Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahu Juga Bisa Picu Alergi, Ini Cara Aman Memberikannya Pada Bayi

Tahu Juga Bisa Picu Alergi, Ini Cara Aman Memberikannya Pada Bayi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Menu kaya protein sangat dibutuhkan bayi untuk proses tumbuh kembang. Salah satu makanan kaya protein adalah tahu. Teksturnya yang lembut membuat bahan masakan satu ini jadi andalan untuk membuat makanan bagi bayi, terutama yang baru belajar makan.

Bisa diolah menjadi bubur, nasi tim atau dibuat bola-bola dan dikukus untuk dijadikan camilan. Banyak ibu yang tak yahu kalau tahu juga bisa memicu alergi. Memberikannya pada bayi perlu trik-trik khusus.

Dikutip dari Momjunction, tahu terbuat dari susu kedelai yang dikoagulasi, dan ini salah satu alergen makanan yang umum. Jika ada anggota keluarga atau saudara yang alergi terhadap kedelai, maka memberikan tahu pada bayi harus hati-hati.

 

Perhatikan Reaksi

Tahu sebaiknya diberikan saat anak sudah berusia 8 bulan. Bisa mengolahnya dengan dihaluskan dan dicampur bubur, kalsu dan sayuran. Jangan langsung memberikan dalam posrsi banyak. Perhatikan dulu reaksi tubuhnya.

Jika muncul kemerahan, si kecil diare, rewel atau kembung dan muntah, bisa jadi reaksi alergi. Bila tak muncul keluhan maka bisa diberikan lagi. Untuk anak yang menjelang 1 tahun, bisa diberikan tahu potongan.

Biarkan si kecil menggengam dan memakannya sendiri. Hal ini bisa membantu melatih kemampuan motoriknya. Saat memilih tahu untuk makanan pendamping ASI (MPASI), sebaiknya cari tahu organik.

Pastikan kualita tahu dalam kondisi baik. Periksa tanggal pembuatan dan kedaluwarsa pada kemasan. Setelah dibeli sebaiknya langsung diolah agar level rasa dan gizinya tetap terjaga.

Tahapan Penting Pemberian Makanan Padat untuk Bayi dan Balita

Dream - Air susu ibu (ASI) adalah sumber gizi bayi bayi dari semenjak ia lahir sampai hingga 2 tahun pertama kehidupannya. Seiring tumbuh kembangnya, saat usia 6 bulan, anak membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) agar nutrisinya tetap terpenuhi.

Namun, perkenalan makanan butuh waktu dan cara yang tepat. Maka itu, pastikan orangtua memahami tahapan makan bayi sesuai tahap perkembangannya.

Orangtua sangat penting untuk membimbing bayi serta menyediakan makanan yang sesuai dengan kematangan oral fisiologis anak. Ini  berhubungan dengan kemampuannya menelan, mengunyah dan mencerna. 

Mulai dari mengonsumsi ASI hingga berpindah ke makanan padat, semua merupakan serangkaian proses yang berkembang secara perlahan, sehingga tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.  Apa saja yang harus diperhatikan dan lakukan agar rangkaian proses ini dapat dilewati dengan baik?

Berikut dilansir dari purewow, tahapan perkembangan makan bayi seiring perkembangan usianya.

TAHAP 1: Makanan Lumat atau Halus (Anak Usia 4 sampai 6 Bulan)

Di usia 4-6 bulan bayi sudah mampu duduk di kursi makan dan sistem pencernaannya sudah lebih berkembang, sehingga siap menerima makanan selain ASI. Makanan yang diberikan pada bayi usia 6 bulan pertama adalah makanan lumat/halus (bubur saring, puree atau makanan yang telah ditumbuk atau dihaluskan).

Tekstur MPASI yang baik adalah tidak terlalu cair atau encer. Pastikan bahwa makanan dimasak sampai lunak, kecuali jika makanan tersebut sudah lunak seperti pisang matang atau alpukat. Bisa memperkenalkan bubur sereal bayi sebagai pengenalan awal. Selain itu, kita bisa memberikan puree buah dari pisang, apel, wortel, pepaya, dan ubi yang dihaluskan sampai lembut. Berikan satu sendok teh lebih dulu lalu tingkatkan menjadi satu sendok makan dua kali sehari.

TAHAP 2: Makanan Bertekstur (Usia 6 sampai 9 Bulan)

Usia 6-9 bulan bayi sudah siap menerima makanan padat. Pada usia ini bayi mulai tumbuh gigi. Makanan padat pertama yang dapat dicobakan adalah bubur susu. Setelah sebulan atau lebih dan bayi tidak ada masalah dengan asupan pertamanya, coba bubur atau tim.

Pada saat ini, anak juga akan berlatih makan sendiri (baik dengan meraih sendok atau memasukkan tangannya yang memegang makanan ke dalam mulut), dan belajar cara minum dari cangkir.  

Jika diperbolehkan oleh dokter anak sekarang saat yang tepat untuk memperkenalkan makanan alergen pada bayi. Misalnya, telur, ikan, kerang, kacang pohon, gandum, susu, kacang tanah dan kacang kedelai.

Pastikan makanan itu dipotong halus sebelum diberikan kepada bayi kita. Berikan satu jenis makanan selama beberapa hari berturut-turut agar bayi terbiasa dengan rasanya sekaligus untuk mengetahui jika bayi alergi makanan tertentu. 

Porsi yang disarankan untuk bayi usia 6-9 bulan yaitu 1 sendok teh puree buah lalu bisa ditingkatkan menjadi ¼ hingga ½ cangkit secara bertahap dalam 2-3 kali makan. Sementara untuk sereal lunak berikan sekitar 3-9 sendok makan dalam porsi 2-3 kali makan.

TAHAP 3: Makanan Dipotong Kecil (Usia 10 Sampai 12 Bulan)

Pada rentang usia 10-12 bulan, si kecil memiliki kebutuhan energi dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga makanan pun diberikan dalam waktu yang lebih sering. Pada usia ini anak terbiasa makan dari sendok dan mengambil potongan-potongan kecil makanan dari nampannya untuk diambil dan dimasukkan ke dalam mulutnya.  

Pastikan untuk tidak memberinya makanan yang terlalu besar atau keras, karena ia bisa tersedak. Biarkan belajar makan sendiri walaupun ia masih melengkungkan tangannya ketika memegang sendok. Dan biarkan dia minum dari cangkir yang memiliki pegangan (sippy cup). 

Sekarang juga saatnya untuk mulai mencoba lebih banyak kombinasi makanan. Hidangkan buah lunak potong atau dihaluskan, sayuran rebus lunak, potongan roti, crackers, potongan keju, ASI atau susu formula diperkaya zat besi, jus buah dalam cangkir.  Ia pun sudah bisa makan nasi tim tanpa perlu saring.  

Walaupun bayi masih tidak boleh mengonsumsi garam. Cobalah menambahkan bumbu dan rempah-rempah ke dalam makanannya, seperti lada hitam yang baru ditumbuk, kunyit, tarragon, mint, basil dan oregano. (mut)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
4 Cara Alami Redakan Nyeri Kronis Tanpa Obat, Tubuh jadi Lebih Fit

4 Cara Alami Redakan Nyeri Kronis Tanpa Obat, Tubuh jadi Lebih Fit

Tak harus dengan obat, atasi rasa nyeri dengan melakukan kebiasaan sehat maupun konsumsi bahan alami.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun Jangan Mager, Biar Tak Sakit Punggung dan Gula Darah Aman

Awal Tahun Jangan Mager, Biar Tak Sakit Punggung dan Gula Darah Aman

Malas olahraga bisa bikin kamu mengalami berbagai masalah kesehatan yang berbahaya, lho. Apa aja sih masalah yang bisa timbul?

Baca Selengkapnya
Serangan Alergi Ternyata Bikin Tubuh Jadi Mudah Lelah

Serangan Alergi Ternyata Bikin Tubuh Jadi Mudah Lelah

Saat alergi datang, ada yang merasa gatal, bersin, sesak napas, bahkan hingga kehilangan kesadaran.

Baca Selengkapnya
Cara Mengencangkan Kulit Secara Alami, Cukup Campurkan 3 Bahan Ini!

Cara Mengencangkan Kulit Secara Alami, Cukup Campurkan 3 Bahan Ini!

Ada beberapa tips yang dapat membantu mengatasi permasalahan kulit kendur. Yuk, simak cara mengencangkan kulit secara alami menggunakan 3 bahan rahasia ini!

Baca Selengkapnya
4 Langkah Penting  Biar Keju Tahan Lama dan Tak Mudah Berjamur

4 Langkah Penting Biar Keju Tahan Lama dan Tak Mudah Berjamur

Simpan keju dengan cara yang tepat agar tidak mudah basi. Perhatikan 4 hal sebelum menyimpannya di dalam kulkas.

Baca Selengkapnya