Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perhatikan Ubun-ubun Bayi, Kenali Tandanya Jika Tak Normal

Perhatikan Ubun-ubun Bayi, Kenali Tandanya Jika Tak Normal Bayi Baru Lahir/ Foto: Shutterstock

Dream - Bayi baru lahir memiliki kondisi kepala yang lunak. Terutama bagian ubun- ubun atau fontanel, yang terhubung dengan banyak saraf. Fontanel sebenarnya merupakan tulang tengkorak yang belum menyatu dengan kuat.

Dikutip dari KlikDokter, seiring berjalannya waktu, fontanel akan menutup rapat dan mengeras. Bagian belakangnya akan menutup saat anak berusia 2 bulan ke atas. Sementara bagian atasnya akan menutup dan mengeras pada usia 7-18 bulan.

Beberapa orangtua mungkin enggan menyentuh bagian ubun-ubun karena terlalu ringkih. Perubahan pada fontanel dapat memberikan petunjuk mengenai perkembangan dan kesehatan bayi Anda. Inilah sebabnya dokter anak selalu memeriksa kepala bayi dalam pemeriksaan rutin.

Ternyata ada perubahan ubun-ubun bayi yang mesti diperhatikan oleh orangtua. Bila terjadi masalah ini pada ubun-ubun bayi, segera konsultasi dengan dokter.

1. Tenggelam atau Cekung
Tanda ubun-ubun bayi tidak normal yang pertama adalah saat disentuh, bagian tersebut akan terasa cekung atau masuk ke dalam. Banyak orangtua khawatir dengan kondisi fontanel yang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa bayi sedang dehidrasi.

Selain fontanel yang cekung, dehidrasi parah pada bayi dapat dilihat pada popoknya yang tidak basah atau sedikit serta kurang responsif. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare, muntah, atau kurangnya asupan ASI.

 

2. Menonjol atau Bengkak

Tak cuma cekung, ubun-ubun bayi cembung juga bisa terjadi. Jika kondisinya hanya membengkak saat bayi menangis, lalu kembali datar setelah tenang dan tidur dalam posisi menghadap ke atas, itu terbilang normal.

Bila fontanel membengkak dan tidak kembali normal mungkin merupakan tanda kondisi serius. Seperti infeksi atau pembengkakan di otak. Segera temui dokter, terutama jika bayi demam atau sangat mengantuk.

 

3. Sangat Lebar atau Besar

Fontanel yang sangat besar dikhawatirkan menjadi tanda kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme, sindrom Down, atau rakhitis. Rakhitis adalah gangguan pertumbuhan tulang yang terjadi ketika tulang gagal menyimpan kalsium. Biasanya, kondisi ini dipicu oleh kurangnya paparan sinar matahari alias terlalu sering berada di dalam ruangan.

4. Tidak Menutup
Jika ubun-ubun tetap tidak menutup meski bayi sudah berusia satu tahun lebih, terdapat kemungkinan bahwa dia mengalami hipotiroidisme bawaan atau kongenital.
Rendahnya kadar hormon tiroid sejak lahir membuat perkembangannya terganggu.

Gejalanya meliputi wajah dan beberapa bagian tubuh yang membengkak, tungkai dan lengan yang pendek, serta lemas dan susah makan. Diperkirakan, 1 dari 2.000 bayi di Indonesia mengalami kondisi ini.

Selengkapnya baca di sini.

Bikin Tercengang, 4 Fakta Unik Bayi Baru Lahir

Dream - Bayi yang baru lahir tampak begitu mungil dan rapuh. Wajahnya bisa tampak berbeda dalam sekejap. Hanya bisa menangis, tidur dan mengedipkan mata. Hal yang paling menggemaskan adalah refleksnya menggenggam (palmar grasp reflex).

Saat kita menaruh telunjuk di jari-jarinya, si bayi akan menggengam dengan erat. Respons yang sangat manis dan menghangatkan hati dan juga sebagai penanda kalau perkembangan syarafnya dalam kondisi normal.

Respons ini akan hilang ketika bayi berusia 3 atau 4 bulan. Bayi yang baru lahir memang memiliki keunikan tersendiri yang kerap tak disadari. Penasaran? Yuk simak fakta-faktanya berikut.

Tidak bisa merasakan garam
Bayi terlahir dengan indera perasa yang berkembang dengan baik, tetapi tidak bisa merasakan garam. Penelitian menunjukkan bahwa bayi tidak dapat merasakan garam sampai mereka berusia sekitar empat bulan.

Bayi baru lahirnya rupanya dapat mencicipi rasa lain sebaik orang dewasa, terutama rasa manis, pahit, dan asam, dan bahkan mungkin lebih baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi sebenarnya memiliki lebih banyak indra perasa daripada orang dewasa.

 

Menangis tapi tidak meneteskan air mata

Bayi baru lahir sering menangis, tetapi mereka tidak dapat meneteskan air mata. Hal ini karena saluran air mata tak berfungsi sampai mereka berusia antara tiga hingga 13 minggu. Bayi baru lahir dapat menghasilkan “air mata basal” yaitu air mata nonemosional yang dihasilkan untuk menjaga mata tetap lembab.

Tidak memiliki tempurung lutut
Jika dilakukan rontgen pada kaki, kita tidak akan melihat apa pun di tempurung lututnya. Kondisi lutut di rontgen hanya berupa bintik-bintik kecil. Mengapa? Semua tulang berawal sebagai tulang rawan, dan akan mengeras seiring waktu.

Tempurung lutut membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terbentuk (3 hingga 5 tahun) dan karena tulang rawan tidak terlihat pada sinar-X, bayi tampaknya tidak memiliki tempurung lutut. Kurangnya tempurung lutut yang keras adalah hal yang baik, karena jaringan spons berfungsi untuk menyerap beberapa penyalahgunaan yang dilakukan balita selama bulan-bulan merangkak dan dari sering jatuh.

 

Memiliki lebih banyak tulang daripada orang dewasa

Bayi baru lahir ternyata memiliki tulang yang lebih banyak. Jumlahnya sekitar 300, sementara orang dewasa jumlah tulangnya sebanyak 206. Beberapa tulang bayi yang terpisah rupanya bakal bergabung menjadi satu tulang setelah beberapa bulan dan tahun setelah lahir.

Contohnya, tulang tengkorak dibentuk dari beberapa tulang terpisah yang bergabung menjadi satu tulang besar pada usia dua tahun.

Sumber: Reader's Digest

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Edisi Terbaru 2024

10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Edisi Terbaru 2024

Jika anak Kamu mengalami berat badan yang tidak normal, berikut rekomendasi susu untuk menaikkan berat badan anak.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas

Ternyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas

Jangan sampai berlebihan karena efeknya malah bisa bikin berat badan anak tak kunjung bertambah.

Baca Selengkapnya
3 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Jalani Puasa

3 Penyakit yang Kerap Muncul Saat Jalani Puasa

Beberapa penyakit bisa dialami saat berpuasa. Terutama jika tidak terbiasa dengan pola makan baru. Hindari penyakit tersebut dengan memperhatikan beberapa hal.

Baca Selengkapnya
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya