Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Perlu Ragu Menyunat Buah Hati Saat Masih Bayi

Tak Perlu Ragu Menyunat Buah Hati Saat Masih Bayi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Bagi umat muslim, sunat pada anak lelaki adalah sebuah kewajiban dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Untuk di Indonesia sendiri, sunat atau sirkumsisi biasanya dilakukan saat anak sudah berusaia 6 tahun ke atas.

Ada juga yang saat anak sudah berusia 12 tahun atau menunggu hingga anak berani. Banyak orangtua yang tak tahu kalau sunat justru juga bisa dilakukan saat bayi dan sangat aman.

Sunat juga mencegah terjadinya masalah pada penis anak seperti fimosis, infeksi saluran kemih dan menjaga kebersihan penis lebih baik. Sunat pada bayi bahkan bisa dilakukan saat anak masih berusia 2 atau 3 hari.

Hal ini tentu perlu dikonsultasikan dengan dokter anak. Jika kondisi bayi sehat, tidak prematur, tidak memiliki riwayat pendarahan, biasanya dokter bisa melakukan sunat.

 

Prosedur seperti apa yang dilakukan?

Jika sunat dilakukan pada bayi yang masih berusia di bawah 1 bulan, akan dilakukan oleh dokter spesialis. Bayi akan telentang dan dijaga dengan velcro atau pengekang lain untuk menahan lengan dan kakinya.

Dokter akan membersihkan area penis dengan antiseptik, kemudian menyuntikkan obat bius ke pangkal penis untuk mengurangi rasa sakit. Kadang-kadang dokter menggunakan pereda nyeri sebagai krim sebagai gantinya. Setelah itu kulit yang menutupi penis akan digunting dan dijahit.

Saat melakukan prosedur ini bisa memberikan dot pada bayi untuk membantu menenangkannya. Ada juga metode lainnya seperti klem atau cauter. Untuk tipe prosedur, akan disesuaikan dengan kondisi bayi.

Sunat pada bayi sangat aman dan justru sebagai pencegahan agar anak lelaki terhindar dari masalah di penisnya. Biasanya, anak yang belum di sunat, sulit membersihkan kotoran di penisnya yang tertutup kulit. Kebersihan dan kesehatan adalah yang utama.

Sumber: WebMD

Segera Hentikan Ucapan 'Anak Lelaki Tak Boleh Nangis'

Dream - Melihat anak menangis, kita cenderung ingin segera menghentikannya. Terutama jika yang menangis adalah anak lelaki. Ucapan yang kerap terlontar 'ayo diam, anak laki gak boleh nangis'.

Sahabat Dream sering mengucapkannya pada si kecil? Segera hentikan kebiasaan ini. Ungkapan tersebut kelak bisa jadi masalah psikologis. Anak lelaki akan menganggap menunjukkan emosi bukanlah hal yang baik dan cenderung memendamnya.

Ucapan tersebut bisa membuat anak tidak tahu bagaimana mengungkapkan emosi dengan benar. Saat dewasa ia bisa saja jadi pribadi tak mampu mengontrol emosinya sendiri.

Dikutip dari BrightSide, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki ternyata lebih membutuhkan dukungan emosional dari anak perempuan.

 

Kekurangan Kemampuan Mengatur Emosi

Dibandingkan dengan perempuan, otak anak laki-laki memiliki hipotamalus yang lebih besar sehingga lebih berat. Hal ini disebabkan oleh lonjakan testosteron pada trimester ketiga kehamilan yang tidak hanya membuat otak lebih berat tapi juga meningkatkan massa otot yang lebih besar.

Itulah yang membantu kekuatan fisik pada anak laki-laki. Tapi, di saat yang sama kondisi tersebut anak lelaki kekurangan hal tertentu, salah satunya adalah kekurangan kemampuan pengaturan emosi diri.

Setiap anak membutuhkan dukungan emosional yang positif dari orangtua. Hal ini agar mereka bisa menjalani kehidupan lebih baik. Baca penjelasan selengkapnya di Diadona.id

Usia 2 Tahun, Momen Penting Pengasuhan Ayah Bagi Anak Lelaki

Dream - Dalam hal pengasuhan anak, ibu cenderung lebih banyak berperan. Padahal idealnya, porsi ayah dan ibu sama besar.

Jangan sampai ayah hanya menjadi sosok pencari nafkah dan 'sumber materi' saja. Anak-anak membutuhkan figur ayah sepanjang hidupnya.

Bagi anak laki-laki, sosok ayah penting untuk selalu mendampingi mulai di usia 2 tahun. Momen tersebut, seperti dikutip dari Fatherly, ketika anak laki-laki mengalami agresi yang memicu testosteron untuk pertama kalinya dan tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Selama periode yang genting ini, sangat tergantung pada figur ayah untuk menunjukkan kepada anak laki-laki bagaimana cara mengatasi impuls emosional mereka. Tentunya agar anak tidak menjadi pria yang agresif dan penuh kekerasan.

"Biasanya ini disosialisasikan kepada anak-anak pada saat mereka mulai sekolah. Permainan fisik yang keras antara ayah dan putranya adalah cara yang baik untuk menyalurkan energi anak dua tahun," kata Paul Golding, seorang psikolog keluarga.

 

Perkembangan Mental dan Otak

Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Journal of Infant Mental Health menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih rentan daripada anak perempuan dalam hal penyalahgunaan obat-obatan, kekerasan fisik dan seksual serta faktor lain yang dapat mengganggu perkembangan neurologis yang sehat.

"Fungsi gender pria yang optimal di masa dewasa dikaitkan dengan tingkat testosteron. Hormon ini mendasari fungsi seksual adaptif, ikatan dengan pasangan, hubungan dengan ayah, serta motivasi kekuatan implisit dan motivasi berprestasi," tulis penulis studi Allan Schore, dari University of California, Los Angeles.

Para ahli menduga bahwa beberapa keharusan biologis ini, dan perbedaan gender dalam perkembangan otak, bahkan dapat menjelaskan mengapa ada tingkat autisme, ADHD, skizofrenia, dan kelekatan kelekatan yang lebih tinggi di antara laki-laki.

Lalu bagaimana yang kehilangan ayah mereka? Untungnya, Golding mengklarifikasi bahwa figur ayah bisa digantikan dengan mentor, guru, dan orang dewasa yang bisa membimbing dan bertanggung jawab dalam menetapkan batas dan memodelkan tampilan agresi yang aman.

"Intinya adalah bahwa sosok ayah begitu krusial bagi perkembangan psikologis seorang anak," ungkapnya.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Seru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia

Seru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia

Penting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Ngakak Parah! Emak-Emak Mau Tampil Cetar, Lihat Bulu Mata Palsunya Malah Bikin Tepok Jidat

Ngakak Parah! Emak-Emak Mau Tampil Cetar, Lihat Bulu Mata Palsunya Malah Bikin Tepok Jidat

Bulu mata palsu harus ditempatkan dengan di posisi yang seharusnya. Jika tak terbiasa atau mengerti teknik memasang, akan jadi bahan tertawaan orang.

Baca Selengkapnya
Berderai Air Mata, Fahmi Bo Ngaku Tak Dianggap di Pernikahan Anaknya

Berderai Air Mata, Fahmi Bo Ngaku Tak Dianggap di Pernikahan Anaknya

"Tapi walaupun gimana saya orangtuanya gitu kenapa sampai kayak gitu balasannya ke saya," kata Fahmi Bo.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Saat Panggilan Alam Tiba!

NOTED KAK! Saat Panggilan Alam Tiba!

Sahabat Dream Pernah gak sih mood bikin konten lagi bagus tiba-tiba `panggilan alam` datang. Auto menghilang deh.

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! THIS OR THAT

BUNGKUS! THIS OR THAT

Kalau Sahabat Dream berada di antara dua pilihan ini, kalian akan pilih tim yang mana?

Baca Selengkapnya