Tertarik Jalani Program Bayi Tabung? Ketahui 5 Hal Ini
Dream – Sahabat Dream mungkin sudah sering pernah mendengar tentang program bayi tabung. Untuk menjalani program ini memang cukup mahal, namun bisa jadi alternatif dan solusi bagi pasangan yang mengalami gangguan kesuburan untuk memiliki anak setelah mencoba berbagai pengobatan.
Prosedur bayi tabung atau teknik pembuahan in vitro (IVF) adalah proses mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh, dan dikembangkan menjadi embrio. Setelah itu dimasukkan lagi ke rahim calon ibu.
Banyak hal yang harus disiapkan untuk menjalani IVF, bukan sekadar biaya, tapi juga fisik dan mental pasangan. Apa saja yang bakal dihadapi jika berencana jalani program bayi tabung?
1. Banyak konsultasi
Selama 10-12 hari pertama, calon inu akan minum obat kesuburan (biasanya berupan suntikan yang dilakukan sendiri) untuk merangsang ovarium menghasilkan banyak sel telur. Selama waktu tersebut calon ibu harus mengunjungi dokter untuk pemeriksaan darah dan ultrasonografi berkali-kali.
Setelah fase stimulasi selesai, dokter akan mengeluarkan sel telur dari ovarium dan menggabungkannya dengan sel sperma pasangan di laboratorium. Lalu ketika tiga hingga lima hari setelah pengambilan sel telur, satu atau lebih embrio akan ditempatkan kembali ke dalam rahim. Dua minggu kemudian, calon ibu akan kembali ke dokter untuk menjalani tes darah kehamilan untuk menentukan apakah IVF berhasil.
2. Kontrol gula darah dan tekanan darah
Penting untuk memeriksa kesehatan calon ibu dan ayah sebelum menjalani program. Memiliki berat badan yang sehat, membatasi asupan alkohol, berhenti merokok atau penggunaan zat lainnya akan sangat membantu untuk meningkatkan tingkat keberhasilan IVF. Selain itu, cobalah untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah tetap normal selama program.
3. Efek samping
Obat selama program IVF membuat hormon ibu 'dipompa', hal ini akan embuat kondisi psikis jadi lebih emosional dan sensitif. Menurut David Diaz, MD, ahli endokrinologi reproduksi dan ahli kesuburan, akan ada efek samping saat program IVF seperti kram atau kembung di daerah panggul, nyeri payudara, dan ketidaknyamanan akibat suntikan kesuburan.
Dalam beberapa kasus, bahkan IVF dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), yang terjadi ketika obat kesuburan menyebabkan wanita menghasilkan terlalu banyak sel telur. Gejalanya dapat berupa penambahan berat badan, nyeri hebat atau pembengkakan di perut, pusing, sesak napas, mual, dan muntah.
4. Risiko komplikasi kehamilan atau kelahiran
Memiliki lebih dari satu embrio yang ditanamkan selama IVF meningkatkan peluang untuk hamil kembar dua atau bahkan lebih. Hal ini efeknya adalah risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.
Untuk mengurangi risiko itu, dr. Diaz merekomendasikan untuk melakukan skrining genetik pada embrio dan kemudian hanya memindahkan satu embrio ke rahim. Bayi yang lahir dari IVF juga memiliki risiko cacat lahir sekitar 1-2 persen lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum.
5. Tidak menjamin hamil
Sayangnya, IVF tidak berhasil untuk semua orang. Beberapa orang bisa hamil dalam sekali percobaan, sedangkan yang lain perlu mengulangi prosesnya hingga satu atau dua kali, dan beberapa pasangan bahkan tidak berhasil setelah beberapa kali percobaan.
Menurut data nasional terbaru dari Society for Assisted Reproductive Technology (SART), tingkat keberhasilan bayi tabung untuk wanita yang menggunakan sel telur sendiri adalah 48 persen untuk wanita di bawah usia 35 dan turun menjadi hanya 3 persen untuk wanita di atas usia 42 tahun.
Punya pertanyaan seputar kesuburan? Isi saja formulir ini, nantinya para dokter pakar kesuburan akan menjawab pertanyaan kamu di Instagram @Dreamcoid
Laporan: Yuni Puspita Dewi/ Sumber: Parents
#DreamTestPack, Dokter Jelaskan Usia Perempuan di Puncak Kesuburan
Dream - Masalah kesuburan bagi perempuan yang merencanakan kehamilan kerap membuat khawatir. Salah satu yang sangat berpengaruh pada kesuburan adalah usia. Tak dipungkiri, semakin bertambahnya usia membuat level kesuburan perempuan menurun.
Bagi Sahabat Dream dan pasangan yang tengah menjalani program hamil, mungkin penasaran apakah usia saat ini sedang berada di puncak kesuburan atau tidak. Dokter Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER dari RS Pondok Indah IVF, dalam program #DreamTestPack memberikan penjelasan.
"Seorang perempuan memiliki potensi kesuburan paling tinggi pada usia 20an hingga awal 30 tahun, karena pada usia tersebut mereka memiliki kuantitas maupun kualitas sel telur yang terbaik selain itu, angka kehamilan yang berisiko juga paling rendah pada usia tersebut," ujar dr. Shanty.
Lakukan Perhitungan
Disarankan, bagi yang sedang berada di rentang usia tersebut, untuk melakukan hubungan seksual secara rutin. Pasangan suami istri juga sebaiknya memperbaiki gaya hidup dan memenuhi asupan nutrisi dengan baik agar kehamilan bisa terjadi.
Hal yang juga sangat penting adalah mengetahui masa subur. Berhubungan intim pada masa subur akan meningkatkan kemungkinan hamil lebih tinggi. Bagaimana cara menghitungnya?
"Cara menghitung masa subur yang paling simpel adalah, ketahui dulu siklus haid kita, teratur atau tidak. Jadi pola haidnya yaitu jarak antar hari pertama hai dan ke haid berikutnya yang terbilang normal adalah 24 sampai 38 hari," kata dr. Shanty.
Lihat penjelasan dr. Shanty selengkapnya
View this post on Instagram
Punya pertanyaan seputar kesuburan? Isi saja formulir ini, nantinya para dokter pakar kesuburan akan menjawab pertanyaan kamu di Instagram @Dreamcoid
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6 Layanan yang Mendukung Program Kehamilan Sebelum Memutuskan Memulai Bayi Tabung
Bagi pasangan yang sudah mencoba berbagai cara pada program hamil namun belum berhasil, teknologi kesehatan bayi tabung bisa jadi alternatif.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Ahli Gizi Biar Tubuh Gak Gampang Lelah
Menjalani pola hidup lebih sehat kerap jadi tujuan seseorang di tahun baru, namun memulainya juga butuh program. Ikuti 5 tips dari ahli gizi untuk memulainya.
Baca SelengkapnyaSedang Program Hamil? Bisa Mulai dari 5 Persiapan Fisik
Coba lakukan rutin mulai sekarang agar tubuh fit maksimal saat hamil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Meningkatkan Produksi Sperma secara Alami Tanpa Efek Samping
Saat ejakulasi, hanya satu dari banyaknya sperma yang berhasil memenangkan persaingan untuk membuahi sel telur.
Baca SelengkapnyaPenting Tapi Sering Diabaikan, Saatnya Kenalan dengan 6 Jenis Istirahat
Ternyata ada beragam jenis lainnya yang berperan penting dalam menjaga fisik, mental, dan emosional.
Baca SelengkapnyaGampang Marah Saat Hamil? Jangan Buru-Buru Salahkan Hormon
Jangan ragu untuk minta bantuan profesional ketika mengalami masalah emosi yang sangat menganggu saat hamil.
Baca Selengkapnya5 Hal Penting Bantu Hilangkan Stres Pada Ibu Hamil
Seringkali, stres pada ibu hamil muncul di trimester ketiga hingga saat persalinan.
Baca SelengkapnyaJalani Pengangkatan Ovarium Seperti Kiky Saputri, Bisakah Hamil Lagi?
Banyak yang penasaran dengan kemungkinan hamil pada perempuan yang jalani pengangkatan ovarium.
Baca Selengkapnya9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil
Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca Selengkapnya