Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melahirkan di Bawah Usia 20 Sangat Berisiko, Mengapa?

Melahirkan di Bawah Usia 20 Sangat Berisiko, Mengapa? Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Pernikahan di usia anak atau di bawah 18 tahun masih terjadi di banyak daerah di Indonesia. Pernikahan tersebut bisa berdampak pada peningkatan risiko kematian ibu saat melahirkan.

Pasalnya, seorang perempuan yang melahirkan di bawah usia 20 tahun bisa mengalami komplikasi serius. Mengapa demikian?

Dalam sebuah seminar kesehatan reproduksi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menerangkan risiko melahirkan pada usia dini.

"Mulut rahim bisa terjadi perdarahan, karena panggul perempuan pada usia 16, 17, dan 18 tahun belum sepenuhnya padat. Bayi dipaksa didorong keluar. Diameter ukuran panggul pun belum maksimal," kata Hasto, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Hasto, ukuran ideal diameter panggul yang pas untuk melahirkan itu 10 cm. Ukuran tersebut baru terbentuk saat perempuan masuk usia 20 tahun.

"Diameter panggul 10 cm barulah cocok untuk perempuan melahirkan. Ukuran bayi yang masuk ke jalan lahir biasanya 9,8 cm, 9,7 cm atau 9,6 cm. Bayi pun bisa keluar, ukuran panggul si ibu pas untuk dilewati bayi," ungkapnya.

 

Risiko Perdarahan

Selain ukuran diameter panggul, perdarahan juga bisa terjadi pada mulut rahim. Pada usia di bawah 20 tahun, mulut rahim tidak elastis.

"Kalau dibuka lebar sering terjadi robek. Apalagi ditambah ukuran panggul yang belum cukup. Risiko robekan tinggi, yang akan terjadi perdarahan," ungkap Hasto.

Risiko lainnya, kepala bayi yang dilahirkan tidak berbentuk baik. Ukuran panggul perempuan yang belum terbentuk maksimal membuat kepala bayi dipaksa lewat.

 

Pengeroposan Tulang

Dari sisi kesehatan ibu, perempuan muda di bawah 20 tahun yang melahirkan akan cepat mengalami pengeroposan tulang. Saat hamil, pertumbuhan tulang terhenti karena kalsium disalurkan kepada janin di dalam rahim.

"Nah, pada usia 16 dan 17 tahun, tulangnya masih bertambah panjang. Begitu hamil, tulang berhenti tumbuh. Ke depan, pengeroposan tulang cepat terjadi. Usia 50 tahun nanti, tulangnya cepat keropos," Hasto menjelaskan.

Oleh karena itu, BKKBN terus menyuarakan betapa penting minimal usia pernikahan. Hal ini untuk mencegah kematian ibu dan anak.

"Ya, amannya 20 tahun. Jadi, batas usia minimal menikah menurut BKKBN itu 21 tahun," terang Hasto.

Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Sumber: Liputan6.com

Jarak Kehamilan yang Aman Setelah Operasi Caesar

Dream - Banyak para orangtua yang ingin memiliki anak dengan jarak tak terlalu jauh. Harapannya, ibu bisa segera hamil setelah melahirkan anak pertama.

Sayangnya dalam beberapa kondisi ibu tak bisa langsung hamil karena bisa berdampak negatif bagi kondisi kesehatan reproduksinya.

Persalinan caesar membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dibandingkan persalinan normal. Untuk itu, sebaiknya diberika jarak kehamilan yang cukup agar luka bisa sembuh terlebih dulu untuk mengurangi risiko komplikasi.

"Sebaiknya tunggu 6 bulan hingga satu tahun untuk hamil kembali setelah operasi caesar. Lebih lama lebih baik. Pasalnya, bukan hanya luka menunggu hingga luka pulih total tapi kondisi ibu secara keseluruhan," kata Joseph Aquilina, seorang dokter kandungan asal Inggris, seperti dikutip dari Baby Center.

 

Menunggu Ibu Kembali Fit

Penting diingat kalau setelah operasi caesar, ibu juga akan mengalami masa penyembuhan. Belajar untuk turun dari tempat tidur, berjalan dan melakukan aktivitas lainnya membutuhkan waktu.

"Jadi pastikan tubuh ibu benar-benar fit sebelum hamil kembali dan menjalani persalinan. Tubuh ibu yang sehat sangat penting agar kehamilan bisa berjalan dengan baik," kata Aquilina.

 

Bisa Melahirkan Normal

Aquilina menjelaskan, luka operasi caesar biasanya bakal pulih dalam waktu tiga bulan. Dalam waktu 6 bulan, baru benar-benar pulih.

Hal ini harus jadi pertimbangan untuk menentukan jarak kehamilan. Terutama jika berencana untuk melahirkan normal atau dikenal dengan vaginal birth after caesarean (VBAC).

"Jika ingin melakukan persalinan normal untuk anak selanjutnya, ibu harus berkonsultasi intensif. Ada beberapa risiko, seperti robekan pada dinding rahim atau terjadinya plasenta previa, di mana letak plasenta menutupi jalan lahir," ungkapnya.

Untuk itu, penting melakukan perencanaan matang sebelum kehamilan. Terutama pada ibu yang memiliki riwayat masalah kesehatan reproduksi atau masalah pada kehamilan. Hal ini demi kehamilan yang bisa berjalan dengan dan ibu serta bayi selalu dalam keadaan sehat.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekomendasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Saatnya Tampil Ganteng Maksimal

Rekomendasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Saatnya Tampil Ganteng Maksimal

Berikut adalah beberapa rekomendasi peci Lebaran berdasarkan jenisnya yang bikin tampil ganteng maksimal. Yuk ikuti!

Baca Selengkapnya
Awal Tahun Jangan Mager, Biar Tak Sakit Punggung dan Gula Darah Aman

Awal Tahun Jangan Mager, Biar Tak Sakit Punggung dan Gula Darah Aman

Malas olahraga bisa bikin kamu mengalami berbagai masalah kesehatan yang berbahaya, lho. Apa aja sih masalah yang bisa timbul?

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi

Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi

Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya

Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya

Minum jus kerap jadi solusi saat diet, namun ternyata konsumsinya tidak disarankan pakar. Intip alasannya.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Siapkan Tubuh Biar Fit Saat Mudik, Cek Kesehatan dan Konsumsi Vitamin

Siapkan Tubuh Biar Fit Saat Mudik, Cek Kesehatan dan Konsumsi Vitamin

Perjalanan mudik bisa dibilang sangat melelahkan, apalagi jika jaraknya sangat jauh. Pastikan tubuh selalu fit.

Baca Selengkapnya
5 Olahraga yang Direkomendasikan buat Pemula, Yuk Mulai Gaya Hidup Sehat!

5 Olahraga yang Direkomendasikan buat Pemula, Yuk Mulai Gaya Hidup Sehat!

Ini lho rekomendasi olahraga yang aman untuk pemula, ada apa saja?

Baca Selengkapnya