunyah berbagai barang untuk meredakan gatal di gusi dan mencari kenyamanan," kata drg. Toral.
Memberi mainan berupa teether bisa dilakukan. Usahakan yang lembut dan berukuran besar dan tak bisa tertelan bayi. Cobalah raba gusi bayi, jika muncul bakal gigi yang tumbuh dan anak sangat rewel serta tak nafsu makan, bisa memberikan pijatan lembut.
Gunakan kassa steril, cuci tangan dan lilit jari dengan kassa. Berikan pijatan lembut pada gusi bayi menggunakan jari. Bisa juga mengompresnya dengan kassa yang telah disiram air hangat.
Pasta Gigi Dewasa, Amankah Digunakan Anak?
Dream - Pasta gigi jadi produk yang kita gunakan setiap hari untuk membersihkan gigi. Pada anak-anak, pasta gigi yang digunakan tentunya berbeda. Formulanya dibuat aman jika tertelan.
Rasanya juga cenderung manis dan tak 'pedas' seperti pasta gigi orang dewasa. Lalu kapan anak diperbolehkan beralih produk menggunakan pasta gigi dewasa?
Menurut dr. Reza Fahlevi, Sp. A, anak dapat beralih ke pasta gigi orang dewasa yang mengandung fluoride setelah mereka mampu meludah sendiri usai menyikat gigi.
“Sebenarnya, batas penggunaan pasta gigi dewasa untuk anak tidak ada. Akan tetapi, rata-rata anak boleh menggunakan pasta gigi dewasa pada usia 3 sampai 5 tahun,” kata dr. Reza, dikutip dari KlikDokter.
Ia juga menjelaskan pasta gigi orang dewasa dengan anak-anak memang sangat berbeda. Mulai dari kandungan fluoride gigi, rasa, kemasan, dan warna.
“Pada pasta gigi anak. seringkali ditemukan berbagai macam rasa, seperti buah-buahan. Hal ini bertujuan untuk membuat anak merasa lebih tertarik atau senang untuk menyikat gigi,” ujarnya.
Bahaya Tertelan
Selain itu, pasta gigi anak-anak juga mengandung bahan-bahan yang tergolong aman apabila tidak sengaja tertelan. Hal ini tentu berbeda dengan pasta gigi orang dewasa. Rasa pasta gigi orang dewasa juga tergolong lebih kuat, sehingga tidak cocok untuk anak-anak yang masih terlalu kecil.
Dijelaskan oleh drg. Callista Argentina, pasta gigi orang dewasa memiliki kandungan fluoride yang cukup tinggi. Jika anak belum bisa berkumur dan meludah sendiri, bisa saja pasta gigi tersebut malah tertelan. Hal ini dapat meningkatkan risiko fluorosis.
“Terlalu sering menelan pasta gigi dapat menimbulkan bercak keputihan di gigi. Tidak sakit dan tidak akan merusak struktur gigi, namun akan mengganggu penampilan atau estetika,” kata drg. Callista.
Selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu diketahui, bahwa setiap bayi unik dan mungkin merespon berbagai metode tidur dengan cara yang berbeda.
Baca SelengkapnyaMasalah perubahan warna gigi menjadi kuning seringkali membuat orang tidak percaya diri. Yuk, simak cara alami memutihkan gigi ini!
Baca SelengkapnyaRambut rontok adalah masalah yang sangat umum wanita maupun pria. Yuk, simak cara alami dan cepat untuk menumbuhkan kembali rambut yang rontok!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata menyikat gigi setelah bangun tidur dapat membuat gigi menjadi kurang sehat
Baca SelengkapnyaBeberapa orang ragu untuk mencukur alis karena takut tidak dapat tumbuh lagi. Lalu, dapatkah alis tumbuh lagi dan bagaimana caranya? Yuk, simak jawabannya!
Baca SelengkapnyaLagi iseng karena tugas sudah selesai, daripada manyun coba ajak temen kamu main game ini. Awalnya sih biasa-biasa saja, tapi kok jadi penasaran
Baca Selengkapnya