Penasaran dengan Tahapan Program Bayi Tabung? Yuk Cari Tahu

Dream – Tak semua pasangan bisa mendapatkan keturunan dengan mudah. Teknologi kedokteran khususnya seputar reproduksi memungkin pasangan suami istri yang tak bisa hamil secara alami, bisa mendapatkan anak dengan program bayi tabung In Vitro Fertilization (IVF).

Apa itu bayi tabung? Bayi tabung adalah metode reproduksi berbantu yang mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia, kemudian setelah terjadi pembuahan sejumlah 2-3 embrio akan ditanamkan kembali ke dalam rahim calon ibu.

"Bayi tabung merupakan terapi reproduksi pembantu yang memiliki peran penting untuk membantu para pasangan yang mengharapkan keturunan,” ujar dr. Yassin Yanuar, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi, pada peluncuran RS Pondok Indah IVF Center Kamis, 4 Februari 2021 melalui Zoom.

Pada bayi tabung peluang kehamilan, sebesar 30-40 persen atau lebih pada setiap siklus kehamilan. Sebelum melakukan program bayi tabung atau IVF, pasangan diwajibkan melakukan pemeriksaan lebih dulu untuk mengetahui kondisi masing-masing secara detail dan mendapat penanganan dengan tepat.

"Kami di RSPI IVF Center menerapkan terapi gangguan kesuburan secara berjenjang. Tak semua pasien harus bayi tabung. Dibutuhkan pemeriksaan lengkap, terapi berjenjang. Obat-obatan dulu, atur hubungan seksualm, bisa juga inseminasi," kata dr. Yassin.

Tahapan Bayi Tabung

Program bayi tabung merupakan program yang cukup kompleks dan membutuhkan komitmen dari pasangan suami istri. Komitmen tinggi dan kekompakan penting bagi pasangan yang ingin menjalaninya.

Secara umum ada tahapan penting yang perlu dicatat dalam proses bayi tabung menurut dokter Yassin, sebagai berikut:

1. USG, cek hormon
Pertama dalam proses bayi tabung akan disuntikan obat, sebelum penyuntikan harus dilakukan USG untuk mengecek hormon, untuk memastikan kondisi rahim dan kondisi indung telurnya siap.

Pemeriksaan ini biasa dilakukan pada haid hari kedua. Ini adalah masa penting dalam memulai proses stimulasi untuk mendapatkan sel telur yang akan diambil nantinya.

2. Penyuntikan rFSH/hMG
Penyuntikan ini adalah obat hormonal yang berguna untuk merangsang folikel di sel telur agar menjadi matang, besar dan mendapatkan sel telur yang baik pembuahannya. Obat lainnya juga disuntikkan agar sel telur yang matang tak mudah pecah. Saat sel telur sudah matang akan terjadi ovulasi yang membuat sel telur pecah dan membelah.

Tahap sebelumnya adalah penyuntikan pengembangan folikel, untuk menahan pertumbuhan cepat diperlukan penyuntikan penekanan hormon agar tidak cepat pecah dan sel telur tetap dapat diambil untuk proses bayi tabung. Biasanya proses penyuntikan kedua dan ketiga dilakukan pada hari keenam, untuk sekaligus dicek secara berkala.

Fertilisasi

3. Petik Oosit (OPU)
Tahap ini adalah pengambilan sel telur atau disebut ovum pick up. Tahap ini diambil sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi. Cara pengambilannya dengan mengambil cairan dalam folikel menggunakan jarum panjang melalui liang vagina.

4. Fertilisasi
Prosedur ini biasa disebut ICSI/Intra Cytoplasmic Sperm Injection. Pada tahap ini, sperma akan disuntikan langsung kedalam sel telur agar terjadi pembuahan di luar tubuh, proses ini dilakukan oleh ahli embriologi.

Hasil 14 Hari

5. Kultur embrio
Di tahap ini embrio akan terus diamati perkembangannya dan dicatat data embrio secara detail. Bila berhasil, embrio akan membelah secara terus menerus, sel semakin lama akan semakin banyak, kemudian menggumpal hingga embrio ini siap untuk ditanam kembali ke rahim ibu.

6. Transfer embrio
Tahap ini adalah memindahkan embrio yang sudah matang dari labroraturium ke rahim calon ibu, prosedur ini menggunakan bantuan ultrasonografi, tidak memerlukan pembiusan dan prosesnya selama 5-10 menit. Pentransferan ini memakai selang kecil untuk memindahkan embrio ke dalam dinding rahim bagian dalam agar embrio dapat mengalami implantasi.

7. Menunggu hasil
Tahap terakhir yang penting juga adalah menunggu hasil, hasil akan terlihat setelah 2 minggu atau 14 hari dari saat embrio di masukan ke dalam rahim. Berharap dengan embrio yang ditanam akan mengalami implantasi. Apabila kadar hormon HCG dalam darah ibu positif maka ibu dianggap hamil.

Laporan Josephine Widya

5 Hormon yang Sangat Berpengaruh Pada Kesuburan

Dream - Menjadi 'pejuang garis dua' memang dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Salah satunya adalah saat harus menjalani sederet pemeriksaan dan prosedur medis demi mendapatkan buah hati.

Ada salah satu pemeriksaan yang sangat penting dilakukan jika ingin melakukan program kehamilan, yaitu pemeriksaan hormon. Pemeriksan ini untuk mengetahui kadar hormon dan apakah bisa merupakan sumber masalah dari kesuburan.

Walaupun ada banyak hormon di tubuh tetapi hanya beberapa yang sangat berpengaruh pada level kesuburan. Berikut adalah beberapa hormon tersebut:

1. FSH
Merupakan hormon terpenting untuk kesuburan. FSH atau Follicile Stimulating Hormone, bertanggung jawab untuk menjaga siklus reguler dan memproduksi sel telur yang sehat.

Hormon LH dan AMH

2. LH
Luteinizing Hormon atau LH adalah hormon yang diukur menggunakan Ovulation Predictor Kits (OPKs). LH adalah hormon yang memberi tahu tubuh kapan harus mengeluarkan sel telur yang siap difertilisasi.

3. AMH
Disebut juga sebagai Anti-Mullerian Hormone. Bertanggung jawab untuk menjaga sel telur yang belum matang di dalam tubuh. Jika melakukan tes hormon yang mengukur ovarian reserve atau seberapa banyak sel telur yang ada di tubuh, maka sedang mengukur AMH.

Progesteron dan Prolactin

4. Progesteron
Merupakan kunci untuk menyiapkan tubuh agar dapat hamil. Hormon ini membantu agar kehamilan dapat terus berlanjut. Seringkali, wanita yang mengalami keguguran diakibatkan kadar progesterone yang menurun.

5. Prolactin
Merupakan hormon penting untuk memastikan agar siklus bulananmu tepat, yang di mana sangat penting diperhatikan ketika Anda ingin hamil.

 6. T3 dan T4

Hormon tiroid ini, memberikan pengaruh besar pada kemampuan untuk hamil. Faktanya, menurut dokter Elena Villanueva dari Modern Holistic Health, kelenjar tiroid, organ reproduksi wanita, dan kelenjar adrenal terhubung secara rumit. Jika ada masalah dengan tiroid atau adrenal, hamil bisa menjadi tantangan.

Untuk memastikan kadar hormon tiroid dan fungsi adrenal berjalan seimbang, perlu melakukan tes. Dengan tes, nantinya dapat mengungkapkan masalah dengan mudah dan memperbaikinya. Biasanya ketika tiroid dalam ke kisaran level yang normal maka kehamilan akan jauh lebih mudah.

Sumber: Parents