Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sulitnya Deteksi PCOS, Bisa Jadi Penyakit Multiorgan

Sulitnya Deteksi PCOS, Bisa Jadi Penyakit Multiorgan Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Menstruasi tidak teratur, kenaikan berat badan yang tiba-tiba dan seringkali tidak dapat dijelaskan. Muncul bulu-bulu seperti pria, tumbuh jerawat, itulah sederet gejala yang paling umum dari polycystic ovary syndrome (PCOS).

Dengan gejala ini,PCOS seringkali menimbulkan lebih banyak pertanyaan bahkan untuk dokter. Banyak yang tak tahu kalau penyakit ini termasuk yang sulit didiagnosis. Mengapa?

"Ini karena tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis PCOS. Sebaliknya, ada daftar panjang gejala dan hasil tes yang menghasilkan profil PCOS," ujar dr. Zoe Arugay-Magat dari LifeScience Center (LSC), dikutip dari SmartParenting.

Menurut Magat PCOS adalah penyakit multi-organ, bukan hanya ginekologis. Perempuan yang mengalaminya juga mungkin menderita diabetes, penyakit kardiovaskular, sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit gastroesophageal reflux (GERD), masalah tidur, atau gangguan mood.

"Konsekuensi yang biasa terjadi adalah ketika mengalaminya pasien harus konsultasi pada sejumlah spesialis yang memeriksa semua kondisi ini sebelum menjadi jelas bahwa PCOS juga ada," ujar Magat.

 

Apa efek jangka panjangnya jika PCOS tidak diobati?

Untuk mendeteksi PCOS dibutuhkan serangkaian pemeriksaan yang panjang dan detail. Biasanya dimulai dengan identifikasi infeksi dan alergi.

"Kami mulai dengan mengidentifikasi infeksi, alergi, atau kami menemukan toksisitas apa pun. Kami menguji setiap kekurangan dan kemudian memberikan nutraceuticals yang diperlukan. Kami menganalisi faktor gaya hidup seperti nutrisi, tidur, olahraga, stres, dan hubungan," kata Magat.

Jika PCOS tidak diobati, itu juga berarti bahwa resistensi insulin dan peradangan. Hal ini dapat menimbulkan masalah seperti diabetes, infertilitas, kanker, atau osteoporosis. Kondisi tersebut adalah kelainan sistemik, maka penyakit yang lain juga bisa bertambah parah.

"Saya melihat PCOS sebagai pesan dari tubuh untuk kembali ke apa yang dimaksudkan alam untuk kita lakukan. Makan makanan alami, berhubungan dengan ritme tubuh kita, bergerak, terhubung kembali dengan diri kita sendiri, dan mengisi ulang fisik dan jiwa," pesan dr Magat.

Rahim Turun Kerap Tak Disadari Ibu, Apa Gejalanya?

Dream - Sahabat Dream mungkin pernah mendengar istilah rahim turun. Hal ini juga kerap disebut masalah peranakan yang turun. Dalam istilah kedokteran, kondisi tersebut adalah prolaps organ panggul (POP) adalah turun atau menonjolnya dinding vagina ke dalam liang vagina atau luar vagina yang kemudian diikuti dengan organ-organ pelvik (rahim, kandung kemih, usus, atau rektum) akibat kelemahan struktur penyokong dasar panggul.

"Posisi rahim yang normal seharusnya berada tepat di atas vagina, namun posisi tersebut dapat berubah, menurun ke vagina dan hal ini dapat disertai penurunan organ panggul lainnya. Kondisi rahim yang turun, biasa dikenal dengan turun peranakan. Hal ini merupakan bagian dari penurunan organ panggul secara keseluruhan," kata dr. Astrid Yunita, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Uroginekologi, dari RS Pondok Indah, dikutip dari rilis yang diterima Dream.

Kondisi ini bisa terjadi pada wanita di usia berapapun. Meskipun ada kecenderungan dialami oleh yang berusia setelah menopause, atau yang pernah melahirkan normal. 

 

Penyebab dan Faktor Pemicu

Penyebab dan faktor risiko terjadinya prolaps umumnya multifaktoral (dapat lebih dari satu penyebab), yang meliputi beberapa faktor risiko yang terjadi secara bersamaan, antara lain:

- Genetik dan ras, berkaitan dengan kolagen dan elastin yang mempengaruhi kualitas jaringan penyokong pelviks
- Riwayat kehamilan dan persalinan misalnya kehamilan berulang, riwayat kehamilan dan persalinan dengan bayi besar, riwayat persalinan berbantu dengan alat vakum/forceps
- Riwayat pembedahan seperti angkat rahim, operasi prolaps sebelumnya
- Terapi yang mengganggu persarafan pelviks, misal terapi radiasi, trauma akibat kecelakaan
- Obesitas
- Konstipasi
- Pekerjaan atau aktivitas fisik serta kebiasaan angkat berat
- Penyakit paru kronik atau batuk kronik
- Tumor abdomen, tumor rongga pelviks dan penumpukan cairan di rongga perut
- Proses penuaan, menopause, dan status estrogen

 

Gejala Prolaps Panggung

Ada beberapa gejala yang membuat seseorang menyadari mengalami prolaps organ panggul. Apabila ibu merasakan salah satu gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan uroginekologi.

1. Gejala pada vagina 
"Keluhan gejala benjolan di vagina dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga semakin berat terasa pada posisi berdiri. Semakin lama, benjolan akan terasa semakin menonjol terutama setelah adanya aktivitas fisik berat jangka panjang seperti mengangkat benda berat atau berdiri," kata dr. Astrid.

Gejala pada vagina lainnya seperti rasa menggantung/tertarik pada vagina, tekanan pada panggul hingga rasa pegal pada punggung, rasa tidak nyaman/penuh di vagina, keputihan, keluar darah dari erosi benjolan vagina.

 

Gangguan Berkemih dan BAB

2. Gejala gangguan berkemih 
Gejala gangguan berkemih dapat disadari dengan sulit memulai berkemih, berkemih tidak lampias atau tidak tuntas, harus mengedan, keluar urin saat batuk atau tertawa, sulit menahan dorongan berkemih, serta infeksi saluran kemih berulang.

3. Gejala buang air besar (BAB)
Benjolan di dalam vagina saat mengedan, BAB tidak lampias atau tidak tuntas, sulit BAB dan harus mengedan, perlunya penekanan pada perineum atau vagina posterior untuk membantu BAB.

4. Gejala seksual 
Gejala seksual antara lain rasa tidak nyaman saat berhubungan, nyeri saat berhubungan, menghindari hubungan seksual akibat adanya kepercayaan diri yang menurun.

"Dokter biasanya akan merujuk untuk melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan kondisi pelvis. Kemudian dokter akan meminta mengejan seperti saat akan buang air besar untuk menilai sejauh mana penurunan terjadi, dan melakukan gerakan seperti saat menahan buang air kecil untuk mengetahui kekuatan otot pelvis," ujar dr. Astrid.

Jika diperlukan informasi yang lebih mendetail, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk melihat organ dalam pelvis. Prolaps organ panggul dapat terjadi pada mereka yang memiliki faktor risiko. Salah satu cara menghindari faktor risiko yaitu melakukan gerakan senam Kegel saat hamil dan setelah melahirkan.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Asupan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita PCOS Demi Kestabilan Hormon
4 Asupan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita PCOS Demi Kestabilan Hormon

Perubahan gaya hidup dan pola makan bisa mengurangi resiko masalah ini.

Baca Selengkapnya
Deteksi Stres dari 5 Kondisi Tubuh, Rambut Rontok Salah Satunya
Deteksi Stres dari 5 Kondisi Tubuh, Rambut Rontok Salah Satunya

Sering dianggap hal biasa, beberapa kondisi tubuh ini ternyata merupakan pertanda stres.

Baca Selengkapnya
6 Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko PCOS
6 Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko PCOS

PCOS biasanya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Asupan yang Bisa Bantu Stabilkan Tekanan Darah dan Kolesterol
7 Asupan yang Bisa Bantu Stabilkan Tekanan Darah dan Kolesterol

Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah dua masalah kesehatan yang sering kali menjadi penyebab penyakit jantung yang serius.

Baca Selengkapnya
9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil
9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil

Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Hasil Positif di Tes Kehamilan Ternyata Palsu
5 Penyebab Hasil Positif di Tes Kehamilan Ternyata Palsu

Muncul garis dua, tapi ketika diperiksakan ke dokter hasilnya ternyata negatif.

Baca Selengkapnya
Kondisi Tubuh Mudah Berubah Usai Libur Tahun Baru, Simak Saran Dokter Gizi
Kondisi Tubuh Mudah Berubah Usai Libur Tahun Baru, Simak Saran Dokter Gizi

Perubahan kondisi tubuh kerap terjadi pasca libur tahun baru. Simak tips dokter gizi untuk tahu cara mengontrol dan mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Tubuh Sering Terasa Lelah Saat Bangun Tidur? Dokter Sarankan Cek Level Kortisol
Tubuh Sering Terasa Lelah Saat Bangun Tidur? Dokter Sarankan Cek Level Kortisol

Tidak selamanya istirahat bisa membuat seseorang merasa lebih segar. Beberapa hal bisa menyebabkan tubuh tetap lelah meski sudah tidur cukup.

Baca Selengkapnya
Penyakit Prostatitis pada Prostat, Banyak Menyerang Pria di Bawah 50 Tahun
Penyakit Prostatitis pada Prostat, Banyak Menyerang Pria di Bawah 50 Tahun

Prostatitis sebagai salah satu penyakit yang muncul, akibat infeksi bakteri atau trauma.

Baca Selengkapnya