Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perlihatkan Vaksin Tak Haram, Dokter Sampai Tunjukkan Kemasan

Perlihatkan Vaksin Tak Haram, Dokter Sampai Tunjukkan Kemasan Vaksin Difteri Pentabio (Foto: Facebook Dr. Aslina)

Dream - Kasus Difteri yang kini merebak di berbagai provinsi di Indonesia hingga menyebabkan pasien meninggal dunia menimbulkan ketakutan tersendiri. Terutama para orangtua yang memiliki balita. Vaksin masih jadi cara paling ampuh untuk mencegah anak-anak terkena penyakit akibat bakteri ini.

Tapi sayangnya masih banyak orangtua yang memilih untuk tidak memberikan vaksin pada anak-anaknya. Salah satu penyebabnya adalah karena menganggap vaksin adalah barang haram, yang malah bisa meracuni tubuh. Alasan lainnya adalah menganggap anak sudah memiliki antibodi alami dan tak perlu diberi vaksin.

Aslina Yafa, seorang dokter spesialis anak yang praktik di Aceh Besar sangat kesal dengan hal tersebut. Sebelumnya dalam berbagai laman media sosial, ia berusaha mengkampanyekan
vaksinasi difteri untuk anak-anak yang belum, tetapi masih saja banyak orang yang menganggap vaksin adalah haram.

Dalam laman Facebooknya, dokter ini pun sampai menunjukkan kotak kemasan vaksin difteri. Dalam kotak tersebut terlihat, bahan yang terkandung dalam vaksin dan ia pun menjelaskan
tiap bahan tersebut.

"Kemarin saat beberapa kali saya memposting tentang difteri tetap saja ada yang keukeuh kalau vaksin DPT ini mengandung babi. Baiklah ini Ummi Dokter fotokan kotak Pentabio yang juga saya gunakan di praktek. Bisa dilihat sendiri kandungannya ya Ibu/Bapak... Kandungan dari vaksin Pentabio ini adalah Bahan Aktif yaitu virus atau bakteri yang merupakan antigen yang akan disuntikkan sehingga merangsang antibodi terhadap antigen tersebut. Tubuh diharapkan kebal terharap penyakit akibat virus/bakteri itu," tulis dr. Aslina atau yang biasa dipanggil Ummi Dokter di akun Facebooknya.

Ia pun menjabarkan apa yang dimaksud dengan bahan-bahan yang terkandung vaksin difteri. Hal ini demi memberi pemahaman yang lebih dalam pada para orangtua yang masih memandang negatif vaksin.

" Ajuvan adalah bahan yang digunakan untuk meningkatkan respon imun vaksin. Aluminium adalah bahan yang sehari hari kita gunakan, ada dalam air yang kita minum, dan makanan. Bahkan dalam ASIpun ada aluminium yang kandungannya lebih banyak di ASI dibandingkan yang terdapat dalam vaksin. Kemudian ada thimerosal. Ini merupakan pengawet untuk mencegah kontaminasi vaksin. Timerosal mengandung merkuri (raksa). Tapi merkurinya berupa etil merkuri bukan metil merkuri yang sering didapat sebagai logam berat yang meracuni tubuh. Jadi di mananya yang mengandung babi? Tidak ada kan?," ungkap dr. Aslina.

Sang dokter pun kembali menekankan kalau vaksin merupakan bentuk usaha atau ikhtiar orangtua untuk menjaga anak yang merupakan titipan Allah SWT agar selalu dalam kondisi sehat. 

Difteri Kembali Mengintai, Kenali Gejala Khasnya

Penyakit difteri termasuk penyakit yang sangat menular. Hanya melalui udara, benda pribadi serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, bakteri corynebacterium pemicu difteri dengan mudah menyebar dan menjangkiti banyak orang.

Penyakit ini sebenarnya sudah sejak lama tak muncul. Namun pada 2017 ini sebanyak 11 provinsi di Indonesia diketahui terdapat kasus difteri. Dari laporan Kementerian Kesehatan terdapat 622 kasus dan 32 di antaranya meninggal dunia.

Provinsi yang diketahui terdapat kasus difteri antara lain Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Salah satu penyebab munculnya lagi penyakit difteri ini adalah cakupan imunisasi yang belum maksimal di daerah-daerah. Termasuk penolakan vaksin oleh orangtua, sehingga anaknya tak memiliki kekebalan terhadap bakteri corynebacterium.

Penyakit difteri sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium dan sangat mudah menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Jika seseorang menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, maka dapat terkena difteri.

Banyak yang mengira difteri merupakan flu biasa, karena memang gejalanya cukup mirip. Sehingga ketika dibawa ke dokter kondisinya sudah sangat parah dan tak tertolong. Untuk itu penting mengetahui gejala-gejala khas dari penyakit difteri ini. Apa saja gejalanya?

- Demam tak begitu tinggi sekitar 38 derajat celcius
- Munculnya pseudomembran / selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan. Selaput ini mudah berdarah jika dilepaskan
- Sakit waktu menelan, kadang juga disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck
- Bisa juga disertai sesak napas dan suara mengorok
- Nafsu makan menurun dan tubuh terasa sangat lesu
- Cairan hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah

Hal yang harus diperhatikan adalah munculnya selaput putih di tenggorokan. Bisa dilihat menggunakan senter untuk lebih jelas. Jika muncul selaput tersebut, apabila orang dewasa yang mengalami harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Apabila di rumah terdapat balita dan anak-anak dan belum divaksin difteri (DPT) segera berikan vaksin. Periksakan dulu ke dokter anak untuk memastikan ia tidak tertular. Jika tertular harus diobati lebih dulu untuk kemudian diberi vaksin.

Sumber: Kementerian Kesehatan/ Ikatan Dokter Anak Indonesia

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya
Segera Mandi Setelah Dipijat, Dokter Kulit Ungkap Alasannya
Segera Mandi Setelah Dipijat, Dokter Kulit Ungkap Alasannya

Setelah dipijat, seseorang sering disarankan untuk mandi. Dokter kulit pun jelaskan alasannya.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Siapkan Tubuh Biar Fit Saat Mudik, Cek Kesehatan dan Konsumsi Vitamin
Siapkan Tubuh Biar Fit Saat Mudik, Cek Kesehatan dan Konsumsi Vitamin

Perjalanan mudik bisa dibilang sangat melelahkan, apalagi jika jaraknya sangat jauh. Pastikan tubuh selalu fit.

Baca Selengkapnya
Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya
Buah Tak Disarankan Dibikin Jadi Jus, Konsultan Gizi dengan 324 Ribu Follower Punya Alasan Ilmiahnya

Minum jus kerap jadi solusi saat diet, namun ternyata konsumsinya tidak disarankan pakar. Intip alasannya.

Baca Selengkapnya
Sering Merasa Cemas? Coba Konsumsi 4 Vitamin Ini Secara Rutin
Sering Merasa Cemas? Coba Konsumsi 4 Vitamin Ini Secara Rutin

Selain berkonsultasi ke psikolog, gejala kecemasan bisa diatasi dengan memenuhi nutrisi harian. Ketahui jenis makanan apa saja yang bisa mengatasi gejalanya.

Baca Selengkapnya
Dokter Ungkap Bahaya Pakai Lemon dan Kentang untuk Atasi Jerawat
Dokter Ungkap Bahaya Pakai Lemon dan Kentang untuk Atasi Jerawat

Jerawat sering diatasi dengan bahan alami. Tapi apakah bahan alami benar-benar bisa mengatasinya atau hanya menimbulkan efek samping?

Baca Selengkapnya
5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik
5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik

Jika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.

Baca Selengkapnya
Langkah-Langkah Menjaga Kesehatan Mata, Suka Disepelekan Namun Dampaknya Besar
Langkah-Langkah Menjaga Kesehatan Mata, Suka Disepelekan Namun Dampaknya Besar

Menjaga kesehatan mata tidak hanya bisa dilakukan dengan menjaga asupan makanan setiap hari. Kamu juga bisa melakukan upaya lain untuk menjaga mata tetap sehat.

Baca Selengkapnya