Pandemi, Diperkirakan Ada 420 Ribu Kehamilan Tak Direncanakan
Dream - Akses terhadap kontrasepsi saat ini pastinya sangat terhambat. Pandemi membuat banyak orang tak bisa leluasa untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan soal kontrasepsi.
Terutama penggunaan kontrasepsi seperti suntik, IUD dan implan. BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) memperkirakan saat pandemi, yang berlangsung selama bulan Maret 2020 hingga sekarang menyebabkan penurunan penggunaan kontrasepsi. Hal ini berdampak pada 420ribu kehamilan tidak direncanakan. Dari kehamilan yang tak direncanakan bisa memunculkan banyak masalah.
"Kesehatan ibu dan anak bisa jadi permasalahan, angka kematian ibu yang menurut data tak menurun, stunting dan masih banyak lagi," kata dr. Eni Gustina, MPH, Deputi Bidang KB KR BKKBN dalam acara webinar World Contraception Day, Kamis, 24 September 2020 yang digelar DKT Indonesia.
Pandemi membuat pasangan usia subur menunda mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi karena kekhawatiran akan tertular.
Putus Pakai Kontrasepsi
Banyak juga layanan kesehatan masyarakat yang tutup. Menurut dr. Eni, ada sebanyak 30 persen Puskesmas di Indonesia tutup. Hal ini membuat akses layanan kontrasepsi jadi terhambat.
"Kondisi ini membuat terjadinya putus pakai kontrasepsi sangat tinggi. Penggunaan kontrasepsi modern pun menurun menurut data kami," ujar dr Eni.
DKT Indonesia melakukan survei bersama dengan Lembaga riset independen untuk mengukur pengaruh pandemi terhadap pola konsumsi kontrasepsi khususnya untuk metode Suntik KB dan Pil KB, yang dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Head of Strategic Planning DKT Indonesia, Aditya A. Putra, ada hal penting yang harus disoroti. Salah satunya adalah pola permintaan terhadap layanan suntik KB mengalami penurunan pada masa penetapan PSBB.
"Namun ada peningkatkan pada periode 1-2 bulan terakhir. Lalu ada 40% responden (penyedia layanan kontrasepsi) mengaku bahwa kontrasepsi menjadi salah satu item yang paling banyak dicari di apotek pada masa pandemi," ujar Aditya dalam kesempatan yang sama.
Penting untuk mencari kontrasepsi yang tepat dan mudah diakses untuk perencanaan kehamilan. DKT Indonesia baru saja merilis pil kontrasepsi terbaru yaitu, Elzsa. Pil ini mengandung cyproterone acetate ethinylestradiol yang bisa menghambat hormon androgen yang kerap memicu masalah jerawat. Pil ini juga diklaim bisa membantu masalah kekurangan zat besi.
Catat, Alat Kontrasepsi Paling Mudah Didapat Saat Pandemi
Kondom
Mudah didapat
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Hal Tak Terduga yang Bisa Membahayakan Kesuburan Pria dan Wanita
Banyak faktor yang membuat kesuburan jadi bermasalah dan kadang membutuhkan intervensi medis agar kehamilan bisa terjadi.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaKondisi Memilukan Slamet Suradio Masinis Tragedi Bintaro 36 Tahun Lalu: Diceraikan Istri Hingga Tak Dapat Uang Pensiun
Sebanyak 156 orang tewas dan tak kurang dari 300 orang terluka, baik berat maupun ringan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya
Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.
Baca SelengkapnyaAnak Perempuan Bareng Ayahnya Ini Jadi Istri Mantan Penyanyi Cilik Terkenal, Siapa Dia?
Belum lama ini, dia dan suaminya baru saja mengumumkan kehamilan anak pertamanya.
Baca SelengkapnyaDRESS IT! Tips Memasukkan Baju ke Celana Biar Hasilnya Rapih
Tantangan cara memasukkkan baju ke dalam celana adalah hasilnya yang selalu berantakan. Nah Dream kasih tahu nih tips masuk baju ke dalam celana biar rapi.
Baca Selengkapnya