Proses Panjang Sertifikasi Halal untuk Vaksin MR
Dream - Bulan Agustus hingga September 2018 mendatang, anak-anak di luar Pulau Jawa akan mendapat vaksin Measles Rubella (MR) secara gratis. Hal ini sebagai bagian dari kampanye pencegahan penyakit Rubela dan Campak di Indonesia.
Vaksin yang bakal pada anak-anak rupanya didatangkan dari India. Produk vaksin tersebut rupanya masih dalam proses sertifikasi halal yang memang prosesnya cukup panjang.
"Sertifikasi halal vaksin ini kewajiban dari manufaktur. Manufaktur di sini adalah produsen vaksin dan sumber produksi vaksin dari India. Kami ini hanya distributor," kata Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto dalam acara konferensi pers imunisasi MR di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.
Industri manufaktur vaksin MR di India harus melakukan proses registrasi daring (online) melalui sistem Sertifikasi Online. Demi kelancaran proses sertifikasi online, PT Bio Farma (Persero) bertanggungjawab mendorong manufaktur untuk membuat sertifikasi halal.
"Kami sudah ke India dan melihat langsung produksi vaksin MR pada tahun 2017. Kami juga mempresentasikan bagaimana standar kehalalan vaksin. Ya, menjelaskan, ini lho standar sertifikasi halal," ujar Bambang.
Proses Audit Terus Dilakukan
Ada prosedur yang harus dilalui secara daring untuk mendapatkan sertifkasi halal. Proses audit juga dilakukan.
"Mereka (manufaktur India) harus membangun yang namanya Halal Assurance System, sistem sertifikasi halal. Mereka harus punya sistem ini," ungkap Bambang.
Untuk proses kelanjutannya, PT Bio Farma (Persero) akan berkunjung ke India dan melihat, hal apa yang dibutuhkan manufaktur India dalam proses sertifikasi halal.
Saat ini proses registrasi kehalalan vaksin MR masih terus dilakukan dan dikoordinasikan dengan manufaktur vaksin di India.
"Kami terus berkoordinasi kok soal registrasi vaksin. Terakhir, kami komunikasi awal Juli 2018. Ini butuh proses lama. Masalahnya, mereka (manufaktur vaksin India) enggak ngerti, halal itu seperti apa," ungkap Bambang.
Untuk mengetahui kandungan vaksin pun harus memminta data dari manufaktur India. PT Bio Farma (Persero) tidak bisa menilai soal kandungan halal dan haram.
"Yang bisa menilai itu Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kalau kami secara politis saja, 'Oh, ini vaksin sudah memenuhi syarat. Enggak bisa langsung bilang ini haram," lanjut Bambang.
Data vaksin MR memang harus diminta kepada pihak manufaktur India. Ini karena data manufaktur tidak mudah dibuka sembarangan.
"Ada pembatasan soal data vaksin. Mereka membatasi informasi juga lah. Enggak semuanya dijelaskan secara open (terbuka)," Bambang menegaskan.
Sumber: Fitri Haryanti Harsono/ Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag: Produk Non Halal Wajib Cantumkan Keterangan Tidak Halal
Produk yang berasal dari bahan tidak halal atau non halal akan dikecualikan dari kewajiban sertifikat halal.
Baca SelengkapnyaDuh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap
Risiko yang muncul dari hal ini adalah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Masak Ada Kota Jadi Sumber Menu Babi dan Anjing di Jawa
Cak Imin menyampaikan, ada kota di Jawa yang menjadi sumber makanan babi dan anjing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya
Keluhan berupa demam setelah vaksin, tak perlu dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaBikin Sertifikat Halal Kini Bisa Lewat Shopee, Begini Caranya
Shopee akan memberikan kemudahan kepada mitra UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Tes Kemistri Nama Buah
Seberapa dekat hubungan dengan temanmu, kira-kira mereka bisa jawab nggak nama buah-buahan ini?
Baca SelengkapnyaJangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.
Baca SelengkapnyaImunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya
Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.
Baca SelengkapnyaMcD Indonesia Jadi Resto Pertama Kantongi Sertifikat Halal Sepanjang Masa BPJPH Kemenag
Sertifikat halal ini akan berlaku selama tidak ada perubahan proses produksi dan komposisi produknya.
Baca Selengkapnya