Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Momcation, Liburan Khusus Mama Biar Lebih Relaks

Momcation, Liburan Khusus Mama Biar Lebih Relaks Mama Liburan (Foto: Shutterstock)

Dream - Bagi banyak orang liburan merupakan momen yang paling tepat untuk bersantai, tak melakukan rutinitas, dan bisa bangun tidur kapan pun sesuka hati. Sayangnya, hal ini kerap tak berlaku bagi ibu.

Saat liburan keluarga, para ibu tetap mengurusi buah hati mereka. Mulai dari pakaian, makan, hingga kebutuhan lainnya. Bahkan boleh dibilang jauh lebih melelahkan dibanding saat di rumah.

Rupanya, kini ada solusi mengatasinya. Deretan hotel ternama di New York sedang banyak menawarkan paket Momcation. Paket liburan ini memungkinkan para ibu untuk bersantai sejenak, sementara anak-anak mereka diasuh dengan baik oleh petugas dan diikutkan dengan banyak aktivitas seru.

Brandy Ferner, seorang novelis dan orangtua dari seorang anak perempuan berusia 6 tahun dan seorang anak lelaki berusia 13 tahun, mengatakan kepada The New York Times bahwa ia mencoba untuk melakukan perjalanan seorang ibu dengan sesama ibu beberapa kali dalam setahun. Ia menginap di akhir pekan, memesan kamar, dan menonton TV bersama.

"Ini sangat mendasar — ??orang-orang yang tidak memiliki anak menjalani kehidupan ini setiap malam. Tapi aku tidak butuh pijatan atau makan malam mewah. Saya hanya perlu tidak ada yang menganggu ketika saya berbaring dan nonton televisi," ujarnya.

 

 

Terdengar Sederhana

Ada juga paket khusus untuk ibu. Para ibu sebenarnya hanya membutuhkan waktu santai di kamar tanpa ada teriakan dan rutinitas mengurus anak.

Hotel-hotel pun berlomba menyediakan kamar nyaman untuk para ibu mdan menawarkan paket dengan harga bersaing.

"Biasanya kami tawarkan minuman spesial, wifi unlimitted, saluran televisi paket premium, di mana para ibu bisa bersantai seharian di kamar. Bisa juga memanggil terapis spa pijat ke kamar jika ingin lebih relaks," ujar Catherine Smith, salah satu manajer hotel di New York.

Tampaknya momen istirahat itu sangat dibutuhkan bagi para ibu yang membutuhkan istirahat sejenak dari rutinitas mengurus anak.

Sumber: Apartment Theraphy

Sikap Toxic Parents yang Bisa Hancurkan Mental Anak, Segera Hentikan!

Dream - Menjadi orangtua memang bukan hal yang bisa dipelajari dalam kelas, padahal prosesnya begitu rumit. Membutuhkan persiapan matang, emosi yang stabil, finansial dan fisik yang mumpuni.

Setelah anak lahir, orangtua idealnya selalu belajar terutama dalam hal pengasuhan. Bukan hanya memenuhi kebutuhan materi saja, tapi juga emosi dan psikologisnya.

Setiap orang tentu ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mulai dari nutrisi, pendidikan, hingga membantu menggapai cita-cita si kecil. Sayangnya, tanpa disadari beberapa orangtua melampaui keinginan mereka terhadap anak-anaknya.

Alhasil, orangtua tidak berkompromi dengan anak, tidak pernah merasa bersalah dan minta maaf kepada anak, tidak menghargai anak, egois sebagai orangtua. Sikap tersebutlah yang dinamakan toxic parents.

Seperti apa ciri toxic parents? Jika muncul ciri ini, segera hentikan demi kestabilan mental dan masa depan anak.

 

1. Terlalu kritis

Banyak orangtua selalu mengkritik apapun yang dilakukan anak. Tidak peduli anak melakukan kesalahan sedikit maupun besar. Kritik pun terus dilakukan tanpa diimbangi dengan pujian dan motivasi.

Beberapa orangtua merasa kalau hal tersebut dilakukan demi menggembleng mental anak, tapi yang muncul justru sebaliknya. Anak jadi merasa tak dihargai, tumbuh jadi pribadi yang kurang percaya diri dan selalu merasa rendah diri. Imbangi kritikan dan pujian. Jika memang anak melakukan hal yang positif, jangan ragu untuk menunjukkan kebanggaan.

 

2. Membenarkan perilaku yang salah

Anak melakukan kesalahan seperti membolos, memukul teman di sekolah atau merusak barang orang lain. Hal yang dilakukan orangtua malah membela anak tanpa ingin mencari tahu latar kejadian dan faktanya.

Rasa sayang memang membuat kita ingin selalu melindungi anak, tapi hal ini bisa jadi bumerang baginya. Biarkan anak belajar dari kesalahannya dan bertanggung jawab. Jangan selalu jadi 'penebus' kesalahannya. Hal tersebut justru bakal melemahkan mental anak dan membuatnya jadi pribadi yang tak bisa bertanggung jawab,

 

3. Tidak membiarkan anak memperlihatkan emosi negatif

Emosi sangat beragam, bukan hanya kesenangan. Anak juga bisa sedih, kecewa, marah, stres, galau, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentunya merupakan hal normal karena anak akan mengalami masalah dan emosinya tak tertahankan.

Banyak orangtua yang tidak membiarkan anak jujur dengan emosi yang dirasakannya. Selalu menghibur, meminta anak memendamnya, padahal hal itu sangat tidak sehat. Biarkan anak merasakan kesedihan dan kekecewaan, karena dari situ anak akan belajar bagaimana 'menyembuhkan' kesedihan yang dialaminya dan mengenali emosinya.


Laporan Anisha Saktian Putri/ Sumber: Fimela

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Rekomendasi Tempat Liburan Bersama Ibu Tercinta, Ciptakan Momen Spesial Tak Terlupakan

9 Rekomendasi Tempat Liburan Bersama Ibu Tercinta, Ciptakan Momen Spesial Tak Terlupakan

Buatlah momen liburan bersama ibu tercinta menjadi spesial dengan memilih destinasi yang pas untuk keduanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! When Cegil diajak Ngonten

NOTED KAK! When Cegil diajak Ngonten

Kurang lebih begini keadaannya kalau anak kantor jadi diajak bikin konten. Temen kalian ada yang kaya gini gak?

Baca Selengkapnya