Dampingi Anaknya yang Kejang, Tasya Kamila Mengaku Trauma
Dream - Bagi seorang ibu, hal yang paling menyedihkan adalah ketika anak jatuh sakit apalagi sampai kejang. Tasya Kamila, menceritakan kondisi anak semata wayangnya Arrasya, yang baru saja mengalami kejang.
Tasya cukup syok dan trauma karena di keluarganya tak ada yang memiliki riwayat kejang. Awalnya, Arrasya memang demam tinggi sampai akhirnya kejang.
"Walaupun kata dokter kejang-demam yg dialami Arrasya itu terbukti ilmiah TIDAK ADA DAMPAK bagi masa depan dia/ kecerdasan/ dsb tapi tetep bisa berulang sampe umur 5 tahun ketika demam, dan naudzubillah yaa cukup sekali ya Arr, karena traumatizing banget deh buat Mamanya," tulis Tasya dalam unggahan di akun akun Instagramnya @tasyakamila.
Arrasya rupanya kejang selama 2 menit. Ingin anaknya segera mendapat bantuan medis, Tasya langsung membawanya ke UGD rumah sakit.
Infeksi Pencernaan
"Setelah kejang reda (Arrasya kejang selama 2 menit dan itu rasanya kyk 20 jam dehh) tentunya segera kita bawa ke UGD kemudian lanjut rawat inap utk dicek apa penyebab demamnya. Ternyata infeksi saluran cerna, dan bener ajaa hari itu dia 15x pup!," ungkap Tasya.
Demam yang dialami Arrasya menurut pemeriksaan disebabkan adanya infeksi di pencernaan. Bukan hanya membuat diare tapi juga demam tinggi. Bocah lucu itu akhirnya mendapat cairan infus untuk menstabilkan kondisi tubuhnya. Saat ini Arrasya sudah membaik dan kembali ke rumah.
"Alhamdulillah Arrasya udh pulang ke rumah dan udh gratakin semua sudut rumah kembali! Sehat2 anakku sayang @arrasya_bachtiar let’s finish off 2021 with a biiggg smile, lots of laugh and happy stories!," tulis Tasya.
Pengalaman Tasya menghadapi balita yang demam tinggi dan kejang mungkin bisa jadi pelajaran penting bagi Sahabat Dream.
Saat Anak Demam, Bisa Muncul Tiga Komplikasi Ini
Dream - Anak-anak seringkali mengalami demam. Suhu tubuhnya lebih dari 38,5 derajat celcius bahkan hingga 40 derajat. Dalam kondisi tersebut sebenarnya sistem kekebalan tubuh anak sedang melawan peradangan yang disebabkan oleh bakteri, parasit, atau virus.
Suhu tubuh yang tinggi tak selalu jadi pertanda berbahaya. Kecuali, jika sudah berlangsung lebih dari tiga hari. Saat anak demam penting untuk memantau terus suhunya.
Berikan juga banyak minum atau cairan lain. Pasalnya ada tiga komplikasi yang perlu diwaspadai saat anak demam. Apa saja?
1. Dehidrasi
Saat demam, kebutuhan cairan tubuh anak juga ikut meningkat. Anak yang demam biasanya hanya ingin beristirahat atau tidur. Tanpa disadari, hal itu membuat anak malas minum dan kekurangan cairan. Dampaknya, anak berisiko mengalami dehidrasi.
Komplikasi dehidrasi saat demam ditandai dengan gejala seperti mulut dan bibir anak kering, urinenya berwarna gelap dan pekat. Volume buang air kecil berkurang, tubuh anak lemas. Bila anak masih belum mau atau tidak bisa mengonsumsi banyak cairan, maka ia akan mengalami gejala dehidrasi lanjutan.
Kondisi dehidrasi lanjutan ditandai dengan menangis tanpa air mata, kulit berkerut dan ketika dicubit elastisitas kulit akan lambat kembali seperti semula.
Anak sangat mengantuk. Meski terlihat sepele, kehilangan cairan tubuh sebesar 12 hingga 15 persen dapat menyebabkan anak mengalami syok yang berakibat fatal.
2. Halusinasi dan Delirium
Salah satu komplikasi yang dapat muncul saat anak demam adalah halusinasi dan delirium. Delirium terjadi ketika kesadaran anak menurun sehingga membuatnya linglung atau kebingungan.
Sementara itu, halusinasi saat demam diakibatkan oleh peningkatan iritabilitas pada sel-sel otak. Demam dapat mempercepat metabolisme yang membuat tubuh lebih aktif dan sel-sel otak lebih peka terhadap rangsangan.
3. Kejang
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, kejang demam adalah komplikasi yang dapat terjadi selama episode demam. Kejang demam dapat dipicu oleh demam dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius.
“Kejang demam bisa terjadi di usia 0-5 tahun. Saat kejang, oksigen tidak menyuplai ke area otak. Akibatnya, ada bagian otak yang tidak mendapat oksigen dan akan mengganggu tumbuh kembang anak,” kata dr. Dyah Novita, dikutip dari KllikDokter.
Secara umum, kejang demam bukanlah kondisi berbahaya. Kejang demam sederhana atau tidak berbahaya ditandai dengan gejala kejang, kehilangan kesadaran, bibir membiru, dan otot berkedut atau tegang. Selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak korban bahkan dihantui rasa trauma dan takut usai melihat ibunya terlentang di lantai selama dua hari sebelum dikubur 2018 lalu.
Baca SelengkapnyaBelum sempat menjawab, dia membeku melihat tubuh yang tanpa kepala dan berlumuran darah di seberang jalan.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaAngger Dimas minta kasus kematian Dante diusut tuntas jika mengandung unsur pidana
Baca SelengkapnyaPenafsiran arti mimpi ini sebaiknya dilihat secara holistik dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi dalam kehidupan nyata si pemimpi.
Baca SelengkapnyaIseng lagi ngumpul tapi nggak tahu mau ngapain? Coba beli dan isi waktu kosong weekend dengan lomba kupas kuaci. Siapa yang menang?
Baca SelengkapnyaHanya saja pamor si anak laki-laki tak sementereng adiknya yang perempuan.
Baca SelengkapnyaMimpi ini dapat menggambarkan rasa takut, kegelisahan, atau perasaan terancam yang mungkin dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi kaki bisa jadi pertanda ukuran atau bentuk sepatumu salah. Kenali tandanya agar bisa memilih alas kaki yang tepat.
Baca Selengkapnya