Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Persalinan Normal Ternyata Tak Harus Disertai 'Pengguntingan'

Persalinan Normal Ternyata Tak Harus Disertai 'Pengguntingan' Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Selama ini prosedur episiotomi dianggap hal umum yang terjadi dalam persalinan normal. Episiotomi adalah sedikit membuka atau menggunting jaringan antara vagina dan anus untuk membuka jalan lahir lebih lebar agar bayi keluar lebih mudah.

Banyak dokter percaya bahwa dengan menggunting lebih dulu akan mencegah ibu mengalami robek dan luka lebih serius. Hal ini jika dibandingkan robek terjadi secara alami.

Dengan melakukan beberapa tingkat kontrol atas robekan, dokter percaya bahwa bisa memberikan kesempatan yang lebih baik pada panggul untuk pulih lebih cepat. Meski demikian, dikutip dari Huffpost, episiotomi tak direkomendasikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) untuk umum dilakukan.

Perlu Indikasi Medis

Pihak ACOG lebih menyarankan jika adanya indikasi medis. Misalnya ketika bayi terjebak di belakang panggul atau ketika bayi harus dibantu dengan forsep. Pasalnya, tubuh wanita secara anatomi memang dibuat bisa mengeluarkan bayi tanpa perlu bantuan pengguntingan.

Sekitar 15 tahun yang lalu, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memperbarui pedomannya dengan mengatakan untuk pertama kalinya bahwa episiotomi rutin tidak direkomendasikan.

Sejak itu, tingkat episitomi di Amerika Serikat menurun drastis. Luka episiotomi pada sebagian wanita juga berdampak panjang.

"Pada beberapa kondisi bisa mengembangkan inkontinesia atau buang air tak terkendali dan ini bisa jadi masalah seumur hidup," kata Amy Rosenman, seorang dokter kandungan di David Geffen School of Medicine.

Sentuhan Pasangan Bisa Kurangi Rasa Sakit Saat Melahirkan

Dream - Merasakan tangan orang yang Sahabat Dream cintai lalu menggenggamnya akan membanjiri perasaan dengan rasa damai. Ini seperti meyakinkan tentang cinta dan perhatian mereka.

Bukan hanya menciptakan rasa tenang dan nyaman, bahkan juga bisa mengurangi level rasa sakit, bahkan saat persalinan. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan tim dari University of Colorado, Amerika Serikat.

Diketahui bahwa sentuhan memiliki kekuatan untuk bertindak sebagai analgesik (atau penghilang rasa sakit). "Penelitian ini menggambarkan kekuatan dan pentingnya sentuhan manusia," tulis Pavel Goldstein, peneliti utama seperti dikutip dari KidSpot.

Goldstein terinspirasi melakukan penelitian ini dengan melihat pengalaman pribadinya. Saat itu sang istri yang sedang melahirkan mengalami rasa sakit yang luar biasa. Denga memegang tangan Goldstein, sang istri mengungkap bisa mengurangi rasa sakit dan membuatnya lebih tenang.

Penelitian pun dilanjutkan dengan menganalisis 22 pasangan, berusia 22 hingga 32 tahun, dan memeriksa bagaimana otak mereka merespons sentuhan saat mengalami rasa sakit.

Hasilnya, cukup mengejutkan. Bagian otak yang biasanya aktif saat mengalami rasa sakit, cenderung menurun saat melakukan sentuhan. Cara ini menurut Goldstein, bisa dipraktikkan para suami saat menemani istri tercintanya menjalani persalinan.

 

Jerawat Muncul Setelah Melahirkan? Cari Tahu Mengatasinya

Dream - Tubuh memang berubah drastis setelah si kecil lahir. Bukan hanya itu, Sahabat Dream pun bisa berhadapan dengan masalah baru, yaitu jerawat. Beberapa ibu mengeluhkan kemunculan jerawat yang cukup banyak di wajah setelah melahirkan.

Padahal selama hamil, wajah mulus tak bermasalah dengan jerawat. Apa yang menyebabkannya? Tentu saja hormon.

"Setelah melahirkan, kadar progesteron dan estrogen menurun drastis. Fluktuasi hormon ini akan membuat kembali menstruasi dan memicu munculnya jerawat setelah melahirkan," kata Ashley Crew, seorang dokter kulit, seperti dikutip dari Self.

Jika mengalami masalah jerawat saat remaja, kemungkinan besar masalah tersebut bakal muncul kembali saat hamil atau setelah melahirkan. Memiliki kondisi kesehatan yang berhubungan dengan hormon (seperti sindrom ovarium polikistik) juga meningkatkan risiko masalah jerawat.

Sebenarnya masalah jerawat ini akan mereda dengan sendirinya. Sekitar enam hingga delapan minggu, jerawat bakal jauh berkurang saat level hormon dalam kondisi stabil.

"Memang harus menunggu, yang harus dilakukan adalah menjaga wajah tetap bersih dengan mencuci muka secara teratur dengan pembersih wajah yang sesuai dengan kondisi kulit," kata Crew.

Menggunakan obat jerawat juga bisa dilakukan. Tapi pastikan berkonsultasi dulu dengan dokter karena, beberapa obat tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui. Untuk jerawat yang cukup besar, bisa menggunakan acne patch.

"Demi pengobatan jerawat yang efektif sebaiknya tunggu 8 minggu setelah melahirkan," pesan Crew.

 

Siap-siap, Hadapi Masalah Kulit Setelah Melahirkan

Dream - Banyak para ibu yang kaget dengan kondisi kulit pasca persalinan. Perubahan hormon secara drastis salah satu efeknya adalah memicu masalah kulit. Hormonibu kini jadi merangsang tubuh untuk memproduksi ASI secara optimal.

Hal tersebut pada beberapa ibu membuat masalah kulit seperti jerawat dan kulit kering hingga mengelupas. Dibutuhkan perawatan tambahan untuk menjaga kondisi kulit agar tak semakin parah. Lakukan saja hal-hal berikut pada kulit yang bermasalah setelah melahirkan.

- Muncul jerawat
Penyebab jerawat tumbuh banyak setelah melahirkan adalah meningkatnya hormon progesteron dan estrogen. Hal ini merangsang produksi minyak berlebih pada kulit dan memicu jerawat. Bukan hanya di wajah tapi juga di punggung dan leher.

Jerawat ini cenderung tak terlalu tapi menyebar cukup banyak. Mungkin ada yang sampai kemerahan dan perih. Untuk mengatasinya bisa menggunakan produk yang mengandung benzoyl peroxide, clindamycin atau glycolic acid.

Konsultasikan juga dengan dokter obat yang aman untuk ibu menyusui. Selalu bersihkan wajah secara teratur dan gunakan pelembap yang ringan.

- Kulit kering mengelupas
Perubahan hormon dapat menggerogoti lapisan lipid kulit selama dan setelah kehamilan. Hal ini menyebabkan kulit wajah semacam pecah-pecah mengelupas. Teksturnya menjadi agak kasar dan kemerahan terutama di bagian pipi, hidung dan mulut.

Kondisi ini sebenarnya tak akan berlangsung lama. Pastikan selalu menggunakan pelembap wajah. Untuk sabun pembersih, cari yang formulanya ringan. Jika keluar rumah wajib mengenakan tabir surya dengan kandungan SPF minimal 30. Perbanyak juga minum air putih dan konsumsi buah kaya air.

Sumber: Todays Parent

 

Risiko Depresi Menghantui Ibu Pasca Melahirkan, Harus Bagaimana?

Dream - Kehamilan membuat kehidupan seorang perempuan berubah drastis. Sederet persiapan harus dilakukan sebelum bayi lahir, belum lagi menyiapkan fisik dan mental. Perubahan hormon pun terjadi secara cepat.

Akumulasi hal tersebut membuat ibu hamil dan setelah melahirkan rentan mengalami depresi. Menurut laporan New York Times, satu dari tujuh wanita mengalami depresi selama atau setelah melahirkan.

Demi mencegah hal tersebut, United States Preventive Services Task Force merekomendasikan para calon ibu untuk melakukan konseling saat kehamilan. Bukan hanya berkonsultasi dengan dokter kandungan tetapi juga psikolog atau mereka yang berkompeten.

Mengikuti support group atau 'kelas' untuk orangtua baru. Konseling diketahui bisa menurunkan risiko depresi secara signifikan dan bisa mendeteksi level risiko depresi parah yang mungkin dialami ibu.

"Kita harus melakukan sesuatu bagi para ibu sebelum mereka mengalami depresi," ujar Karina Davidson, salah satu anggota United States Preventive Services Task Force, seperti dikutip dari Cafemom.

Menurut data World Health Organization (WHO), 10 persen hingga 13 persen ibu di seluruh dunia mengalami masalah mental dan depresi. Pada banyak kasus, kondisi tersebut bisa memicu bunuh diri, penelantaran dan kekerasan pada anak, hingga menghambat tumbuh kembang baik fisik dan mentalnya.

Jadi, jangan segan untuk melakukan konseling sebelum melahirkan. Berbagi kekhawatiran menghadapi perubahan hidup serta tanggung jawab besar, akan sangat membantu ibu menurunkan risiko depresi.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil

9 Penyebab Menstruasi Telat Seminggu yang Perlu Dipahami, Bukan Hanya Pertanda Hamil

Penyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.

Baca Selengkapnya
Tanda Keputihan yang Tak Normal,  Jangan Disepelekan

Tanda Keputihan yang Tak Normal, Jangan Disepelekan

Keputihan merupakan kondisi yang umum terjadi pada perempuan, namun perlu diperhatikan bahwa ada dua jenis keputihan, yaitu normal dan abnormal.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Panik Muncul Rasa Panas Saat Menstruasi, Ini Sebabnya

Tak Perlu Panik Muncul Rasa Panas Saat Menstruasi, Ini Sebabnya

Salah satu gejala yang mungkin dihadapi oleh sebagian wanita adalah hot flash atau rasa panas yang muncul tiba-tiba saat menstruasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
10 Cara Ampuh untuk Bantu Kurangi Nyeri Menstruasi

10 Cara Ampuh untuk Bantu Kurangi Nyeri Menstruasi

Setiap bulan, perempuan menghadapi siklus menstruasi yang tak jarang menyebabkan rasa sakit.

Baca Selengkapnya
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.

Baca Selengkapnya
Tips Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi, Biar Nggak Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Tips Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi, Biar Nggak Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Perubahan hormon ternyata bisa mempengaruhi pergerakan usus yang menyebabkan perut kembung.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Saatnya Tampil Ganteng Maksimal

Rekomendasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Saatnya Tampil Ganteng Maksimal

Berikut adalah beberapa rekomendasi peci Lebaran berdasarkan jenisnya yang bikin tampil ganteng maksimal. Yuk ikuti!

Baca Selengkapnya