Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Soal BLW
Dream - Memberi makanan pada bayi memang jadi perkara yang sedikit rumit bagi banyak ibu. Jika biasanya minum ASI saja, bayi-bayi ini pun mulai belajar secara bertahap untuk mengenal tekstur makanan dan asupan gizi yang lebih banyak agar petumbuhannya optimal.
Salah satu yang membuat bingung banyak ibu adalah soal pemberian makanan pada bayi. Kebiasaan yang lazim dilakukan saat memberi makan pada bayi adalah dengan cara disuapi
makanan yang telah dihalus. Namun kini banyak ibu yang memilih cara baby-led weaning (BLW).
Baby-led weaning, seperti dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah metode memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan membiarkan bayi memilih sendiri makanannya (baby-led = dipimpin oleh bayi). Metode BLW diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada 2005 setelah buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasi.
"Mereka menyarankan bayi diberi 'finger food', yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi, sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak. Orangtua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskan," ungkap dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A.
Banyak perdebatan mengenai metode BLW sebagai metode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pertama. Bayi yang mendapat BLW ternyata berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak. Seringkali apa yang dipilih bayi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.
Sebagian beranggapan bahwa metode BLW mendorong bayi untuk menerima berbagai macam tekstur dan rasa makanan sehingga lebih mudah menerima makan “sehat” seperti sayur-sayuran. Ada pula anggapan bahwa metode BLW berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas.
Namun hal ini tidak terbukti berdasarkan studi terbaru oleh Taylor (2017) yang menemukan bahwa bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.
Pemberian MPASI melalui metode BLW juga banyak ditentang karena bayi berisiko mengalami tersedak. Dua studi kecil oleh Cameron (2013) dan Morrison (2016) mengindikasikan adanya risiko tersedak lebih tinggi pada bayi yang mendapat BLW.
"Metode BLW masih menimbulkan kontroversi dan belum dapat dibuktikan sebagai metode pemberian MPASI yang aman dan lebih superior dibandingkan metode pemberian MPASI yang dianjurkan WHO. Oleh karena itu, ayah dan bunda perlu menelaah lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba metode baru yang banyak tertulis di media sosial," tulis dr Cut Nurul.
Penjelasan lengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal
Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaDianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter
Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Langkah Penting Siasati Puting Lecet Saat Menyusui dari Dokter Anak
Rasa nyeri hebat di payudara karena lecet pastinya sangat menyiksa bagi ibu menyusui.
Baca SelengkapnyaDokter Tan Ungkap 3 Hal 'Haram' untuk Bayi saat MPASI tapi Lazim di Indonesia
Ada beberapa makanan yang di Indonesia sering diiberikan ketika pemberian MPASI yang sebenarnya bisa berbahaya.
Baca SelengkapnyaRekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi
Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaAnak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap
Dokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaAnak Tidur Sebaiknya Dalam Kondisi Gelap, Dokter Jelaskan Alasannya
Tidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.
Baca SelengkapnyaSi Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak
Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.
Baca Selengkapnya