Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tinggi Anak Ternyata Berhubungan dengan Tingkat Kecerdasan

Tinggi Anak Ternyata Berhubungan dengan Tingkat Kecerdasan Pengukuran Tinggi Anak (Foto: Shutterstock)

Dream - Ukuran tubuh anak, terutama tingginya ternyata bisa jadi penggambaran banyak hal. Seperti, pertanda kalau anak mengalami pertumbuhan optimal dan kemampuan intelektualnya kelak. Hal ini menurut Ahmad Suryawan, seorang dokter spesialis anak dalam acara bincang-bincang Kombinasi Cinta, Nutrisi, dan Stimulasi Gerak yang digelar Frisian Flag, di Jakarta, Senin 20 November 2017.

"Ciri-ciri anak tumbuh dengan baik itu bisa diukur dari 3 hal, yang pertama berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Pertumbuhan tinggi badan ini harus diperhatikan agar anak tidak
mengalami short stature (tumbuh pendek)," ujar dr. Wawan yang juga merupakan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Tinggi badan menurut dr Wawan memiliki korelasi positif pada kecerdasan otak anak dan kesuksesan di masa depan. Hal ini karena anak yang pertumbuhan tingginya tak optimal akan menghambat aktivitas fisiknya, termasuk perkembangan perilaku dan emosi. Akumulasi dari hal tersebut adalah menimbulkan kemampuan akademis yang kurang.

"Kalau tinggi anak di bawah garis minus 2 standar deviasi Riskesdas (riset kesehatan dasar-red) , barulah bisa disebut short stature. Penyebabnya pun beragam, bisa disebabkan oleh genetik atau malnutrisi. Nah kalau karena malnutrisi disebut stunting," jelasnya.

Stunting sendiri adalah kondisi anak yang mempunyai tinggi badan di bawah rata-rata anak di usianya. Hal ini masih marak terjadi di Indonesia, yakni sebesar 35%. Untuk itu pemberian nutrisi berkualitas jadi langkah penting yang harus dilakukan orangtua sejak bayi masih dalam kandungan.

"Nutrisi itu harus diberikan sejak anak masih di dalam kandungan. Saat lahir, berikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, bantu dengan MPASI (makanan pendamping ASI-red). Itu saja cara untuk mencegah anak tumbuh pendek. Dimaksimalkan di usia sebelum 2 tahun," kata dr. Wawan.

Umur 2 tahun ini, dalam penelitian, merupakan puncak pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga , pemberian nutrisi sebaiknya dimaksimalkan pada usia tersebut guna bekal
bagi anak untuk tumbuh tinggi.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk
Orangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk

"Orangtua yang gak konsisten bikin anak jadi bingung. Anak jadi gak ngerti sebenarnya boleh apa nggak?"

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan

Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Ketika Diajak Buat Konten
NOTED KAK! Ketika Diajak Buat Konten

Pernah nggak sih kamu ngumpet karena takut diajak temen bikin konten? Kalau pernah, kamu tentu paham yang dirasakan rekan kita ini.

Baca Selengkapnya