Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Susu Kedelai Bisa Penuhi Kebutuhan Zat Gizi Anak?

Susu Kedelai Bisa Penuhi Kebutuhan Zat Gizi Anak? Susu Kedelai (Foto: Pixabay)

Dream - Susu sapi merupakan sumber protein yang sangat baik anak, karena bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Sayang, tak semua anak bisa menikmati susu sapi karena mengalami alergi.

"Menurut sebuah penelitian, ada 2,5 juta anak Indonesia yang tidak bisa minum susu sapi dan ada sebanyak juta pencarian tentang alergi susu sapi di internet," ungkap Meutia Athaya, Brand Manager SGM di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 28 Agustus 2019.

SGM Soya

Solusinya adalah dengan mengganti asupan protein lain. Bukan dengan susu sapi biasa tapi dengan susu soya atau susu sapi yang berprotein khusus.

"Orangtua bisa memberikan susu soya atau susu sapi khusus yang proteinnya dikecilkan, extended istilahnya. Bahan dasar susu kan cuma 2, susu sapi atau soya. Atau yang proteinnya dimodifikasi. Atau asam amino kalau memang alergi juga sama soya," ujar Rini Sekartini, seorang konsultan Tumbuh Kembang Anak.

Kadar gizi susu soya

Alternatif tersebut ternyata belum cukup menghilangkan kekhawatiran orangtua terhadap penggunaan susu kedelai atau soya. Hal ini karena kandungan zat gizi dan tingginya kadar aluminium pada susu soya. Termasuk kandungan fitoestrogen tinggi pada kedelai yang dianggap bisa berdampak buruk pada perkembangan seksual anak.

Kekhawatiran tersebut dibantah oleh penelitian 2012, yang membuktikan susu soya tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kandungan gizi susu soya sangat baik dan untuk zat lain yang sangat penting bagi anak bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan seperti daging merah atau ikan.

Kalsium dan protein

"Untuk anak di atas 1 tahun, sebenarnya susu itu hanya complementary. Tapi tetap harus diberikan dan harus menabung zat seperti kalsium untuk pertumbuhan tulang. Susu soya kandungan energinya sama dengan susu sapi, jenis proteinnya aja yang beda," ujar Rini.

Kurangnya zat besi yang disebabkan oleh konsumsi susu soya, tidak begitu berpengaruh. Pasalnya, asupan protein harus selalu disertakan setiap menu makanan 3 kali sehari.

"Zat lain bisa diperoleh dari lauk, karena anak di atas 1 tahun harus makan makanan keluarga dan protein harus ada setiap anak makan. Risiko pengaruh fitoestrogen di susu soya juga sangat kecil kemungkinannya," ungkap Rini.

Pilih Jenis Susu yang Sesuai dengan Kebutuhan Anak

Dream - Protein sangat dibutuhkan anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Bukan hanya fisik, tapi juga kognitif dan psikologis. Salah satu sumber asupan protein andalan untuk anak adalah susu.

Sejak lahir, bayi sudah membutuhkan susu. Sumbernya, berasal dari tubuh ibu yaitu air susu ibu (ASI). Sampai saat ini tak ada susu yang mampu menandingi ASI dalam hal kandungan gizinya. Tak heran kalau para dokter sangat merekomendasikan ASI sebagai 'makanan' awal bayi.

"Untuk 0-6 bulan, tentunya anak membutuhkan asupan ASI eksklusif. Harusnya, ASI dilanjutkan dan ditambah makanan pendamping ASI (MPASI) sampai 2 tahun. Tapi, tidak semua orangtua bisa memberikan ASI," ujar Bernie Endyarni, seorang dokter spesialis anak.

Hindari Susu Kental Manis

Pada beberapa kasus, ibu tak bisa memberikan ASI secara optimal. Alternatif yang bisa dilakukan yaitu memberikan susu formula hingga berusia 2 tahun. Setelahnya, anak bisa mengonsumsi segala jenis susu.

Susu yang bisa dikonsumsi anak balita selain susu formula, adalah susu UHT. Penting untuk diketahui, asupan susu ini tak boleh berlebihan karena sumber gizi utama harusnya berasal dari menu makanan harian.

"Ada orang tua yang kasih asupan terbanyak hanya susu sampai 4 tahun. Makanannya sedikit. Padahal di atas 2 tahun, anak hanya butuh 2-3 gelas susu per hari. Selebihnya makanan padat," katanya.

Dokter Bernie tidak membatasi jenis susu yang dikonsumsi anak berusia 2 tahun ke atas. Namun, ia tidak menyarankan anak untuk memperoleh nutrisi dari susu kental manis.

"Susu dalam bentuk apapun. Susu bubuk boleh. Tapi, susu kental manis sebenarnya bukan susu. Itu hanya creamer diberikan gula dan bahan lainnya. Nutrisinya sangat rendah, berbeda dengan susu," ungkapnya.

Berikan Porsi Susu yang Pas, Jangan Sampai Anak Obesitas

Dream - Susu dianggap minuman wajib bagi anak-anak. Padahal ketika usianya sudah lebih dari satu tahun, susu hanya sebagai pelengkap saja. Untuk itu penting memperhatikan asupan makanan harian dan porsi susunya.

Jangan sampai porsi makan harian sudah banyak, sementara porsi susu juga cukup besar. Jika tidak dikontrol bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak.

"Ini yang sering salah. Si anak makannya oke, nih. Akan tetapi jumlah susu yang diminum juga enggak berubah, tetap banyak," kata Pakar Tumbuh Kembang Anak, Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K), saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rini sering menemukan kasus, anak yang sangat suka makan dan juga sangat menyukai susu. Anak tersebut bahkan bisa menenggak satu liter susu setiap harinnya.

"Akhirnya, pada saat pengukuran, ukurannya dia bisa sampai paling atas," kata Rini.

Akibat dari kebiasaan itu, ditambah pula kurangnya aktivitas fisik pada anak, obesitas di usia dini sulit dihindari. Susu memang diperlukan untuk 'menabung' kalsium, namun tidak berlebihan.

"Susu tidak dapat menggantikan makanan yang harus dikonsumsi anak, sesuaikan saja porsinya dengan kebutuhan anak," ujarnya.

Rini juga mengingatkan pentingnya membiasakan anak-anak untuk berolahraga. Hal ini agar mereka terhindar dari obesitas dan terbiasa berolahraga.

Sumber: Aditya Eka Prawira/ Liputan6

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Susu Sapi Bagi Penderita Alergi Laktosa, Bisa Sampai Sulit Bernapas

Bahaya Susu Sapi Bagi Penderita Alergi Laktosa, Bisa Sampai Sulit Bernapas

Alergi laktosa merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap laktosa.

Baca Selengkapnya
Penuhi Kebutuhan Protein Hewani untuk Anak Bisa dengan Susu Segar

Penuhi Kebutuhan Protein Hewani untuk Anak Bisa dengan Susu Segar

Untuk mendapatkan zat gizi optimal, pilih susu segar dan langsung dikonsumsi.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas

Ternyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas

Jangan sampai berlebihan karena efeknya malah bisa bikin berat badan anak tak kunjung bertambah.

Baca Selengkapnya
10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Edisi Terbaru 2024

10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Edisi Terbaru 2024

Jika anak Kamu mengalami berat badan yang tidak normal, berikut rekomendasi susu untuk menaikkan berat badan anak.

Baca Selengkapnya
Cegah Pikun dengan Menerapkan 3 Hal Ini

Cegah Pikun dengan Menerapkan 3 Hal Ini

Pikun bisa dialami di usia muda. Cegah dengan mengonsumsi beberapa jenis vitamin dan melakukan kebiasaan sehat.

Baca Selengkapnya
Suka Makan Pakai Bubuk Cabai Kering? Awas, Bikin Kulit Bermasalah

Suka Makan Pakai Bubuk Cabai Kering? Awas, Bikin Kulit Bermasalah

Tahukah Sahabat Dream, penyebab di balik munculnya ruam, iritasi, dan masalah kulit lainnya tidak hanya karena faktor udara dan ketidakcocokan produk.

Baca Selengkapnya
Lebih Sehat Cokelat Hitam atau Cokelat Putih? Cari Tahu Faktanya

Lebih Sehat Cokelat Hitam atau Cokelat Putih? Cari Tahu Faktanya

Cokelat putih sering dijadikan bahan dalam berbagai hidangan pencuci mulut, mulai dari kue hingga es krim.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya