Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Telinga Bayi Alami Infeksi, Orangtua Sering Tak Menyadari

Telinga Bayi Alami Infeksi, Orangtua Sering Tak Menyadari Pemeriksaan Telinga/ Foto: Shutterstock

Dream - Infeksi telinga identik dengan rasa sakit yang luar biasa, bayangkan jika ini terjadi pada anak atau bayi. Pastinya mereka akan sangat tersiksa. Banyak yang tak tahu kalau infeksi telinga pada bayi cukup umum terjadi.

“Sebagian besar anak, hingga 80 persen akan memiliki satu kali infeksi telinga pada usia empat tahun,” kata Sheila Jacobson, dokter anak di Clairhurst Pediatrics.

Seringkali orangtua tak menyadari kalau anaknya mengalami infeksi di telinganya. Terutama pada bayi dan anak di bawah tiga tahun yang belum bisa mengatakan apa yang dirasakannya secara jelas.

Apa penyebab infeksi telinga?
Infeksi telinga adalah infeksi virus atau bakteri di telinga tengah. Biasanya dimulai dengan pilek atau alergi, yang dapat menyebabkan saluran eustachius — saluran antara telinga tengah dan tenggorokan atas — tersumbat.

"Efeknya adalah cairan menumpuk di area tepat di belakang gendang telinga, dan tekanan dari peradangan inilah yang menyebabkan rasa sakit yang hebat," kata Jacobson.

 

Cara mengenali infeksi telinga

Anak-anak di bawah usia dua tahun tidak bisa begitu saja mengatakan, 'telingaku sakit,', membuat infeksi telinga bayi sulit dideteksi. Jacobson mengatakan untuk mewaspadai demam, terutama jika didahului oleh pilek, juga tangisan, kekakuan, kehilangan nafsu makan dan rewel.

Anak-anak dengan infeksi telinga sering kali tidak dapat tidur nyenyak, karena tekanan di telinga tengah pada saluran eustachius meningkat saat mereka berbaring. Dan jika melihat cairan atau nanah mengalir dari telinga anak, itu pertanda pasti adanya infeksi. Perhatikan juga jika anak kerap menggaruk, menarik atau menggosok telinganya.

Kabar baiknya adalah sebagian besar infeksi telinga bayi hilang dengan sendirinya. Beberapa mungkin memerlukan antibiotik, namun itu pun jika sudah parah.

“Jika anak berusia lebih dari enam bulan, jika dia terlihat sehat dan tidak ada demam tinggi, maka awasi sebelum memberikan antibiotik,” kata Jacobson.

Segera konsultasikan dengan dokter jika curiga anak mengalami infeksi telinga. Terutama jika si kecil sulit tidur dan rewel disertai demam tinggi.

Sumber: Today Parents

Musim Hujan Datang, Beri 4 Minuman Penangkal Sakit untuk Si Kecil

Dream - Cuaca dingin, angin kencang dan hujan bisa terjadi kapan pun. Musim hujan seperti sekarang, biasanya anak-anak mudah terserang penyakit. Mulai dari flu, batuk hingga diare.

Penting bagi orangtua untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh buah hati. Bisa dengan memberikan vitamin tambahan atau menyiapkan minuman khusus kaya vitamin yang bisa menjaga imunitasnya.

Ada minuman yang bisa diberikan pada anak demi menjaga kesehatannya. Apa saja?

1. Yogurt
Selain susu, Sahabat Dream juga bisa memberikan yogurt. Minuman satu ini mengandung banyak bakteri baik untuk sistem pencernaannya. Bakteri tersebut akan melindungi ususnya secara lebih intensif.

Pilih yogurt tawar lalu tambahkan buah-buahan manis untuk mendapat asupan gizi maksimal. Bisa dijadikan camilan di antara jam makan. Anak-anak cenderung lebih suka disajikan dingin.

 

2. Shakes dan smoothie

Beberapa anak tidak suka rasa susu dan membuat alasan untuk menghindarinya, untuk itu smoothie dan shakes bisa menjadi pilihan. Ibu dapat membuat shake buah yang cepat dan mudah dengan sedikit gula dan lebih banyak susu atau smoothie buah yang bagus menggunakan kacang dan madu yang sehat.

3. Air kelapa

 3. Air kelapa

Air kelapa tidak hanya menjaga keseimbangan elektrolit yang sempurna tetapi juga membuat anak-anak terhidrasi sepanjang hari. Disarankan untuk minum air kelapa segar jika anak mengalami gangguan pencernaan.

4. Jus buah dan sayuran

Jus buah segar dan sayuran merupakan cara terbaik untuk mengisi kembali nutrisi yang hilang adalah. Kandungan vitamin dan mineralnya akan sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga tak mudah sakit saat musim hujan datang.

Laporan Anisha Saktian Putri/ Sumber: Fimela.com

Anak Sering Minum Susu Kental Manis, Ketahui Dampaknya

Dream - Produk susu kental manis (SKM) saat ini sedang jadi perbincangan hangat. Pasalnya meski dalam kemasannya tertulis 'susu' tapi kandungan susunya di dalamnya sangat rendah sementara kandungan gulanya sangat tinggi.

Surat edaran dari Badan Pengawasn Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mengungkap bahwa produk susu kental manis tidak bisa disetarakan dengan produk susu lain seperti susu sapi/ susu yang dipasteurisasi/ susu yang disterilisasi/susu formula atau susu pertumbuhan.

Dokter spesialis gizi klinik dr. Tirta Prawita Sari, Sp.GK, M.sc menyebut susu kental manis lebih banyak mengandung gula. Bahkan dari sisi kandungan proteinnya, susu kental manis berbeda dengan susu segar.

"Jika dibandingkan dengan susu segar, dalam susu kental manis selain ada laktosa juga ada gula pasir dalam jumlah yang cukup banyak," ujar anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia ini.

 

Tak Boleh untuk Anak di Bawah 1 Tahun

Untuk itu sangat tidak disarankan bagi anak-anak untuk mengonsumsi secara rutin susu kental manis. Sementara bagi anak yang berusia di bawa satu tahun memang tak boleh diberikan SKM.

"Kandungan zat gizinya terutama protein pada susu kental manis itu sedikit, dibandingkan dengan protein pada susu yang biasa seperti susu cair atau susu bubuk," ungkap dr. Tirta.

Jika SKM terlalu sering dikonsumsi anak-anak, bisa meningkatkan risiko diabetes. Pemenuhan gizinya pun tak bisa didapatkan karena kandungan protein dalam SKM sangat sedikit.

Bagi anak-anak, untuk balita bisa diberikan susu formula atau UHT agar mendapat asupan kalsium dan protein yang optimal. Sementara SKM lebih diperuntukkan dalam mengolah sajian makanan, seperti untuk membuat puding, es krim atau kue.

Sumber: Giovani Dio Prasasti/ Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perawatan Penting untuk Telinga Si Kecil yang Baru Ditindik

Perawatan Penting untuk Telinga Si Kecil yang Baru Ditindik

Jangan sampai area bekas tindikan terpapar kotoran yang bisa picu infeksi.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengapa Sakit Saat Kencing? Ini Dia Alasannya!

Mengapa Sakit Saat Kencing? Ini Dia Alasannya!

Nyeri saat buang air kecil bisa menjadi gejala dari berbagai infeksi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya
Tubuh Sering Merasa Kedinginan Tanpa Alasan? Mungkin Ini Penyebabnya

Tubuh Sering Merasa Kedinginan Tanpa Alasan? Mungkin Ini Penyebabnya

Merasa kedinginan bukan hanya diakibatkan oleh suhu lingkungan. Hal tersebut juga bisa disebabkan berbagai kondisi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Selengkapnya
DRESS IT! Tips Melipat Lengan Kemeja

DRESS IT! Tips Melipat Lengan Kemeja

Terdengar simple, cara membuat melipat lengan kemeja agar terlihat ternyata ada trik lho Sahaba Dream. Nah sekarang kamu bisa simak video berikut.

Baca Selengkapnya
Keluhan Tubuh yang Jadi Tanda Kalau Level Cemas Sedang Sangat Tinggi

Keluhan Tubuh yang Jadi Tanda Kalau Level Cemas Sedang Sangat Tinggi

Banyak orang alami gejala kecemasan hingga menghambat kegiatan sehari-hari. Cegah dan atasi hal tersebut dengan beberapa kebiasaan sehat.

Baca Selengkapnya