Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sembuh dari Corona, Ini Waktu Paling Tepat Bagi Anak Vaksin Covid-19

Sembuh dari Corona, Ini Waktu Paling Tepat Bagi Anak Vaksin Covid-19 Vaksin Anak/ Shutterstock

Dream - Jumlah anak Indonesia yang terpapar Covid-19 di Indonesia menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) paling tinggi seasia-pasifik. Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada 16 Juli 2021 terdapat 351.336 kasus positif Covid-19 terjadi pada usia anak 0 – 18 tahun.

Salah satu cara pencegahan dan mengurangi risiko kondisi parah saat terpapar Covid-19 adalah vaksinasi. Saat ini anak-anak usia 12 hingga 18 direkomendasikan IDAI untuk mendapat vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Vaksin bisa diberikan saat anak dalam kondisi sehat. Bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu, bisa melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum vaksin. Lalu bagaimana dengan anak yang baru sembuh dari Covid-19?

Menurut Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Ph.D, Sp.A(K), Ketua Satgas Imunisasi IDAI dalam Live Instagram bersama IDAI beberapa waktu lalu, anak harus dipastikan sembuh. Vaksin Covid-19 yang diberikan setelah sembuh untuk meningkatkan antibodinya.

"Kalau dia terkena covid seperti juga laporan menyatakan bahwa anak atau siapa yang kena Covid, dia masih membutuhkan tambahan untuk mem-push antibodinya. Dikatakan bahwa pada setiap orang pada anak yang pernah kena Covid, dia harus diberikan imunisasi tambahan," kata Dr. Cissy.

 

Tunggu Hingga 3 Bulan

Untuk waktunya, Dr. Cissy mengungkap akan lebih baik menunggu hingga 3 bulan setelah sembuh seperti juga orang dewasa. Hal ini agar tubuhnya benar-benar dalam kondisi fit saat diberikan vaksin.

"Mungkin satu kali cukup tapi itu semua dapat dilakukan setelah anak itu dinyatakan sembuh. Dikatakan anak terkena covid itu sesudah 3 bulan karena kita takut ada long covid," ujarnya.

Vaksin Covid-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun Baru Keluar 6 Bulan Lagi

Dream - Uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 terus digencarkan sejumlah perusahaan farmasi dunia, salah satunya Pfizer-BioNTech. Saat ini di Amerika Serikat, anak-anak usia 12 hingga 18 tahun sudah diberikan vaksin Covid-19 dari Pfizer.

Hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 12 tahun karena masih dalam tahap uji klinis. Menurut badan regulator obat Amerika Serikat FDA (Food and Drug Administration) kemungkinan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Pfizer untuk anak di bawah usia 12 akan dikeluarkan dalam waktu enam bulan lagi atau awal hingga pertengahan musim dingin di akhir 2021.

Sebelumnya, Moderna dan Pfizer-BioNTech melakukan uji coba vaksin Covid-19 untuk anak di bawah 12 tahun pada bulan Maret 2021. Hasil diharapkan keluar dalam waktu dekat, dan pejabat FDA akan membutuhkan waktu untuk meninjau keamanan dan efektivitas vaksin.

FDA meminta empat hingga enam bulan data uji klinis sebagai tindak lanjut keamanan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun. Data tambahan tersebut dapat mempermudah proses pemberian persetujuan penuh.

 

Butuh Waktu Lebih Lama

Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada NBC News bahwa pihaknya mengantisipasi hasil uji klinisnya pada anak-anak usia 5 hingga 11 sekitar bulan September, dan kemudian dapat mengajukan permohonan otorisasi penggunaan darurat. "Data untuk anak-anak berusia 2 dan di bawah 5 tahun dapat tiba segera setelah itu," dalam pernyataan resminya.

Diperkirakan hasil data uji klinis vaksin pada anak-anak usia 6 bulan hingga 2 tahun mungkin tidak akan dirilis hingga Oktober atau November 2021. Kondisi ini juga dialami Moderna.

"Hasil pada anak-anak berusia 5 tahun ke bawah mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," ujar dr. Buddy Creech, salah satu peneliti utama untuk uji klinis Moderna KidCOVE, yang mencakup anak-anak berusia 6 bulan.

Sumber: NBC News

Ragukan Vaksin Sinovac untuk Usia 12-17, Annisa Pohan Disemprot Netizen

Dream - Annisa Pohan sedang dalam masa isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19. Untuk mengisi waktu selama isoman, istri Agus Harimurti Yudhoyono ini live di di akun Instagramnya @annisayudhoyono pada Minggu 4 Juli 2021 kemarin.

Saat Live Instagram tersebut, ibu satu anak ini mengungkap kalau ia meragukan vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17. Hal tersebut lantaran Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mendapat persetujuan dari WHO dan hanya Indonesia serta China yang menggunakan vaksin tersebut.

"Ini belum saya pelajarin kalau temen-temen tahu ada negara lain yang pakai sinovac untuk anak umur 12 tahun kasih tau ya. Saya gak mau tiba-tiba kita sendiri yang pakai Sinovac untuk anak umur 12 tahun, jangan sampai kita jadi lab percobaan, jangan sampai jadi kelinci percobaan untuk anak-anak umur 12 sampai 18 tahun," ungkap Annisa saat live di Instagram.

Keraguan Annisa terhadap vaksin Sinovac pada anak, rupanya memancing komentar kritis warganet. Ia pun membuat klarifikasi kalau keraguannya itu memiliki alasan.

"Tadi ada netizen bilang WHO sudah approve Sinovac untuk usia 12 tahun keatas ternyata itu SALAH. WHO BARU mengeluarkan pernyataan bahwa vaksin yang aman untuk anak-anak usia 12 tahun keatas adalah baru vaksin Pfizer (cek Link di IG Story). Tadi ada netizen yg komen negara Hong Kong sudah kasih izin Vaksin Sinovac untuk usia 12-17 tahun, setelah saya cek , ternyata mereka kasih izin vaksin BionTech Pfizer utk grup usia tsb BUKAN SINOVAC," tulisnya.

Menurutnya untuk vaksin bagi anak-anak sebaiknya menggunakan Pfizer atau menunggu pernyataan WHO kalau vaksin Sinovac boleh untuk anak usia 12 tahun ke atas.

"Ini hanya pernyataan pribadi saya silahkan membuat keputusan masing-masing dengan mencari tau data dan konsul dengan dokter masing-masing ya. Karena penggunaan vaksin di di China saja baru awal Juni dibolehkan untuk anak-anak, dan di Indonesia baru akhir Juni dapat izin darurat dari BPOM masih terlalu dini untuk saya memutuskan vaksin utk anak saya. Saya mau lihat bagaimana dulu hasilnya setelah beberapa saat berjalan. Karena anak saya bukan kelinci percobaan," ungkapnya.

 

Dikritik Dokter

Pendapat Annisa soal keraguannya pada vaksin Sinovac mendapat respons beragam dari warganet. Banyak yang mengkritiknya karena bisa membuat keraguan pada orangtua yang ingin memberikan vaksinasi Covid-19 pada anaknya. Komentar pun bermunculan.

Salah satunya dari tim juru bicara Satgas Covid-19 @reisabrotoasmoro, yang juga seorang dokter. Ia berkomentar "BPOM sudah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac 12-17 tahun. @bpom_ri silahkan di cek".

Lalu ada juga dokter spesialis penyakit dalam @drningz yang memintanya lebih bijak dalam mengeluarkan pendapat. "Maaf mbak, kalo mbak belum tanya pada ahlinya sebaiknya jangan memberikan statement hanya berdasarkan opini dan kira2 karena ini berbahaya. Sejak kapan negara yg sudah memiliki independensi seperti BPOM membutuhkan EUA dari WHO untuk menyetujui obat/vaksin. Dan vaksin Sinovac ini juga sudah direkomendasikan IDAI.. Mungkin mbak bisa tanya langsung ke pihak IDAI atau BPOM daripada berspekulasi.. salam hormat," tulisnya

 

Diminta Lebih Bijak Berpendapat

Komentar kritis lain datang dari @alvira.zulfa, yang berisi "Mohon maaf untuk poin no 4 sebaiknya yg ahli di bidangnya yg berbicara. Gelombang pertama vaksin di Indonesia pakai sinovac wkt itu WHO jg blm merekomendasikan".

Lalu @senja_makeup menulis "Untuk point ke 4 kak kenapa pemerintah mengumumkan kalau vaksin sinovac aman untuk anak usia 12-17 tahun.. Dan mereka menggelar vaksin massal untuk anak " .. Harusnya kalo udh d umumin oleh pemerintah itu yaa aman" Aja yaa... Jangan sampe rakyat jadi galau karena banyak pernyataan yang simpang siur".

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan

Baca Selengkapnya
Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.

Baca Selengkapnya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya