Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sel Telur Perempuan Kini Bisa Dikembangkan di Luar Tubuh

Sel Telur Perempuan Kini Bisa Dikembangkan di Luar Tubuh Pemeriksaan Sel Telur (Foto: Shutterstock)

Dream - Sel telur tentunya jadi syarat penting terjadinya sebuah reproduksi manusia. Teknologi kedokteran yang berkembang pesat kini sudah bisa memodifikasi pertumbuhan sel telur pada tubuh perempuan, terutama mereka yang menjalani program bayi tabung atau IVF.

Caranya dengan memberi sejumlah obat dan terapi hormon agar tubuh memproduksi sel telur yang berkualitas untuk kemudian dibuahi di luar oleh sel sperma. Setelah menjadi embrio, kemudian dimasukkan kembali ke dalam rahim.

Dalam proses tersebut, sel telur yang digunakan tentu saja yang sudah melalui proses pematangan dalam tubuh. Lalu bagaimana dengan kondisi perempuan yang proses pematangan sel telurnya tak bisa dilakukan? Seperti pada pasien kanker yang harus menjalani kemoterapi.

Professor Evelyn Telfer dari MRC Centre for Reproductive Health di University of Edinburgh, dan timnya sedang mengembangkan metode untuk membuat sel telur yang matang tanpa harus berada di dalam tubuh perempuan.

"Proses pematangan telur nantinya bisa dilakukan di luar tubuh. Perempuan lahir dengan memiliki jutaan sel telur yang belum matang. Hanya terdapat folikel di ovariumnya, namun hanya beberapa ratus yang dilepaskan selama seumur hidup," ujar Telfer.

Sel folikel yang terdapat telur di dalamnya, sangat sensitif terhadap kadar hormon dan faktor lingkungan lainnya pada setiap tahap perkembangannya. Bersama dengan ahli medis, tim dari Edinburgh berupaya meniru kondisi ini.

Jaringan ovarium yang dibiopsi pertama kali diperiksa untuk menghilangkan folikel yang sudah memulai proses pematangan, sebelum fase pertumbuhan dimulai. Ketika folikel telah matang dengan cukup, sel telur akan dikeluarkan dengan tekanan yang lembut untuk tahap akhir.

Kemungkinan dari banyak folikel yang matang hanya ada 54 telur. Lalu terdapat 9 sel telur yang nantinya bisa dibuahi oleh sel sperma untuk menjadi embrio dan tumbuh menjadi seorang bayi.

Saat ini proses pengembangan dan penyempurnaan masih terus dilakukan, karena banyak aspek yang terlibat di dalamnya. Bukan hanya aspek medis, tapi juga psikologis dan etika.

Sumber: The Independent

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP