Pneumonia Bisa Picu Kematian Pada Bayi, Ini Cara Mencegahnya
Dream - Banyak sekali cerita para ibu di media sosial baik di Facebook maupun Instagram yang mengungkap kalau anaknya mengalami masalah kesehatan karena rokok. Sesak napas terkena pneumonia hingga harus dirawat bahkan ada yang berujung kematian.
Seperti cerita Nurul (Cerita Sedih Anak Terkena Pneumonia Berat) yang anaknya harus dirawat intensif. Asap rokok memang mengandung racun nikotin dan zat lain yang bisa membuat
pernapasan anak menjadi bermasalah.
Tapi menurut dr. Margareta, spesialis anak yang berpraktek di RSIA Brawijaya, pneumonia sendiri dipicu oleh virus, jamur dan bakteri.
"Penularannya melalui dahak orang dewasa yang kemudian menyebar lewat batuk dan udara lalu memapari anak. Asap rokok memang tak secara langsung memicu pneumonia, tapi bisa memperparah kondisi anak yang terkena pneumonia," ujar dr Margareta, saat dihubungi Dream.co.id.
Sistem imun anak terutama di bawah usia 1 tahun masih sangat lemah, ketika berada di tempat ramai banyak orang, penuh asap, pengap atau lingkungan yang tidak bersih anak akan
mudah sekali terkena virus. Rokok memang tak secara langsung membuat anak mengalami pneumonia, tapi karena asapnya mengandung racun berbahaya bisa memapai anak dengan racun dan akan memperparah kondisi anak yang sudah terkena virus pneumonia.
Pneumonia sebenarnya bisa sembuh jika ditangani dengan cepat dan intensif. Tetapi jika terlambat dan komplikasinya cukup parah, misalnya sesak napas, kekurangan oksigen sehingga mempengaruhi kerja organ, bisa berujung pada kematian.
"Ingat, imunitas bayi masih sangat lemah, risiko komplikasi karena pneumonia juga tinggi jadi jangan anggap enteng bayi batuk pilek, segera periksa ke dokter. Jika dokter menyarankan
rontgen, lakukan. Sering karena telat sudah komplikasi, nyawa anak jadi taruhannya," ungkap dr. Margareta.
Cara efektif yang juga jadi hal penting yang sering dilupakan orangtua untuk mencegah pneumonia adalah vaksin. Menurut dr. Margareta, segera lakukan vaksin Hib (haemophilus influenza) pada usia 2, 4 dan 6 bulan, lalu ada juga vaksin PCV.
"Vaksin jadi langkah pencegahan pertama, memang tak mengurangi risiko 100 persen, tapi jika pun terkena pneumonia maka tidak akan parah. Pastikan juga lingkungan anak selalu bersih,
mendapat udara segar setiap hari. Konsultasikan juga perkembangan anak kepada dokter atau bidan," pesan dr. Margareta.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Jenis Vaksin yang Bisa Cegah Si Kecil dari Penularan Pneumonia
Pastikan si kecil sudah divaksin pneumonia, jangan sampai lupa.
Baca SelengkapnyaMusim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai
Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberian Vaksin Polio Serentak untuk Anak, Tak Perlu Khawatir Efek Sampingnya
Keluhan berupa demam setelah vaksin, tak perlu dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaJangan Panik Dulu! Ini Dia Cara Mengatasi Anak Sawan yang Perlu Diketahui Orang Tua
Sawan sendiri dalam dunia medis disebut dengan kejang.
Baca Selengkapnya3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan
Pada kasus tertentu ternyata adanya kelainan yang membutuhkan terapi dan intervensi medis.
Baca SelengkapnyaMain Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal
Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.
Baca SelengkapnyaPria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan
Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Baca SelengkapnyaBahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca Selengkapnya