Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai Donasi Bedong untuk Kiara RSCM, Pasien Covid-19 Bayi Meningkat?

Ramai Donasi Bedong untuk Kiara RSCM, Pasien Covid-19 Bayi Meningkat? Bedong Bayi

Dream - Sejumlah akun di media sosial ramai mengajak para warganet untuk berdonasi bedong bayi. Dalam ajakan tersebut, bedong atau kain pembungkus bayi yang dibutuhkan mencapai 2.000.

Salah satu akun yang mengajak berdonasi adalah akun Instagram @givingiscaring dan @vianemichelle. Dalam pesan yang menyebar tertulis “Bila ada yang berkenan untuk membantu pengadaan bedong kain bayi untuk bayi-bayi yang dirawat di Perinatologi FKUI RSCM, dikarenakan pihak laundry RSCM memperlakukan semua linen sebagai linen infeksi, sehingga pemanasannya sangat tinggi dan bahan cepat rusak".

Donasi ditujukan untuk RS Kiara yang khusus untuk menangani ibu dan anak, berada di bawah naungan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Menanggapi hal ini, pihak RSCM melalui dr. Yuwanda Nova menjelaskan bahwa kegiatan donasi bedong bayi ini memang ada, tapi bukan dari pihak RSCM langsung.

“Sebetulnya donasi ini awalnya hanya inisiatif beberapa dokter saja karena mereka merasa kasihan melihat bedong-bedong bayi yang warnanya luntur karena proses sterilisasi. Namun, berita donasi ini malah menyebar juga di media sosial,” kata Yuwanda kepada Liputan6.com.

 

Jumlah Pasien Bayi Meningkat

Menurut Yuwanda, beberapa dokter awalnya mengajak rekan-rekan terdekat untuk berdonasi. Tak disangka ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi. Di sisi lain, donasi terkait bedong bayi ini juga menimbulkan anggapan di masyarakat bahwa jumlah pasien bayi COVID-19 meningkat.

Donasi Giving is Caring

(Foto: Instagram Giving is Caring)

“Peningkatan ada, tapi tidak signifikan, jumlahnya masih bisa diatasi. Bedong ini juga bukan hanya untuk bayi COVID-19, tapi seluruh bayi yang lahir di RSCM. Sejak COVID-19 memang semua bedong dicuci dengan pemanasan tinggi agar steril, sehingga merusak linen," Yuwanda menekankan.

 

Penggalangan Dana Harus Melalui Mekanisme Sesuai Aturan

Hingga kini, kata Yuwanda, sudah terkumpul 1.800 bedong bayi dan angka ini sudah lebih dari cukup. Menurut dia, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat yang ingin berdonasi. Akan tetapi, akan lebih baik jika kegiatan donasi dibicarakan terlebih dahulu secara langsung dengan pihak RSCM.

“Sehubungan dengan beredarnya broadcast message yang menyatakan permintaan bantuan ataupun donasi, maka bersama ini kami sampaikan sebagai berikut, setelah dilakukan konfirmasi, bahwa memang benar kegiatan itu dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, sehingga kegiatan tersebut bukanlah atas inisiatif dari pihak manajemen RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo," ungkap Yuwanda.

“Kami tegaskan kembali bahwa RSUPN dr Cipto Mangunkusumo merupakan RS Pemerintah yang tidak melakukan penggalangan dana masyarakat, karena proses penggalangan dana yang dilakukan institusi pemerintah harus menggunakan mekanisme yang sesuai dengan peraturan yang berlaku," pesannya.

Fakta Mengejutkan Soal Jumlah Kasus Covid-19 Anak di Indonesia

Dream - Korban jiwa karena virus Covid-19 terus berjatuhan. Di banyak negara, virus ini sebagian besar memakan korban dari kalangan lanjut usia. Anak-anak yang terkena virus, cenderung lebih bisa bertahan tapi kondisinya sangat menular sehingga juga harus diisolasi.

Sementara di Indonesia, dikutip dari data yang dirangkum oleh Pandemic Talks, platform info dan data #COVID19 Indonesia dari spektrum sains dan ekosospol, mengungkap kalau kasus Covid-19 pada anak di Indonesia tembus 15.677 kasus.

Jumlah tersebut terbilang sangat tinggi dan mengkhawatirkan dan terdapat beberapa fakta mengejutkan. Apa saja? Ternyata jumlah kasus anak yang terkena Covid-19 di Indonesia lebih besar dari gabungan total kasus di negara Malaysia (9.559 cases) dan Thailand (3.447 cases)

Jika "anak-anak Indonesia" memiliki sebuah negara sendiri, maka negara tersebut berada di posisi 82 Klasemen Global Total Kasus Covid-19 Negara. Untuk bayi usia  0-1 tahun yang terinfeksi Covid-19, sebanyak 1.851 bayi. Jumlah ini termasuk sangat tinggi.

 

Diperkirakan Tiap Hari Ada 137 Anak Indonesia Terkena Covid-19

Sementara pada anak usia 6-17 tahun yang lebih mudah terinfeksi (72,3%), terdapat 11.763 kasus. Kasus anak yang terkena Covid-19 sebesar 28% berasal dari DKI Jakarta

Bila ditotal, jumlah kasus anak yang positif Covid-19 di DKI Jakarta melebihi total kasus di negara Thailand

Diperkirakan, rata-rata setiap harinya ada 137 anak Indonesia terinfeksi Covid-19. Pandemic Talks mengingatkan lagi para orangtua untuk menerapkan protokol kesehatan ketat demi melindungi buah hati kesayangan dari Covid-19.

Antara lain batasi pertemuan anak dengan orang lain selain orang rumah. Usahakan jangan ajak anak-anak keluar rumah. Jika terpaksa keluar rumah anak usia lebih dari 6 tahun wajib memakai masker (WHO).

Data kasus Covid-19 pada anak

Sumber: Pandemic Talks

Anak Jadi Super Spreader Covid-19, Terutama di 2 Hari Pertama Infeksi

Dream - Wacana membuka sekolah di zona hijau dan kuning penyebaran virus Covid-19 ditentang banyak pihak. Terutama dari kalangan medis dan epidemiolog.

Hal ini karena sejumlah penelitian mengungkap kalau anak merupakan super spreader atau penyebar virus Covid-19 yang sangat tinggi meskipun mereka tak memiliki gejala.

Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh tim Pusat Penelitian Imunologi dan Biologi Mukosa di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Amerika Serikat. Mereka melakukan penelitian terhadap 192 anak, termasuk bayi baru lahir hingga orang berusia 22 tahun.

Hasilnya, 49 dinyatakan positif COvid-19 dan 18 lainnya menunjukkan gejala penyakit COVID-19. Anak-anak yang terinfeksi memiliki tingkat virus yang sangat tinggi di dalam saluran pernapasan mereka (viral load) melebihi jumlah pasien dewasa yang sakit parah yang dirawat di unit perawatan intensif.

Hal ini sangat penting diwaspadai, karena kemampuan orang yang terinfeksi untuk menularkan Covid-19 meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah virus di sistem mereka. Pada anak-anak, di dua hari pertama infeksi Covid-19, tingkat penularannya sangat tinggi.

"Saya terkejut dengan tingginya tingkat virus yang kami temukan pada anak-anak dari segala usia, terutama dalam dua hari pertama infeksi," kata pemimpin penelitian, Dr. Lael Yonker, direktur MGH Cystic Fibrosis Center.

Tim peneliti Boston sepakat bahwa dalam sebagian besar kasus, anak-anak yang terinfeksi Covid-19 cenderung hanya memunculkan gejala ringan, bahkan tanpa gejala. Bahaya sebenarnya terletak pada kontak mereka dengan orang dewasa yang lebih rentan.

 

Sangat Berisiko Jika Sekolah Dibuka

Dalam studi baru, lebih dari setengah anak yang terinfeksi berasal dari komunitas berpenghasilan rendah, di mana rumah sering kali mencakup beberapa generasi - termasuk kakek-nenek yang sangat rentan terhadap COVID-19.

Studi ini memberikan fakta yang sangat dibutuhkan para pembuat kebijakan untuk membuat keputusan terbaik bagi sekolah, pusat penitipan anak dan lembaga lain yang melayani anak-anak.

"Anak-anak adalah kemungkinan sumber penyebaran virus ini, dan ini harus diperhitungkan dalam tahap perencanaan untuk membuka kembali sekolah," kata Dr. Alessio Fasano, Direktur Pusat Penelitian Imunologi dan Biologi Mukosa di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston.

Sumber: WebMD

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta-fakta  Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Fakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bagi-Bagi BLT Rp600.000 di Bulan Ramadan

Pemerintah Bagi-Bagi BLT Rp600.000 di Bulan Ramadan

Pemerintah akan bagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan kepada masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyakit yang Sebabkan Rizal Ramli Meninggal Dunia

Penyakit yang Sebabkan Rizal Ramli Meninggal Dunia

Sebelum meninggal dikabarkan Rizal Ramli mengidap kanker pankreas.

Baca Selengkapnya
Tinggal di Rumah Seluas 4 Ribu Meter Persegi Senilai Rp200 M, Inilah 8 Potret Kamar Mandi Mewah Nia Ramadhani bak di Mal

Tinggal di Rumah Seluas 4 Ribu Meter Persegi Senilai Rp200 M, Inilah 8 Potret Kamar Mandi Mewah Nia Ramadhani bak di Mal

Dikabarkan senilai Rp200 miliar, rumah mewah Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie memang patut diacungi jempol. Fasilitas di setiap sudutnya bikin melongo.

Baca Selengkapnya
400 Ribuan ASN Masuk Kategori 'Miskin', Kemendagri: Penghasilan di Bawah Rp7 Juta Bisa dapat Zakat

400 Ribuan ASN Masuk Kategori 'Miskin', Kemendagri: Penghasilan di Bawah Rp7 Juta Bisa dapat Zakat

400 ribuan ASN masuk kategori MBS alias Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
DRESS IT! Tips Lipat Celana Jeans

DRESS IT! Tips Lipat Celana Jeans

Kalian saat memakai celana kepanjangan pasti suka melipat bagian bawahnya biar terlihat rapi. Nah, mungkin tips ini yang sedang kalian cari.

Baca Selengkapnya