Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Porsi MPASI untuk Bayi 6 Bulan, Berikan dengan Tepat

Porsi MPASI untuk Bayi 6 Bulan, Berikan dengan Tepat Makanan Pendamping ASI/ Foto: Shutterstock

Dream - Air susu ibu (ASI) memang merupakan nutrisi terbaik bagi bayi. Terutama bagi yang berusia 0 hingga 6 bulan. Setelah itu, bayi juga membutuhkan makanan pendamping (MPASI) untuk memenuhi nutrisi demi tumbuh kembangnya.

Saluran pencernaan bayi di usia 6 bulan, dikutip dari KlikDokter.com, sudah lebih optimal untuk menerima jenis makanan yang lebih kompleks. Bayi bisa diberikan protein, karbohidrat serta sumber makanan lain.

Hal yang perlu diingat adalah pastikan porsinya sesuai dengan kebutuhan anak. Tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Biar tak salah, berikut beberapa panduan untuk memberikan porsi MPASI yang tepat bagi bayi usia 6 bulan.

Takaran pemberian MPASI pada bayi usia 6 bulan diberikan secara bertahap. Targetnya adalah pada usia 6-9 bulan, bayi dapat makan 3 sendok makan hingga ½ mangkuk ukuran 250 ml.

 

Lihat Respons Bayi

Namun tentunya tidak mungkin langsung mencapai jumlah tersebut, apalagi di awal-awal pemberian. Tidak perlu terlalu ambisius pada fase awal pemberian karena bayi memerlukan masa adaptasi.

Pada awal pemberian MPASI, mulailah dengan 1-2 sendok sambil melihat bagaimana respons dari bayi. Kemudian secara bertahap tingkatkan jumlah MPASI hingga mencapai 3 sendok makan tiap kali makan.

Frekuensinya juga dapat dimulai dari 1-2 kali per hari, kemudian ditingkatkan hingga 3 kali sehari ditambah 1-2 kali makanan selingan. Sejak awal pemberian makan, bayi harus diberikan menu lengkap. Artinya mengandung karbohidrat sekitar 45-55 persen, lemak 35-45 persen, dan protein 10-15 persen.

Jadi, campurkanlah sumber karbohidrat seperti nasi dengan sumber protein (misalnya lauk) dan tambahkan sumber lemak (seperti minyak/butter) pada MPASI. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Dokter Tak Anjurkan Pantang Makanan Tertentu untuk MPASI

Dream - Membuat makanan pendamping air susu ibu (MPASI) memang jadi hal yang sangat seru sekaligus menantang bagi para ibu. Sebisa mungkin kita pastinya ingin membuat menu yang disukai si kecil, dengan tekstur yang sesuai kemampuan oralnya, kaya gizi, serta tak memicu alergi.

Ada beberapa bahan makanan yang kerap dihindari untuk membuat MPASI, seperti udang atau ikan laut. Banyak yang khawatir karena bahan makanan dari laut tersebut kerap memicu alergi. Hal ini ternyata tak dianjurkan, padahal kita tahu kandungan protein pada hidangan laut sangat tinggi yang sangat baik perkembang otak si kecil.

Dokter Ardi Santoso, spesialis anak, menjelaskan dalam video yang diunggah di Instagramnya @ardisantoso kalau jangan memantang makanan tertentu. Apalagi jika alasannya karena takut anak mengalami reaksi alergi.

"Banyak orangtua selalu menunda beranggapan penundaan pemberian makan MPASI dan memantang-mantang jenis makanan tertentu dengan tujuan supaya si anak tidak terjadi alergi itu tidak terbukti secara penelitian," ujarnya.

Ia mengungkap kalau memantang bahan makanan tertentu tak terbukti bisa mencegah alergi. "Beberapa penelitian penundaan memantang jenis makanan tertentu tidak menjamin bahwa si anak ini tidak akan alergi. Jadi jangan pernah memantang atau menunda MPASI pada anak kita," pesan dr. Ardi.

 

 

Gigi Si Kecil Mulai Tumbuh, Bisa Jadi Kehilangan Nafsu Makan

Dream - Pertumbuhan gigi pada bayi biasanya baru dimulai di usia empat bulan. Dalam masa pertumbuhan tersebut, si kecil sangat mungkin mengalami keluhan di gusinya.

Mereka tentu saja tak bisa menyampaikan apa yang dirasakan karena belum bisa berbicara. Jangan kaget jika saat tumbuh gigi, bayi akan kehilangan nafsu makan, bahkan malas-malasnya saat menyusu.

"Segera setelah gigi pertama mulai tumbuh, area di sekitar gigi, termasuk gusi, bisa menjadi bengkak. Si kecil juga akan mulai ngiler lebih dari biasanya. Air liur perlu dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari infeksi. Mungkin juga terlihat beberapa ruam di dagu dan wajah bayi yang disebabkan oleh air liur," ujar drg. Toral Ardeshna, dikutip dari Trucaredentistry.com.

Tergantung pada tingkat rasa sakitnya, beberapa bayi mungkin terus menangis selama berjam-jam. Ketidaknyamanan dapat mengganggu anak selama beberapa minggu.
Bayi yang tumbuh gigi juga menunjukkan hilangnya nafsu makan dan mungkin lebih suka menyusu.

"Hal ini dianggap normal hingga bayi menjadi terlalu enggan untuk makan. Selama fase ini, bayi juga mulai mengunyah berbagai barang untuk meredakan gatal di gusi dan mencari kenyamanan," kata drg. Toral.

Memberi mainan berupa teether bisa dilakukan. Usahakan yang lembut dan berukuran besar dan tak bisa tertelan bayi. Cobalah raba gusi bayi, jika muncul bakal gigi yang tumbuh dan anak sangat rewel serta tak nafsu makan, bisa memberikan pijatan lembut.

Gunakan kassa steril, cuci tangan dan lilit jari dengan kassa. Berikan pijatan lembut pada gusi bayi menggunakan jari. Bisa juga mengompresnya dengan kassa yang telah disiram air hangat.

Pasta Gigi Dewasa, Amankah Digunakan Anak?

Dream - Pasta gigi jadi produk yang kita gunakan setiap hari untuk membersihkan gigi. Pada anak-anak, pasta gigi yang digunakan tentunya berbeda. Formulanya dibuat aman jika tertelan.

Rasanya juga cenderung manis dan tak 'pedas' seperti pasta gigi orang dewasa. Lalu kapan anak diperbolehkan beralih produk menggunakan pasta gigi dewasa?

Menurut dr. Reza Fahlevi, Sp. A, anak dapat beralih ke pasta gigi orang dewasa yang mengandung fluoride setelah mereka mampu meludah sendiri usai menyikat gigi.

“Sebenarnya, batas penggunaan pasta gigi dewasa untuk anak tidak ada. Akan tetapi, rata-rata anak boleh menggunakan pasta gigi dewasa pada usia 3 sampai 5 tahun,” kata dr. Reza, dikutip dari KlikDokter.

Ia juga menjelaskan pasta gigi orang dewasa dengan anak-anak memang sangat berbeda. Mulai dari kandungan fluoride gigi, rasa, kemasan, dan warna.

“Pada pasta gigi anak. seringkali ditemukan berbagai macam rasa, seperti buah-buahan. Hal ini bertujuan untuk membuat anak merasa lebih tertarik atau senang untuk menyikat gigi,” ujarnya.

 

Bahaya Tertelan

Selain itu, pasta gigi anak-anak juga mengandung bahan-bahan yang tergolong aman apabila tidak sengaja tertelan. Hal ini tentu berbeda dengan pasta gigi orang dewasa. Rasa pasta gigi orang dewasa juga tergolong lebih kuat, sehingga tidak cocok untuk anak-anak yang masih terlalu kecil.

Dijelaskan oleh drg. Callista Argentina, pasta gigi orang dewasa memiliki kandungan fluoride yang cukup tinggi. Jika anak belum bisa berkumur dan meludah sendiri, bisa saja pasta gigi tersebut malah tertelan. Hal ini dapat meningkatkan risiko fluorosis.

“Terlalu sering menelan pasta gigi dapat menimbulkan bercak keputihan di gigi. Tidak sakit dan tidak akan merusak struktur gigi, namun akan mengganggu penampilan atau estetika,” kata drg. Callista.

Selengkapnya baca di sini.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi
Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi

Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
15 Buah Terbaik untuk Kesehatan dan Porsi Terbaik Mengkonsumsinya
15 Buah Terbaik untuk Kesehatan dan Porsi Terbaik Mengkonsumsinya

Beberapa buah terkenal karena kandungan vitamin, serat, mineral dan senyawa pelindungnya yang jauh lebih tinggi. Yuk, simak 15 buah yang paling menyehatkan!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Pemberian ASI Eksklusif Harus Dibarengi Pemantauan Berat Badan Bayi
Pemberian ASI Eksklusif Harus Dibarengi Pemantauan Berat Badan Bayi

Salah satu ciri ASI ibu berkualitas adalah berat badan bayi naik dengan stabil.

Baca Selengkapnya
Panduan Memilih dan Memakai Sunscreen untuk Anak
Panduan Memilih dan Memakai Sunscreen untuk Anak

Sunscreen disarankan untuk dipakai sejak bayi, namun pemakaiannya harus tepat. Produknya pun harus dipilih dengan cara yang tepat agar perlindungannya maksimal.

Baca Selengkapnya
Bayi Kurang dari 2 Bulan Sebaiknya Tak Dipakaikan Krim Penangkal Nyamuk
Bayi Kurang dari 2 Bulan Sebaiknya Tak Dipakaikan Krim Penangkal Nyamuk

Bijaklah dalam menggunakan produk pengusir serangga yang mengandung DEET.

Baca Selengkapnya
Beda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak
Beda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak

Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.

Baca Selengkapnya