Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Super Kompak, Perjuangan 4 Bocah Lawan Kanker dengan 'Rok Tutu'

Super Kompak, Perjuangan 4 Bocah Lawan Kanker dengan 'Rok Tutu' Chloe, Lauren, McKinley, Dan Ava (Foto: John Hopkins All Children's Hospital)

Dream - Chloe, Lauren, McKinley, dan Ava, usia mereka tak jauh berbeda. Di umur yang masih 5 dan 6 tahun, bocah-bocah ini sudah harus berjuang mati-matian untuk bertahan hidup.

Keempat anak perempuan ini merupakan pasien kanker yang dirawat Rumah Sakit Johns Hopkins, Florida, Amerika Serikat. Mereka berjuang bersama untuk menjalani pengobatan kanker, mulai dari kemoterapi hingga operasi.

Sejak 2016, Chloe, Lauren, McKinley, dan Ava selalu menghadapi berbagai proses pengobatan bersama. Tiap tahunnya, mereka berpose bersama mengenakan pakaian tertentu. Pada akhir 2019 lalu, mereka bersama-sama mengenakan rok tutu dan mengenakan baju bertulis "Never EVER Give Up".

"Saya mendengar semua anak mulai mengatakannya sekitar waktu tahun lalu ketika kami mengetahui Lauren kambuh," kata ibu Lauren, Shawna Glynn.

 

Lauren Harus Jalani Perawatan Lebih Lama

Saat Chloe, Mckinley dan Ava sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, Lauren masih harus menjalani perawatan karena kankernya kembali agresif. Demi menyemangati Lauren, mereka pun membuat reuni.

Lauren sangat girang dengan kedatangan tiga temannya. Tahun lalu mereka juga membuat kaus yang sama bertuliskan "Survivor". Saat awal 2016, di mana mereka baru pertama kali menjalani perawatan, sebuah kaus khusus dibuat bertuliskan "Straight Outta Chemo."

“Saya sangat beruntung telah bertemu dengan kelompok ibu yang menakjubkan ini sejak anak saya didiagnosis leukemia,” kata Glynn.

 

 

Saling Mendukung

Jacquelyn, ibu dari Chloe mengungkap kalau, ibu dari Lauren, Ava dan Mckinley sudah seperti keluarga dekat. Dukungan dari mereka juga membuat Jacquelyn terus sabar mendampingi Chloe.

"Kami dengan cepat dekat saat bersama di rumah sakit dan di klinik. Kami menjadi pendukung satu sama lain. Semua kami lakukan untuk anak-anak kami tercinta, mereka juga anak-anakku," ungkapnya.

Sumber: WebMD

Dokter Ungkap Cara Deteksi Dini Kanker Pada Anak

Dream - Penyakit kanker pada anak memiliki kemungkinan kesembuhan dan harapan hidup yang tinggi. Hal tersebut jika penanganannya dilakukan secara cepat serta metode pengobatan yang efektif.

Dalam mendeteksi kanker, dibutuhkan dokter yang memiliki kepekaan terhadap gejala-gejala kanker pada anak.

Berbeda dengan orang dewasa yang menggunakan metode skrining untuk mendeteksi dini kanker pada anak, deteksi kanker dilakukan menggunakan metode clinical finding.

Clinical finding adalah mendeteksi penyakit dari temuan gejala. Gejala dideteksi dan menemukan jenis kanker. Dokter spesialis anak Mururul Aisyi mengatakan, ada perbedaan antara skrining dan clinical finding.

"Skrining itu lebih tepatnya mencegah sesuatu yang belum terjadi (terkait adanya potensi kanker atau tidak). Kalau clinical finding itu menemukan sesuatu dari gejala yang sudah ada," kata Aisyi yang berpraktik di RS Dharmais saat diskusi 'Kenali Gejala Dini Kanker Anak' di Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Clinical Finding

Skrining tidak bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker pada anak. Hal ini karena skrining, seperti pap smear (untuk mendeteksi kanker leher rahim) ditujukan untuk kasus orang dewasa.

"Pada kasus anak tidak bisa dilakukan skrining. Yang bisa dilakukan pada anak adalah clinical finding. Jadi, ada gejala kanker, lalu kita temukan penyakitnya dan obati," tambah Aisyi.

Pada anak, pengobatan kanker juga harus dipertimbangkan. Tidak sembarangan untuk memberikan kemoterapi, terlebih lagi pada bayi yang menderita kanker.

"Pada bayi yang kena kanker, tergantung kasusnya ya. Apakah dia butuh kemoterapi atau tidak. Misalnya, dia alami leukemia kongenital--leukemia yang terdeteksi setelah lahir. kami akan sesuaikan kondisi pasien, perlu kemoterapi atau tidak. Kalau pada bayi sih kasusnya jarang sekali terjadi," ungkap Aisyi.

Aisyi menceritakan, pasien termuda yang ditangani berusia 8 bulan dan menderita kanker."Waktu itu, dia ditangani dengan kemoterapi dan survive (bertahan hidup) sampai sekarang. Alhamdulillah, setelah diberikan kemoterapi, kemajuannya efektif," ujarnya.

Sumber: Fitri Haryanti/ Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tangis Mpok Atiek Takut Meninggal karena Operasi Kanker Usus Seperti Almarhumah Ibu

Tangis Mpok Atiek Takut Meninggal karena Operasi Kanker Usus Seperti Almarhumah Ibu

Mpok Atiek divonis kanker usus oleh dokter. Takut operasi karena sang bunda meninggal karena kanker.

Baca Selengkapnya
Catat, 5 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker

Catat, 5 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker

Tak selalu bergantung pada rangkaian pengobatan, menjaga kualitas hidup pasien kanker juga lewat dukungan mental juga sangat penting.

Baca Selengkapnya
Ngaku Derita Kanker Ganas hingga Dapat Donasi Rp621 Juta, Ternyata Cuma Akting, Tipu 400 Orang

Ngaku Derita Kanker Ganas hingga Dapat Donasi Rp621 Juta, Ternyata Cuma Akting, Tipu 400 Orang

Seorang Wanita Lakukan Penipuan dengan Klaim Menderita Kanker

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cokelat Bukan Pemicu Munculnya Jerawat, Ini Penjelasan Dokter Kulit

Cokelat Bukan Pemicu Munculnya Jerawat, Ini Penjelasan Dokter Kulit

Ternyata, cokelat tidak menyebabkan munculnya jerawat atau masalah kulit lainnya. Kandungan lain dalam cokelat yang menyebabkan hal tersebut.

Baca Selengkapnya
5 Masalah Kulit dan Rambut yang Bisa Terjadi Saat Berpuasa

5 Masalah Kulit dan Rambut yang Bisa Terjadi Saat Berpuasa

Berpuasa tidak hanya bermanfaat bagi kulit, tapi juga menyebabkan beberapa masalah seperti jerawat. Cari tahu masalah kulit lain dan cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Perawatan Penting Kulit Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Iritasi

Perawatan Penting Kulit Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Iritasi

Kulit si kecil rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Jangan sampai tumbuh kembangnya terganggu karena masalah kulit.

Baca Selengkapnya