Si Kecil Boleh Minum Kopi Asal Ikuti Syarat Ini

Dream - Menghabiskan waktu di kedai kopi memang sangat nikmat. Apalagi dengan sajian kopi hangat dan irisan kue lezat. Seringkali kita ke kedai kopi membawa anak, dan ingin memesan minuman lain yang tidak mengandung kopi.

Beberapa kedai menyediakan minuman selain kopi, tapi ada juga yang tidak. Kalau hanya ada kopi, bolehkah si kecil juga minum minuman berkafein ini? Kopi, terutama jenis espresso dikutip dari Healthline, mengandung kadar kafein yang sangat tinggi.

Pada beberapa orang bisa menyebabkan gelisah, sakit perut, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan peningkatan denyut jantung kalau dikonsumsi terlalu banyak. Untuk menentukan takaran konsumsi kopi yang aman untuk anak, orangtua terlebih dulu harus mengetahui berapa kadar kafein yang terkandung dalam kopi.

Kadar Kopi

Dilansir dari Mayo Clinic, dalam satu cangkir (8 ons/237 ml) kopi seduh manual, terdapat kandungan kafein sebanyak 95-200 mg. Sementara itu, kandungannya berbeda untuk satu cangkir kopi instan. Dalam setiap sajiannya, secangkir kopi instan mengandung kafein yang relatif lebih sedikit, yakni 27-173 mg.

Jenis kopi terakhir adalah kopi bebas kafein. Kopi dengan branding ini biasanya diperuntukkan bagi penyuka kopi yang menderita asam lambung. Meski begitu, kopi bebas kafein tetap memiliki kandungan kafein meski jauh lebih sedikit, yakni berkisar 2-12 mg.

Takaran kafein aman untuk anak

Setelah mengetahui kandungan kafein di masing-masing jenis kopi, barulah kita bisa menentukan berapa banyak kopi yang bisa dikonsumsi anak sesuai usianya. Untuk anak usia 4-6 tahun, kandungan kafein aman maksimal berada di angka 45 mg.

Sementara untuk anak usia 7-9 tahun maksimal 62,5 mg. Anak usia 10-12 tahun maksimal mengonsumsi 85 mg kafein. Baca panduan lengkapnya di Diadona.id.

Alasan Kesehatan Wajib Cuci Botol Minum Setiap Hari

Dream - Botol air yang bisa digunakan berulang kali memang lebih ramah lingkungan. Kita tidak perlu membeli minuman dengan kemasan plastik, yang nantinya bakal menjadi sampah.

Kebiasaan baik ini juga harus disertai dengan mencuci botol minum secara rutin. Banyak yang mengira, botol minum yang hanya berisi air putih tak perlu dicuci setiap hari.

Kondisi air minum yang bersih, dianggap tak mengotori botol. Padahal faktanya tak demikian. Botol minum sangat penting untuk dicuci setiap hari.

"Kamu perlu mencucinya setiap selesai digunakan. Memang hanya berkesan menampung air bersih tapi kondisinya lembap, bercampur dengan liur saat diminum. Hal ini membuat banyak bakteri di dalamnya," ujar Brian Sansoni, seorang pakar kesehatan.

Keringkan Botol

Jika botol tak dicuci setiap hari setelah digunakan, kuman akan dengan mudah berkembang biak. Ini termasuk jamur yang bisa membuat kita keracunan, seperti muntah dan sakit perut.

"Bersihkan botol setiap hari menggunakan sikat botol dan sabun pencuci piring. Ini termasuk bagian paling bawah, tutup botol hingga sela-selanya," pesan Sansoni.

Setelah itu, bilas berulang kali dengan air mengalir. Untuk bersih maksimal, bilas kembali dengan air matang kemudian keringkan. Pastikan botol dalam keadaan benar-benar kering sebelum dipakai kembali.

Sumber: Apartment Theraphy