Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menjadi Birokrat Sukses, Keluarga Tetap Nomer Satu

Menjadi Birokrat Sukses, Keluarga Tetap Nomer Satu Momen Bersama Keluarga

Dream - Sukses meraih jabatan tinggi dalam karier tidak berarti mengorbankan keluarga. Karena keluarga tetap menjadi prioritas yang mendukung kesuksesan tersebut.

"Untuk meraih kesuksesan dalam berkarir diperlukan kerja yang tidak biasa. Tapi bukan berarti mengorbankan kepentingan keluarga. Keluarga harus tetap nomor satu," ujar Kusdiantoro, Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam diskusi daring "Birokrat Zaman Now": Life Balancing: Karir dan Keluarga, Alumni angkatan ke-33 Institut Pertanian Bogor (IPB), beberapa waktu lalu.

Menurutnya upaya-upaya untuk sukses dalam berkarir memang butuh effort uar biasa. Seringkali harus bekerja overtime. Prinsip pria yang menjabat Plt. Kepala BRSDM, selalu bekerja melebihi gaji atau bayaran yang kita terima.

Keluarga

Namun di tengah kesibukan itu, tetap diperlukan waktu bersama keluarga. Misalnya pada saat akhir pekan, pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan kehadiran langsung, dapat didelegasikan, sehingga tetap bisa memiliki waktu untuk keluarga.

Ia punya cara yang unik untuk mengajari anak-anaknya di waktu kerja. Setiap hari anak-anak akan menuliskan pertanyaan yang terkait pelajaran pada kertas catatan yang ditempel di pintu kamar.
Kusdiantoro akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut saat bertemu dengan anak-anaknya, namun apabila tidak sempat, ia akan menuliskan jawabannya dalam kertas catatan tersebut. Jika sedang berada di lapangan, maka komunikasi dilakukan melalui telepon selular.

Pada 2019, istri Kusdiantoro yang juga merupakan alumni angkatan 33 IPB dan bekerja di KKP memutuskan mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Sebuah keputusan bersama yang diambil dengan pertimbangan matang, semata-mata demi kepentingan keluarga, sehingga pekerjaan mengurus rumah tangga dan anak-anak menjadi lebih fokus.

Hal serupa juga dilakukan Direktur Perlindungan Holtikultura, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi. Ia berusaha tidak pernah melewatkan momen-momen penting keluarga.

Misalnya, saat mengantar anak bersekolah di hari pertama, pembagian buku rapor anak, dan pertemuan orangtua siswa, selalu ia sempatkan, meskipun harus hadir dengan pakaian dinas.

"Apalagi kalau anak sakit, nggak bisa ditinggalkan meskipun saya dipanggil Menteri," ujar alumni IPB, Jurusan Agribisnis Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian tersebut pada kesempatan yang sama.

Dalam mengurus rumah tangga, Inti harus berbagi peran dengan suami dan asisten rumah tangga. Ia bersyukur memiliki keluarga yang penuh pengertian dan mendukungnya.

Kesukesan yang diraihnya tidak lepas dari dukungan mereka. Bahkan demi memastikan waktu yang tersedia untuk keluarga tidak berkurang di akhir pekan, kadang-kadang Inti mengajak keluarganya ikut dalam kegiatan kantor di hari libur, misalnya ketika Inti harus mengurus Toko Tani Indonesia, keluarganya juga akan diajak ikut serta.

Keluarga

Tidak hanya sekedar membantunya, Inti berharap hal tersebut bisa memberikan pengalaman berharga bagi anak-anaknya. Suami juga berperan penting dalam mendukung karirnya.

Seringkali suami bekerja di rumah sambil mengurus keperluan sekolah daring bagi anak-anaknya selama masa pandemi ini. Tentunya dibutuhkan kesepakatan, kerja sama, dan komitmen kuat menghadapi situasi tersebut.

Sama seperti Kusdiantoro, Inti juga merupakan Pejabat Eselon II di Kementerian dan berhasil meraih gelar Doktor di usianya yang masih muda.

Menurut Inti, untuk meraih kesuksesan karir memang tidak bisa bekerja biasa-biasa saja, tetapi harus selalu berbuat lebih dibandingkan kebanyakan orang.

Frans Tambunan, Direktur Komersial PT. Rajawali Nusantara Indonesia, yang juga alumni angkatan 33 IPB, juga sepakat jika keluarga tetap harus menjadi prioritas.

Kata Frans sempat berpindah-pindah pekerjaan dari perusahaan swasta hingga akhirnya kini menjadi pejabat di Badan Usaha Milik Negara, bekerja di swasta maupun birokrat, keduanya harus memiliki totalitas yang tinggi, namun keluarga tetap prioritas.

“Dukungan anak dan pasangan itu nomor satu. Itu yang membuat kita kuat. Tanpa dukungan bisa bubar semua. Istri bahkan bersedia resign dari pekerjaannya karena prioritas mengurus anak,” kata Alumni Jurusan Teknologi Hasil Ternak IPB.

Keluarga

Ia memberikan tips pentingnya quality time bersama keluarga. Tidak perlu jauh dan mahal. Misalnya saat akhir pekan disepakati sebagai hari tidur bersama, anak boleh tidur bersama di kamar orangtua. Bisa juga dengan bersepeda atau lari pagi bersama.

Frans juga menyarankan jangan pernah membawa masalah keluarga ke kantor, atau sebaliknya, masalah kantor dibawa ke rumah. Untuk menghilangkan stress, lakukan hobi yang disukai.

"Saya punya hobi gardening, ikan koi, dan fotografi. Jangan sampai karir tinggi tapi umur 45 sudah stroke, pasang ring," tuturnya.

Dari diskusi itu, moderator Harits Kurnia Mustofa, alumni Teknologi Hasil Hutan IPB, menyimpulkan cinta pekerjaan itu penting, tapi menyeimbangkan dengan pola hidup jauh lebih penting.

Setiap orang perlu memperhatikan prinsip- prinsip dasar seperti efektivitas, manajemen waktu, kesehatan tubuh, serta waktu berkualitas dengan keluarga, teman, dan orang terkasih, sehingga kelak tidak akan menyesali hidupnya.

Diskusi Seri 5 ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Reuni Perak 33 yang akan diselenggarakan pada 13 November 2021. Keseruan lainnya dapat disaksikan melalui kanal YouTube ini.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
45 Kata-Kata Sindiran Buat Keluarga yang Tak Peduli, Ungkapan Kecewa Agar Hubungan Rekat Kembali
45 Kata-Kata Sindiran Buat Keluarga yang Tak Peduli, Ungkapan Kecewa Agar Hubungan Rekat Kembali

Tidak semua keluarga memiliki dinamika yang sempurna.

Baca Selengkapnya
90 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Wakili Perasaan, Penuh Emosi dan Bikin Sedih
90 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Wakili Perasaan, Penuh Emosi dan Bikin Sedih

Kehidupan keluarga penuh dengan makna-makna yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap cobaan dan ujian.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Telat Makan, Banyak Dampak Buruknya
Jangan Sepelekan Telat Makan, Banyak Dampak Buruknya

Kebiasaan telat makan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Intip beberapa dampak buruknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Coba 5 Hal Simpel yang Bisa Bantu Redakan Lelah
Coba 5 Hal Simpel yang Bisa Bantu Redakan Lelah

Kadang-kadang, kita terjebak dalam rutinitas tanpa memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk istirahat, terus berjuang.

Baca Selengkapnya
Pegawai Racuni Teman Kerja yang Lagi Hamil Agar Tak Kelimpahan Pekerjaan Saat Cuti Melahirkan
Pegawai Racuni Teman Kerja yang Lagi Hamil Agar Tak Kelimpahan Pekerjaan Saat Cuti Melahirkan

Rencana jahat itu terungkap ketika korban menyadari bahwa air minumnya terasa aneh, tidak peduli dari mana sumbernya.

Baca Selengkapnya
100 Kata-Kata Bijak Berkelas yang Penuh Arti, Cocok untuk Memaknai Kehidupan Ini
100 Kata-Kata Bijak Berkelas yang Penuh Arti, Cocok untuk Memaknai Kehidupan Ini

Membaca kata-kata bijak berkelas mampu memberikan inspirasi dan makna yang dalam bagi kehidupan.

Baca Selengkapnya
Keren Banget! Bukber Pertemanan Ini Tak Pernah Sepi 12 Tahun Berturut-Turut, Dari Kuliah hingga Bawa Momongan
Keren Banget! Bukber Pertemanan Ini Tak Pernah Sepi 12 Tahun Berturut-Turut, Dari Kuliah hingga Bawa Momongan

Potret teman selalu kumpul bukber 12 tahun berturut-turut, seru banget!

Baca Selengkapnya