Mulai Sekolah Tatap Muka, Pastikan Barang Ini Ada di Tas Anak
Dream - Beberapa sekolah sudah mulai menerapkan sekolah tatap muka. Sejumlah persyaratan protokol kesehatan diterapkan demi mengurangi risiko penularan Covid-19.
Mungkin sebagian besar orangtua merasa khawatir mengirimkan anak-anaknya ke sekolah. Dalam situasi seperti sekarang, tampaknya kita harus mulai beradaptasi dengan keadaan, termasuk dalam hal sekolah anak-anak.
Hal yang terpenting adalah melatih dan selalu mengingatkan buah hati kalau kondisi di sekolah jauh berbeda dan mereka harus berhati-hati. Tak boleh lepas masker, dan tetap menjaga jarak.
Siapkan juga barang-barang berikut pada tas sekolah anak. Pastikan selalu ada dalam tas, sebelum anak ke sekolah saat pandemi.
- Masker ganti
Anak-anak cenderung aktif dan masker yang dikenakan akan mudah kotor atau basah. Siapkan masker cadangan dalam tas. Masukkan dalam kantung khusus yang bersih.
Akan lebih baik siapkan masker medis dan masker kain agar bisa digunakan anak. Masker dua lapis akan lebih baik untuk perlindungan maksimal, terutama saat di sekolah.
- Hand sanitizer
Barang ini juga sangat penting agar anak bisa menggunakan setiap saat. Bisa digantung di celana atau tasnya agar anak mudah mengakses dan tak gampang hilang.
Bisa juga menyiapkan hand sanitizer yang berdesain lucu dan disukai anak. Hal ini membuat anak selalu semangat menggunakannya. Ini termasuk semprotan antivirus bakteri.
Keperluan Pribadi Anak
- Botol minum dan bekal
Seperti yang kita tahu, kantin di sekolah selama pandemi tak diperbolehkan dibuka. Untuk itu anak-anak harus membawa minum dan makanan sendiri dari rumah. Perhitungkan durasi waktu sekolah anak.
Siapkan minuman, makanan dan camilan yang cukup. Jangan sampai anak merasa lapar dan haus di sekolah. Ingatkan anak untuk minum atau makan jauh dari teman-temannya karena harus membuka masker.
- Alat tulis
Pastikan juga seluruh alat tulis anak lengkap di dalam tas. Mulai dari pensil, pulpen, penghapus, penggaris, rautan dan perlengkapan lain. Hal ini agar anak tak perlu meminjam dan melakukan banyak kontak.
Sekolah Mulai Tatap Muka, IDAI Tekankan Anak yang Sudah Vaksin Covid-19
Dream - Pada hari ini, 30 Agustus 2021, sejumlah sekolah di Jakarta dan beberapa daerah sudah menggelar sekolah tatap muka. Tentunya aktivitas belajar secara langsung digelar dengan protokol kesehatan ketat.
Jumlah anak dalam kelas dibatasi, termasuk durasi tidak sepanjang seperti sebelum pandemi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan, sekolah tatap muka sebaiknya hanya dilakukan pada anak-anak di atas 12 tahun yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19.
"Syarat agar anak boleh mengikutui sekolah tatap muka untuk anak dengan usia yang sudah diwajibkan mendapat vaksin Covid-19 adalah harus sudah divaksinasi. Guru dan perangkat sekolah lainnya juga harus sudah divaksinasi," tulis IDAI dalam situs resminya Idai.or.id.
Selain itu, keputusan pembukaan sekolah harus dinilai secara berkala melalui evaluasi mingguan. Sekolah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan dan dinas pendidikan dalam memutuskan membuka/ menutup sekolah dengan memperhatikan kasus harian.
IDAI mencontohkan, jika ada kasus di sekolah maka sekolah dengan bantuan Dinas Kesehatan harus segera melakukan tracing kelas atau sekolah yang terpapar ditutup sementara. Termasuk memberitahu pihak terkait untuk mitigasi kasus.
Pertimbangan Boleh atau Tidaknya Anak Sekolah Tatap Muka
IDAI juga mengingatkan orangtua dapat mempertimbangkan hal-hal di bawah ini dalam mengambil keputusan anak masuk sekolah. Antara lain:
- anak usia> 12 tahun yang sudah mendapat vaksin Covid-19
- anak tidak ada komorbiditas (termasuk obesitas), jika ada komorbiditas harap konsultasi dulu dengan dokter
- anak sudah dapat memahami protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengetahui apa yang boleh dilakukan untuk mencegah transmisi Covid-19 dan hal yang tidak boleh dilakukan karena berisiko tertular/ menularkan Covid-19
- guru dan petugas di sekolah telah mendapatkan vaksinasi Covid-19
- anggota keluarga di rumah sudah mendapat vaksin Covid-19
Tak hanya itu, pihak sekolah dan seluruh perangkat harus memberi tahu secara detail jika memang ada kasus Covid-19 di sekolah setelah tatap muka. Hal ini demi keselamatan dan kesehatan semua pihak.
"Diperlukan kejujuran bagi guru, perangkat sekolah, orangtua siswa mengenai kondisi kesehatan masing-masing dan tidak menutupi apabila terinfeksi Covid-19," pesan IDAI.
Anak Masih Sekolah Online, Pastikan Tidak Lakukan Ini
Dream - Hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi. Kebijakan PPKM kembali diperpanjang dan sekolah belum dibuka untuk tatap muka. Hal ini demi kesehatan dan keselamatan anak-anak.
Belajar secara online memang tidak mudah. Baik bagi anak-anak, orangtua yang mendampingi, serta guru di sekolah. Sebisa mungkin dengan keterbatasan yang ada, penting bagi orangtua untuk memaksimalkan belajar online.
Bagaimana caranya? Pastikan anak tidak melakukan hal berikut
Belajar di tempat tidur
Saat anak sedang tak bersemangat, mungkin ia akan membawa laptop atau tablet ke tempat tidur. Anak mendengarkan guru sambil berbaring. Hal ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Terutama dalam hal kesehatan otot dan tulangnya.
"Ketika duduk di tempat tidur membungkuk di atas layar komputer, seluruh tulang belakang melengkung ke depan dengan berat tubuh bagian atas dan kepala terus-menerus ditarik ke bawah," kata Kaliq Chang, M.D., spesialis manajemen nyeri di Atlantic Spine Center.
Hal ini menyebabkan tulang belakang duduk dalam posisi yang tidak wajar. Bisa menimbulkan rasa nyeri hingga sakit kepala. Dalam kondisi ini anak akan kehilangan konsentrasi.
Hindari Juga Hal Ini
Mengenakan piyama dan tak mandi
Wajar jika belajar dari rumah aturan pakaian lebih "longgar" tapi jangan sampai anak sekolah masih dengan piyama tidurnya. Buat rutinitas, agar anak tahu batasannya.
"Menjaga rutinitas yang membuat batasan antara waktu sekolah dan waktu non-sekolah sangat penting," kata Rachel Busman, Psy.D., dari Child Mind Institute.
Bersiap-siap sebelum sekolah termasuk bangun pada waktu yang sama setiap pagi dan mengganti piyama, adalah sinyal ke otak dan tubuh bahwa sudah waktunya untuk bekerja.
Melewatkan jadwal makan
Setelah bangun dan bersiap, anak seringkali langsun online tanpa sarapan. Saat pembelajaran dimulai, mereka merasa pusing karena belum makan. Akhirnya makan terburu-buru di sela istirahat.
Kebiasaan ini sangat tidak baik. Jadi pastikan sebelum anak belajar, sarapan lebih dulu. Tetap buat jadwal makan yang teratur, karena jika asupan nutrisi terpenuhi konsentrasinya jadi lebih baik.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya
Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.
Baca SelengkapnyaLiburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya
Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaLangkah-Langkah Menjaga Kesehatan Mata, Suka Disepelekan Namun Dampaknya Besar
Menjaga kesehatan mata tidak hanya bisa dilakukan dengan menjaga asupan makanan setiap hari. Kamu juga bisa melakukan upaya lain untuk menjaga mata tetap sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang
Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Sepatu Anak Laki-Laki, Jangan Asal Tergiur Harga Murah
Cara untuk memilih sepatu anak laki-laki dengan harga affordable dan kualitas bagus. Jangan asal memilih agar tidak menyesal.
Baca Selengkapnya4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu
Usia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.
Baca SelengkapnyaBocah Tertipu Amplop THR, Dari Luar Bikin Girang Lihat Isinya Malah Nangis
Bahkan sang anak tak bisa membeli bakso lantaran kekurangan uang.
Baca Selengkapnya4 Barang Rumahan yang Bisa Bangkitkan Kreativitas Si Kecil
Seringkali anak-anak tak tertarik dengan mainan, tapi barang yangs ering digunakan orangtuanya.
Baca Selengkapnya