Penyebab Anak-anak Sangat Rentan Terkena Batuk Pilek
Dream - Batuk dan pilek pada anak jadi masalah yang sering membuat orangtua panik. Ada kalanya keluhan tersebut hilang sendiri, namun sering juga tak kunjung sembuh. Bahkan kondisinya semakin parah dan membuat si kecil mengalami sesak napas.
Serangan batuk pilek juga terjadi berulang. Saat sudah sembuh, dalam hitungan hari, si kecil bisa dengan mudah terserang lagi. Penasaran mengapa? Hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan tubuh anak belum mampu menerima paparan kuman yang begitu banyak dan bertebaran di lingkungan sekitar.
"Kenapa anak kecil mudah batuk pilek. Ya, karena kuman yang jenisnya jutaan itu belum 'dikenal' semua oleh tubuhnya. Beda dengan kita yang hidup 20 atau 30 tahun. Tubuh kita sudah terbiasa dengan paparan kuman. Itulah kenapa kita (orang dewasa) tidak mudah sakit atau serentan anak kecil dan bayi," kata dokter spesialis anak, Kanya Fidzuno saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Paparan kuman 'menggembleng' sistem kekebalan tubuh
Pada prinsipnya, ketika ada kuman masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan kita akan berupaya mengenali kuman asing. Secara normal, tubuh mulai beradaptasi dengan kuman.
"Kalau kita pertama kali terpapar suatu kuman, misalnya, bisa saja kita langsung sakit. Tapi begitu tubuh kita mengenali, 'Oh, ini kuman yang waktu itu masuk.' Tubuh membentuk sistem kekebalan. Jadi, kita enggak gampang sakit atau kena batuk pilek," ujar Kanya.
Jangan berikan antibiotik
Kanya menambahkan, sistem kekebalan tubuh bisa saja tidak mempan melawan kuman yang masuk. Ini terjadi karena kuman yang masuk termasuk kuman yang resisten (kebal).
"Tubuh memang alamiah melawan kuman. Kita sendiri juga harus peduli, jangan mudah menggunakan antibiotik. Kalau sembarangan minum antibiotik, kuman bisa bermutasi dan kebal sehingga sulit dibunuh," tambah Kanya, yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara.
Kanya mencontohkan, bila ada orang yang mungkin lupa atau tidak mencuci tangan, tapi tetap sehat-sehat bisa saja mikroflora dalam usus sudah kenal terhadap kuman.
"Tubuhnya sudah terbiasa dan membentuk kekebalan terhadap lingkungannya. Itu bisa saja. Namun, sebaiknya kita harus cuci tangan pakai sabun, terlebih lagi sebelum makan dan setelah toilet. Selalu jaga kebersihan tangan," tutup Kanya.
Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Sumber: Liputan6.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.
Baca SelengkapnyaAnak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.
Baca SelengkapnyaBegadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada efek buruk yang sering tak disadari para orangtua.
Baca SelengkapnyaPerhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaDokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaRasa nyeri hebat di payudara karena lecet pastinya sangat menyiksa bagi ibu menyusui.
Baca SelengkapnyaKulit si kecil rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Jangan sampai tumbuh kembangnya terganggu karena masalah kulit.
Baca SelengkapnyaTidur dengan lampu menyala juga membuat anak cenderung terbangun bukan dengan rasa segar.
Baca Selengkapnya