Muncul Keluhan Ini Saat Hamil, Sebaiknya Tak Berhubungan Intim
Dream - Berhubungan intim saat hamil sebenarnya tidak dilarang, bahkan justru dianjurkan. Bila dilakukan secara rutin bisa meredakan cemas ibu, mendekatkan ikatan dan membuat lebih rileks.
Sayangnya, tak semua ibu hamil diperbolehkan berhubungan intim kapan pun. Ada beberapa kondisi yang menurut dokter, sebaiknya tak berhubungan intim karena bisa membahayakan kondisi ibu dan janin.
Dokter Aldi, spesialis obstetri dan ginekologi yang praktik di RSIA Kendang Sari, lewat akun Instagramnya @dr_aldi_obgyn mengungkap beberapa keluhan ibu hamil yang kerap muncul. Saat masalah ini terjadi, sebaiknya tak berhubungan intim.
- Letak plasenta di bawah
- Ketuban sudah pecah
- Sudah ada pembukaan rahim
- Ada perdarahan dari kemaluan
- Kram perut hebat
- Riwayat keguguran/ lahir prematur berulang
Dikutip dari Halodoc, biasanya pada awal kehamilan di trimester pertama, janin belum begitu kuat. Sel sperma memiliki kandungan senyawa prostaglandin yang bisa memicu kontraksi.
Oleh karena itu, jika usia kandungan ibu masih terbilang muda atau berada pada trimester pertama, pada beberapa ibu hamil disaranka untuk ditunda dulu melakukan hubungan intim.
Pasalnya, pada usia kehamilan tersebut sangat rawan terjadi kontraksi maupun keguguran. Lalu jika ada riwayat perdarahan juga bisa jadi pertanda adanya masalah pada kehamilan seperti letak plasenta di bawah atau plasenta previa.
Kondisi ini terjadi ketika posisi plasenta atau ari-ari melekat di bagian bawah rahim, baik sebagian maupun keseluruhan. Dampak dari masalah tersebut sangat serius, mulai dari potensi jalan lahir tertutup hingga perdarahan serius saat hamil, terlebih saat mendekati persalinan. Tentunya, ini akan sangat berbahaya baik pada ibu maupun janin.
Perbedaan Keputihan Normal dan Abnormal Saat Hamil
Dream - Beberapa ibu hamil mengalami keputihan lebih sering dan cukup menganggu. Keputihan sendiri atau leukorrhea, dikutip dari KlikDokter.com, merupakan cairan yang keluar dari vagina dan umumnya berwarna putih.
Ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal. Untuk keputihan normal, ditandai dengan cairan yang berwarna putih, relatif encer, dan tidak berbau atau berbau tidak tajam. Keputihan jenis ini terjadi secara normal akibat kondisi hormon dalam tubuh.
Sementara, keputihan abnormal keputihan abnormal biasanya menyebabkan keluarnya cairan berwarna kuning, hijau, atau cokelat dari vagina, yang disertai rasa gatal atau perih. Lendir yang keluar akibat keputihan abnormal juga biasanya berbau tajam, baik bau busuk atau bau amis. Keputihan jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri.
Selama hamil, seorang wanita akan mengalami gejolak hormon dan banyak perubahan di hampir seluruh bagian tubuh termasuk area kewanitaan. Karena hal tersebut, vagina ibu hamil akan memproduksi cairan lebih banyak dibandingkan biasanya.
Selain itu, pada trimester tiga menjelang persalinan, posisi kepala bayi yang menekan leher rahim (serviks) juga dapat menambah intensitas cairan vagina. Akibatnya, ibu hamil akan sering mengalami keputihan yang disertai iritasi dan gatal di sekitar area intim.
Lakukan Hal Ini
Apabila cairan yang keluar berwarna putih, tidak berbau, dan tanpa disertai keluhan lain yang mengganggu, kemungkinan masih merupakan keputihan normal dan hal tersebut masih wajar dialami ibu hamil. Kendati begitu, ibu hamil tetap harus waspada karena kondisi kehamilan membuatnya rawan mengalami infeksi di organ intim.
Dokter Muhammad Ilham Aldika Akbar, spesialis obstetri dan ginekologi, lewat akun Instagramnya @dr_aldi_obgyn, mengingatkan agar ibu hamil menjaga kesehatan vagina saat hamil, demi terhindar dari keputihan abnormal. Apa saja yang bisa dilakukan?
- Hindari penggunaan tampon vagina
- Hindari membilas vagina dengan cairan tertentu (douching)
- Gunakan produk perawatan vagina (seperti kertas toilet, sabun, spray) yang tidak beraroma
- Gunakan panty liners untuk menyerap cairan berlebih
- Beberapa wanita alergi bahan latex kondom, hal ini juga perlu diperhatikan
- Hindari berendam di bathub
- hindari pakai celana ketat (jeans, stocking dari nilon)
- Perbaiki pola makan, kurangi konsumsi gula karena bisa meningkatkan risiko infeksi jamur di area intim
- Konsumsi juga minuman probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri vagina
5 Cara Redakan Kram Menganggu Saat Hamil Besar
Dream – Salah satu keluhan yang kerap terjadi pada ibu hamil dan sangat mengganggu adalah kram. Terutama ketika kehamilan sudah semakin besar atau memasuki trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Kaki kram biasanya disebabkan oleh penambahan berat badan, dehidrasi, dan kelelahan. Dilansir dari Mommybites, kondisi kram pada ibu hamil bisa juga sebagai tanda kekurangan kalsium atau magnesium.
Bagi Sahabat Dream yang tengah hamil besar dan kerap mengalami kram, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakannya. Apa saja?
1. Peregangan
Peregangan adalah cara yang bagus untuk menjaga otot tetap kencang dan fleksibel, serta meningkatkan sirkulasi darah. Mengikuti kelas yoga prenatal adalah cara yang bagus sehingga bisa melakukan peregangan dengan tepat.
2. Sepatu yang nyaman
Cari sepatu paling nyaman. Sepatu ini akan menjaga jari kaki tetap segar dan nyaman saat menjalani hari. Sepatu dan sandal yang nyaman sangat penting untuk mengurangi tekanan dan pembengkakan pada kaki yang memicu kram. Bisa juga mencari sepatu dan sandal yang khusus ibu hamil.
Asupan Cairan dan Vitamin
3. Hidrasi
Kita semua pernah mendengar aturan minum delapan gelas air sehari. Penting untuk mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan retensi air, serta kram kaki.
4. Mobilitas
Banyak ibu hamil menganggap duduk dalam waktu lama adalah biasa. Ketika sedang bekerja, peregangan setiap lima menit dan berjalan-jalan di area kantor baik untuk aliran darah.
Jika mengharuskan untuk duduk, luangkan beberapa menit untuk menggambar setiap huruf alfabet dengan menggunakan jari kaki sebagai pensil imajiner. Ini cara yang bagus untuk melatih otot kaki dan betis karena sering direkomendasikan oleh terapis fisik.
5. Vitamin prenatal
Vitamin prenatal adalah asupan yang bagus untuk memberi 'makan' bayi dalam kandungan. Selain itu, vitamin juga memastikan ibu mendapatkan mineral yang dibutuhkan untuk kesehatannya dan anak-anaknya.
Beberapa penelitian menunjukkan, kekurangan magnesium menyebabkan kram kaki. Jadi, penting untuk memastikan vitamin prenatal mengandung bahan yang dibutuhkan tubuh atau cari suplemen yang direkomendasikan dokter kandungan.
Laporan Elyzabeth Yulivia
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.
Baca SelengkapnyaMuncul garis dua, tapi ketika diperiksakan ke dokter hasilnya ternyata negatif.
Baca SelengkapnyaJika pasangan sudah rutin berhubungan seksual dalam satu tahun tapi kehamilan tak kunjung terjadi, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan ragu untuk minta bantuan profesional ketika mengalami masalah emosi yang sangat menganggu saat hamil.
Baca SelengkapnyaBila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca SelengkapnyaIni yang perlu kamu ketahui tentang sakit kepala saat menstruasi.
Baca SelengkapnyaDream - Tebak-tebakan gambar yuk Sahabat Dream. Ikuti petunjuk gambar untuk bisa menebak nama makanan. Berapa yang bisa kamu jawab?
Baca SelengkapnyaJika berencana hamil di usia 35 sampai 40 tahun, maka kualitas sel telur sudah tidak dalam kondisi prima
Baca SelengkapnyaSaat stres, otak akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh kalau kondisi tersebut bukanlah 'saat yang tepat' untuk hamil.
Baca SelengkapnyaPerubahan kondisi tubuh kerap terjadi pasca libur tahun baru. Simak tips dokter gizi untuk tahu cara mengontrol dan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSahabat Dream, referensi kali cocok banget nih buat kalian yang suka nonton konser. Kali ini bisa jadi referensi buat nonton Coldplay.
Baca Selengkapnya