Tingkatkan Jumlah Sperma Berkualitas, Ini yang Harus Dilakukan Pria
Dream - Menjalani program hamil dibutuhkan kekompakan pasangan. Mulai dari komitmen untuk melakukan program, menjalani pemeriksaan hingga mengubah gaya hidup lebih sehat.
Penting diketahui kalau pria bertanggung jawab lebih dari 50 persen dari semua masalah kesuburan. Menurut beberapa penelitian jangka panjang, jumlah sperma rata-rata pria modern menurut drastis.
Dokter Mehran Movassaghi, seorang ahli urologi dan spesialis kesehatan pria di Providence St John’s Health Center, Santa Monica, California memberi penjelasan. Menurutnya, jumlah dan kualitas sperma sangat ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari.
"Ada lebih banyak pemicu stres fisik yang dapat menyebabkan kerusakan pada testis itu sendiri atau tubuh secara umum yang dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma dan motilitas (kemampuan bergerak) yang buruk," kata dr. Mehran, dikutip dari Fatherly.
Jaga Suhu
Banyak faktor yang memengaruhi jumlah sperma seorang pria. Antara lain porsi makanan yang dikonsumsim, jumlah alkohol yang diminum. Termasuk kebiasaan berendam air hangat.
"Apakah Anda menikmati jacuzzi atau tidak atau menyimpan ponsel di saku depan. Stres juga berperan secara keseluruhan, kadar kortisol meningkat, tidur jadi tidak ideal. Ini akan memperburuk kondisi sperma," ungkap dr Mehran.
Untuk itu bagi pria yang sedang menjalani program hamil, penting untuk mengubah kebiasaan sehari-hari jadi lebih sehat. Hal pertama yang penting diketahui adalah sperma sangat sensitif terhadap panas.
“Testis hidup di tempat yang dua derajat lebih dingin dari bagian tubuh yang lain. Jacuzzi, hot tub, sauna - semuanya buruk bagi sperma, termasuk pakaian dalam yang ketat," pesan dr Mehran.
Hindari berada di situasi yang membuat skrotum 'terperangkap' dan sel sperma kepanasan. Setelah itu, lakukan olahraga teratur, bisa melakukan latihan beban, squat, deadlift, dan latihan seluruh tubuh seperti burpe yang bisa meningkatkan kekuatan serta kadar testosteron.
Keguguran Bisa Disebabkan karena Sel Sperma yang Bermasalah
Dream - Ibu kerap kali merasa jadi penyebab terjadinya keguguran dan merasa bersalah. Hal ini karena ibu memiliki tugas reproduksi untuk mengandung dan menjaga janin lahir dengan selama hingga persalinan.
Banyak dugaan penyebab keguguran berkaitan dengan faktor yang ada pada ibu. Peran ayah atau lebih tepatnya sel sperma, sering kali diabaikan. Padahal bisa saja keguguran terjadi karena kualitas sel sperma yang kurang baik sehingga kehamilan tak bisa bertahan dan terjadi keguguran.
American Society for Reproductive Medicine (ASRM) mencatat bahwa kurang dari setengah dari semua keguguran di Amerika Serikat memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Hal itu tentu saja memicu frustasi, terutama pada ibu yang mengalami beberapa kali keguguran.
Kualitas Sperma dan Keguguran
"Baru-baru ini penelitian telah melihat secara khusus pada pria dan hubungan kualitas sperma untuk mencapai kehamilan yang sukses. Pakar kesuburan setuju bahwa diperlukan lebih banyak penelitian. Kualitas sel sperma bisa memicu keguguran karena banyak hal," Krissi Danielsson, dokter dan penulis buku After Miscarriage, dikutip dari Verywell.
Mulai dari kromosom abnormal hingga fragmentasi DNA sperma, bisa juga karena gaya hidup calon ayah yang tak sehat. Direkomendasikan bahwa ketika keguguran terjadi, terutama jika berulang, pengujian dan pemeriksaan bukan hanya difokuskan pada ibu tapi juga ayah.
Masalah Kromosom
Penyebab utama keguguran adalah masalah kromosom. Kromosom adalah blok DNA yang menyandikan semua informasi yang dibutuhkan selama perkembangan. Karena setengah dari kromosom bayi yang sedang berkembang berasal dari ayah, ada kemungkinan ia dapat menyumbangkan kromosom yang tidak normal pada kehamilan.
Sekitar tiga dari empat keguguran terjadi selama trimester pertama kehamilan. Biasanya, jika seorang ibu mengalami keguguran selama trimester pertama, ada masalah dengan kromosom bayi.
Dulu Hanya Fokus Pada Sel Telur
Adanya masalah kromosom selama pembuahan dapat membuat embrio mendapat jumlah kromosom yang salah (terlalu banyak atau terlalu sedikit). Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan keguguran. Namun, tidak semua bayi dengan jumlah kromosom yang salah mengalami keguguran. Misalnya, bayi dengan trisomi 21 mengalami sindrom Down.
"Dulu, para peneliti berfokus pada sel telur sebagai sumber utama masalah kromosom. Salah satu alasannya adalah (biasanya) hanya satu sel telur yang diovulasi setiap siklus menstruasi. Dengan sperma, seleksi alam terjadi sebelum pembuahan yang secara teoritis mengarah pada "yang terkuat" untuk mencapai sel telur," ujar Danielsson.
Selain itu, studi genetik pada jaringan dari keguguran telah melacak kesalahan pada tahap pertama meiosis ibu (perkembangan awal sel telur) sebagai sumber kelainan yang paling mungkin menyebabkan keguguran.
Beberapa penelitian selama dekade terakhir menunjukkan bahwa ini mungkin tidak selalu terjadi. Beberapa kasus keguguran berulang tampaknya melibatkan ayah yang memiliki insiden kromosom abnormal yang tinggi dalam spermanya.
Fragmentasi DNA Sperma
Salah satu kunci kualitas sperma terletak pada DNA yang bisa rusak. Ketika kerusakan ini terjadi, itu disebut fragmentasi DNA sperma (SDF) dan ini adalah area fokus banyak studi penelitian yang mencari penyebab keguguran.
SDF dapat terjadi karena sejumlah alasan. Diantaranya adalah kematian sel, racun lingkungan, dan penyakit atau demam. Sperma tidak dapat memperbaiki kerusakan sel seperti sel lain di dalam tubuh dan ini adalah penyebab utama infertilitas pria. Kerusakan juga mempengaruhi struktur DNA di dalam sperma dan jika membuahi sel telur, ini berpotensi menyebabkan keguguran.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ejakulasi, hanya satu dari banyaknya sperma yang berhasil memenangkan persaingan untuk membuahi sel telur.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan fakta bahwa penggunaan handphone berlebih dapat memengaruhi kualitas sperma
Baca SelengkapnyaHubungan seksual saat bulan Ramadan diperbolehkan pada malam hari ketika sudah tidak berpuasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca SelengkapnyaSeorang pria Italia berusia 40 tahun membawa seorang dokter dan dua klinik medis ke pengadilan setelah operasi pembesaran penis. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaJerawat hormonal disebabkan oleh peningkatan hormon yang disebut dengan androgen.
Baca SelengkapnyaPerubahan hormon ternyata bisa mempengaruhi pergerakan usus yang menyebabkan perut kembung.
Baca SelengkapnyaIni yang perlu kamu ketahui tentang sakit kepala saat menstruasi.
Baca Selengkapnya