Dream - Masalah ketidaksuburan jadi topik yang sangat sensitif, tapi perlu dibahas oleh pasangan yang sedang berusaha mendapatkan keturunan. Selama ini, para calon ibu yang difokuskan dalam hal penanganan kesuburan.

Faktanya, pria juga menyumbang masalah kesuburan sebesar 50%. Sebenarnya ada gejala tertentu ketika seorang pria mengalami masalah kesuburan. Kondisi ini seringkali tak disadari hingga dilakukan pemeriksaan medis secara mendetail.

Apa saja gejalanya?

1. Nyeri atau Bengkak di Testis
Mungkin ada banyak penjelasan berbeda dalam hal penyebab pembengkakan dan nyeri di daerah testis. Rasa sakit mungkin ada di satu tempat atau di daerah yang lebih umum. Apa pun kasusnya, penting bagi pria yang mengalami gejala ini untuk mencari perhatian medis.

Beberapa dari kondisi berikut ini dianggap sebagai keadaan darurat medis dan lebih baik memastikan bahwa daripada berasumsi. Penyebab umum pembengkakan testis meliputi:

- Torsi testis: Ini adalah kondisi di mana testis telah berputar di dalam skrotum. Ketika ini terjadi, itu menyebabkan gangguan aliran darah ke testis. Tanpa suplai darah, testis bisa mengalami kegagalan di jaringan.

- Epididimitis (infeksi testis): Dalam kebanyakan kasus, pria mengalami epididimitis dari infeksi bakteri. Hal ini dapat terjadi pada semua usia tetapi paling sering terjadi antara usia 20 dan 39. Infeksi dapat menyebabkan demam atau keluarnya darah dalam urin. Sebuah tabung padat, yang disebut epididimis, terletak di permukaan belakang setiap testis dan bisa meradang yang juga bisa menjadi penyebab pembengkakan pada testis.

- Hidrokel: Ini adalah penumpukan cairan di sekitar testis yang biasanya disebabkan oleh peradangan atau cedera pada skrotum. Biasanya tidak berbahaya atau menyakitkan dan tidak boleh menghalangi kemampuan pria untuk membuahi. Ini bisa menjadi penyebab pembengkakan.

2. Hasrat seksual menurun

Ketika seorang pria mengalami perubahan ekstrim dalam hasrat seksual, ini bisa mengindikasikan masalah pada kesehatan hormonalnya yang sangat terkait ketidaksuburan pada pria.

Penyebab umum masalah hormonal meliputi, tumor hipofisis, kekurangan hormon LH / FSH bawaan. Kurangnya hormon ini juga disebut sebagai hipogonadisme pria, bertanggung jawab atas 1-2% infertilitas pria. Ini mungkin bawaan atau didapat dari penuaan, penyakit, obat-obatan, atau faktor lainnya.

Penggunaan steroid juga bisa memicu masalah ketidaksuburan. Penting untuk diperhatikan bahwa ada banyak obat yang dapat mengubah kesehatan hormonal pria dan steroid harus digunakan dengan hati-hati / hanya melalui resep dari ahli medis.

3. Disfungsi Ereksi

Penelitian telah menunjukkan bahwa adanya disfungsi seksual terjadi pada sekitar 20-25% pasangan yang berjuang melawan ketidaksuburan. Masalah-masalah ini juga umumnya terkait dengan ketidakseimbangan hormon seperti yang disebutkan di atas.

4. Masalah dengan Ejakulasi 
Jika seorang pria mengalami kesulitan ejakulasi, itu bisa mengindikasikan masalah yang melibatkan produksi sperma atau disfungsi fisik lainnya. Bisa juga seorang pria tak memiliki kemampuan menghasilkan sperma yang sehat.

Antara lain sperma tidak terbawa dalam air mani dan terus mengalami ejakulasi dari penis, mungkin tidak ada cukup sperma di dalam air mani, sperma juga mungkin tidak cukup berfungsi untuk berjalan dengan baik dan menembus sel telur wanita

5. Testis yang tak sehat
Kesehatan dan kualitas sperma pria sangat bergantung pada kondisi testis. Ukurannya belum tentu menjadi masalah, melainkan apa yang terjadi di dalam testis yang dapat menyebabkannya menjadi menyempit dan kencang.

Seorang spesialis kesuburan akan dapat menilai kesehatan testis dengan benar dan apakah mereka dapat berfungsi dengan benar dan berhasil selama reproduksi seksual atau tidak. Berkonsultasi dengan dokter spesialis dan lakukan pemeriksaan segera jadi solusi terbaik.

Sumber Infertility Texas