Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profesor Ungkap Fakta Efek Pemberian ASI pada IQ Anak

Profesor Ungkap Fakta Efek Pemberian ASI pada IQ Anak Ibu Menyusui/ Shutterstock

Dream - Air susu ibu (ASI) merupakan asupan paling baik untuk bayi yang baru lahir. Masa-masa awal pemberian ASI memang tak mudah, terutama pada ibu yang baru melahirkan anak pertama.

Puting terasa nyeri, punggung sangat pegal, belum lagi luka bekas jahitan persalinan atau operasi caesar yang terasa sakit saat kita bergerak atau menyusui si kecil. Pada masa ini, ibu memang membutuhkan dukungan dari banyak pihak agar proses menyusui bisa dilewati dengan baik.

Salah satu yang penting untuk selalu diingat karena bisa memotivasi para ibu untuk tak menyerah dan terus berusaha menyusui adalah fakta bawa ASI berdampak signifikan pada IQ atau kecerdasan anak. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K) dalam live Instagram bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia beberapa hari lalu.

Profesor Hardiono

"Ini saya cari-cari meta analisisnya, studinya adalah observasional dan kebetulan yang meta analisis ini dikeluarkan oleh WHO tapi cukup lama tahun 2013. Kalau dia dapat ASI, IQ-nya 3,45 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak mendapat ASI," ungkap Profesor Hardiono.

 

 

Jadi Motivasi

Beliau memaparkan beberapa studi yang menunjukkan level IQ yang lebih tinggi pada anak yang mendapat ASI. Tentunya hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan sekaligus memotivasi para ibu menyusui.

"Banyak sekali, studinya mungkin 60 lebih, ya. Memberikan ASI ini untuk kepintaran ada untungnya," pesan Profesor yang memiliki kepakaran di bidang neurologi anak ini.

Jadi para ibu, tetaplah semangat untuk memberi ASI. Usahakan menyusuo sampai buah hati berusia 2 tahun.

      View this post on Instagram

A post shared by Ikatan Dokter Anak Indonesia (@idai_ig)

Cara Mengatasi Nyeri Puting Saat Menyusui

Dream - Awal menyusui bayi, para ibu mungkin akan merasakan sakit luar biasa. Terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Bayi memang belum memiliki gigi, tapi saat ia mulai menyusu, muncul nyeri di sekitar payudara terutama puting.

Banyak hal yang jadi penyebabnya, dan rasa sakit luar biasa tersebut kerap membuat ibu berhenti menyusui. Tak hanya disertai rasa sakit, seringkali payudara luka hingga berdarah dan air susu ibu bercampur darah.

Sebelum memutuskan untuk berhenti menyusui, tak ada salahnya mencoba untuk meredakan nyeri tersebut dengan cara-cara berikut yang dikutip dari KlikDokter.

Kompres Payudara
Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian selama 10-15 menit, sebelum menyusui bayi atau memompa ASI. Hal ini bisa membantu melancarkan ASI dan mengurangi rasa nyeri pada payudara.

Menyusui Secara Teratur
Di awal kelahiran, si Kecil bisa menyusu hingga dua belas kali sehari, dengan durasi 20-30 menit setiap menyusu. Pastikan ibu tidak melewatkan jam menyusu, karena apabila tidak menyusui, ASI dapat tertahan di kelenjar payudara dalam jangka waktu lama dan menyebabkan payudara bengkak, bahkan infeksi.

Jika memang tidak bisa mengosongkan payudara dengan menyusui, bisa memompa payudara dengan menggunakan alat pompa elektrik maupun manual. Bila payudara bengkak dan kemerahan, sebaiknya lakukan pemerahan manual secara perlahan dibandingkan menggunakan pompa elektrik.

 

Lembapkan kulit puting dengan ASI

Perbaiki Cara dan Posisi Menyusui
Saat menyusui, wajah bayi dihadapkan ke payudara ibu. Keluarkan dahulu beberapa tetes ASI untuk melembapkan areola (area hitam di sekitar puting) payudara. Usap-usap bibir bayi dengan puting payudara untuk membuka mulutnya lebar-lebar.

Setelah mulut bayi terbuka lebar, barulah areola payudara masuk ke dalam mulut bayi (areola diarahkan ke langit-langit atas mulut bayi).

Hindari Memecahkan Lenting atau Blister
Adanya lenting di puting payudara ibu menyusui umumnya disebabkan oleh sumbatan saluran ASI. Lenting ini menimbulkan nyeri seperti disayat saat sedang menyusui. Meski demikian, sebisa mungkin proses menyusui harus tetap dilakukan. Karena jika dihentikan, akan menyebabkan payudara bengkak dan berlanjut menjadi infeksi. Anda juga tidak boleh memecahkan lenting ini karena bisa memicu infeksi sekunder.

Oleskan ASI ke Puting Payudara
Setelah selesai menyusui, oleskanlah ASI ke puting payudara. Jangan langsung mengenakan bra. Biarkan payudara terbuka dahulu selama 10-15 menit agar ASI mengering dan terserap dengan baik.

ASI akan membantu mempercepat penyembuhan puting payudara yang lecet atau luka. Selain itu, ASI juga mengandung antibakteri alami. Oleh sebab itu, cara mengatasi payudara sakit pada ibu menyusui yang satu ini patut dicoba.

Selengkapnya baca di sini.

Haruskah Payudara Dibersihkan Dulu Sebelum Menyusui?

Dream - Kebersihan sangat penting selalu dijaga di situasi pandemi seperti sekarang. Para ibu yang memiliki bayi dan masih menyusui pastinya khawatir. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul pada ibu menyusui untuk menjaga kebersihan adalah apakah payudara harus selalu dibersihkan sebelum menyusui.

Bidan senior Lanny Kuswandi yang juga praktisi hypnobirthing Indonesia, menjawab pertanyaan banyak ibu soal kebersihan payudara. Menurutnya, payudara ibu tak perlu selalu dibersihkan.

"Bukan berarti tidak dirawat sama sekali ya. Tetap harus dirawat dan dijaga kebersihannya. Jika ingin mencuci pun, cukup basuh dengan air dan jangan digosok kencang saat mengeringkan," tulis Bidan Lanny dalam akun Instagramnya.

Selalu mencuci puting sebelum menyusui menyebabkan kulit payudara menjadi kering dan iritasi. Penggunaan sabun terlalu sering bisa menyebabkan hilangnya minyak alami pada kulit payudara.

"Puting juga terdapat bakteri baik yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh dan melindungi puting," pesan Bidan Lanny.

Jadi, para ibu menyusui cukup bersihkan putih dengan kapas yang telah dibasahi dengan air. Tak perlu menggunakan sabun karena justru bisa melukai puting.

Muncul Gejala Flu Saat Menyusui, Amankah Konsumsi Obat?

Dream - Para ibu baru cenderung kurang tidur dan sangat mudah mengalami keluhan tak enak badan. Hal ini karena kerap terbangun di malam hari untuk menyusui. Belum lagi kurang hormon yang belum stabil dan masih dalam pemulihan pascara persalinan.

Untuk itu ibu kerap mengalami keluhan seperti batuk, pilek, sakit kepala bahkan demam. Selama hamil ibu tak boleh minum obat sembarangan karena bisa berdampak buruk pada janin. Lalu bagaimana saat menyusui?

Dikutip dari Today Parents, sebenarnya obat flu yang banyak di pasaran, aman dikonsumsi ibu menyusui. Ingat, bukan obat resep atau obat yang berlogo K dengan lingkaran merah dan hitam, karena termasuk obat keras.

Sebelum minum obat, langkah pertama adalah mencari tahu apakah sedang pilek atau flu. Flu bisa meningkat menjadi kondisi yang lebih serius, seperti pneumonia, terutama jika baru saja melahirkan. Itulah mengapa penting untuk mendapatkan vaksinasi flu sebelum hamil.

Untuk keluhan ringan tanpa demam, ibu sebaiknya makan makanan kaya protein, perbanyak makan buah dan minum air putih. Pakai masker jika dekat bayi agar si kecil tak tertular.

 

Amankah mengonsumsi asetaminofen?

Acetaminophen, obat yang ditemukan di Tylenol, aman untuk ibu menyusui. Sejumlah kecil obat memang masuk ke dalam ASI, tetapi itu tidak cukup untuk memengaruhi bayi, dan tidak memengaruhi suplai ASI.

Berhati-hatilah saat menggunakan Tylenol saat Anda juga mengonsumsi obat flu lain, karena dosisnya menjadi tinggi. Akan lebih jika konsultasi dulu dengan dokter atau apoteker.

Antihistamin aman untuk wanita menyusui, kata Shawna Lamond, direktur dan staf dokter di The Alex Breastfeeding Clinic dan Riley Park Lactation in Clinic di Calgary. Dia menjelaskan bahwa obat tersebut sering diresepkan untuk mengatasi ruam dan masalah lain setelah melahirkan.

“Tapi obat apa pun yang akan mengeringkan [hidung] akan mengeringkan semuanya. Konsumsi antihistamin bisa menurunkan produksi ASI," ungkap Lamond.

Jika khawatir produksi ASI menurun sebaiknya hindari obat dengan dua bahan aktif tersebut. Biasanya terdapat pada obat pereda hidung pilek. Hindari juga minum obat batuk sirup saat menyusui.

Alasannya karena ada tiga bahan aktif yang ditemukan dalam sirup obat batuk. Pseudophedrine adalah salah satunya, yang berdampak pada penurunan suplai ASI. Bahan kedua, dekstrometorfan, tidak berdampak pada ASI tapi juga tidak terlalu efektif. Dan yang ketiga, kodein, tidak efektif dan pada beberapa kasus bisa berbahaya bagi bayi.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Level IQ 4 Anak Ini Tinggi Banget, Ada yang Melampaui Albert Einstein

Level IQ 4 Anak Ini Tinggi Banget, Ada yang Melampaui Albert Einstein

Ada yang memiliki sindrom autisme tapi ternyata level IG-nya sangat tinggi.

Baca Selengkapnya
Bukan Cuma Genetik, Dokter Ungkap Hal yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

Bukan Cuma Genetik, Dokter Ungkap Hal yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

Tinggi badan anak tidak selalu sama dengan orangtua. Ketahui apa saja yang mempengaruhi tinggi badan selain faktor genetik.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 5 Sifat Genetik Kedua Orangtua yang Diwariskan kepada Anaknya

Ini Dia 5 Sifat Genetik Kedua Orangtua yang Diwariskan kepada Anaknya

Sifat-sifat fisik diwariskan secara genetik dari orang tua ke anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Ternyata Juga Bisa Mengalami Hipertensi, Ketahui Faktanya

Anak Ternyata Juga Bisa Mengalami Hipertensi, Ketahui Faktanya

Masalah kesehatan ini sering diidentikkan dengan orang tua dan dewasa, padahal anak-anak juga bisa mengalaminya.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah

Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.

Baca Selengkapnya
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Badan Tak Gemuk Meski Makan Banyak, Bisa Jadi Ada Masalah Kesehatan

Badan Tak Gemuk Meski Makan Banyak, Bisa Jadi Ada Masalah Kesehatan

Ada beberapa alasan seseorang sulit gemuk meski sudah makan banyak. Penyebabnya pun tidak hanya faktor genetik.

Baca Selengkapnya