Tiru Trik Guru Montessori Ajak Anak Rapikan Mainannya

Dream - Tak belajar di sekolah, tak bisa main keluar rumah dengan bebas, membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain di rumah. Efeknya, rumah jadi sangat penuh dengan berbagai mainan anak.

Bukan hanya di ruang main, tapi juga di ruang makan, kamar tidur, bahkan kamar mandi. Meminta anak segera membereskan mainannya bisa jadi konflik dan 'perjuangan' sendiri. Ibu atau ayah juga mengalaminya di rumah?

Sebagai solusinya, coba terapkan trik para guru kelas montessori. Montessori merupakan metode pendidikan berdasarkan pada kesadaran diri sendiri, belajar langsung dengan praktik dan anak diajarkan untuk bertanggung jawab dengan dirinya dan sekitar.

Ada beberapa hal kerap dilakukan di ruang kelas Montessori untuk mendorong anak-anak usia dini menyimpan barang-barang mereka setelah selesai menggunakannya, dan tidak melibatkan omelan atau ancaman. Coba beberapa cara ini.

1. Sediakan wadah penyimpanan yang sesuai

Anak-anak kecil memiliki rasa keteraturan yang kuat. Banyak anak mendapatkan kepuasan yang luar biasa dari mengembalikan sesuatu ke tempatnya. Anak lebih mungkin untuk membersihkan mainan mereka jika setiap mainan memiliki tempat yang telah ditentukan.

Untuk mencobanya, mungkin harus menyingkirkan beberapa mainan anak. Luangkan waktu untuk mengamati melihat apa yang sebenarnya disukai anak untuk dimainkan. Jika ada sesuatu yang belum mereka sentuh dalam seminggu, simpan di lemari untuk lain waktu, atau berikan jika anak sedang menyukainya.

Susun mainan yang tersisa di rak agar setiap barang memiliki tempat yang jelas. Pastikan rak tidak penuh sesak. Anak pun akan mulai menyimpan mainannya sendiri, setelah dia tahu persis di mana harus meletakkannya.

2. Mulai dari usia dini

Mulailah kebiasaan tersebut di usia dini. Cara terbaik untuk mendorong anak membersihkan mainan mereka adalah dengan membuat contoh. Jangan membereskan mainan anak, selalu libatkan mereka sejak kecil.

Tidak ada kata terlambat untuk mencontohkan. Mungkin kita akan lebih banyak merapikan, tapi dengan selalu melibatkan anak dengan begitu ia terbiasa dan menyadari kalau itu barang miliknya dan harus bertanggung jawab.

3. Buat seperti permainan

Coba buat permainan seperti "Mama ingin tahu berapa banyak balok merah yang bisa kamu temukan untuk dimasukkan ke dalam kotak?" atau mari berlomba memasukkan mainan di lantai ke lemari.

Anak-anak balita biasanya sangat suka permainan dan kompetitif. Cara ini seringkali berhasil, terutama saat anak sedang merasa bosan.

Sumber: Motherly