Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguak Kualitas Sel Sperma Berdasarkan Usia

Menguak Kualitas Sel Sperma Berdasarkan Usia Sel Sperma/ Foto: Shutterstock

Dream - Masalah kesuburan bisa terjadi pas siapa pun, termasuk kaum pria. Salah satu penyebab kehamilan tak kunjung terjadi adalah level kualitas sperma yang sangat rendah.

Ada dua faktor penting yang sangat memengaruhi kesuburan pria, yaitu jumlah sperma dan pergerakannya menuju sel telur. Bagaimana dengan pertambahan umur pria?

Dikutip dari KlikDokter.com, dokter Reza Fahlevi menjelaskan, kualitas sperma terbaik pria berada pada masa reproduksi, yaitu dari usia 20-40 tahun. Sel sperma tetap bisa membuahi sel telur walaupun pria tersebut sudah berusia 60 tahun.

Hanya saja, jumlah sperma dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Umumnya jumlah sperma rata-rata sekitar 40-300 juta per ml air mani. Jumlah sperma dikatakan rendah bila di bawah 10 juta per ml air mani.

 

Kondisi Andropause

Dalam studi di Journal Andrologia, puncak volume air mani berada pada usia 30-35 tahun. Sementara, volume terendah pada usia 55 tahun. Kemampuan pergerakan (motilitas) sperma juga dapat berubah seiring bertambahnya usia.

Motilitas yang paling baik terjadi pada usia sebelum 25 tahun, dan mengalami penurunan pada usia 55 tahun. “Saat pria sudah berumur tua (lebih dari 60 tahun), kualitas spermanya akan menurun dan jumlahnya juga menurun karena adanya istilah andropause,” ujar dr. Reza.

Andropause adalah kondisi di mana pria mengalami penurunan kadar testosteron akibat proses penuaan. Kondisi ini mirip dengan menopause pada wanita. Pada menopause, penurunan hormon estrogen pada menopause terjadi secara signifikan dan mendadak.

Meski begitu, tidak semua pria mengalami andropause. Dalam hal pertambahan umur, pada sebagian pria, juga belum tentu berdampak pada kualitas sperma. Penting diingat, kualitas sperma atau peluang pembuahan tidak selalu ditentukan oleh usia, melainkan banyak faktor.

Penjelasan selangkapnya baca di sini.

Pemicu Oligospermia, Saat Jumlah Cairan Sperma di Bawah Normal

Dream - Masalah kesuburan bisa dialami siapa saja, termasuk kaum pria. Adanya masalah kesuburan biasanya baru diketahui setelah menikah, dan tak kunjung terjadi kehamilan.

Dalam situasi tersebut penting bagi calon ayah dan ibu untuk segera memeriksakan diri. Salah satu pemeriksaan penting adalah analisis sel sperma. Jika hasilnya menunjukkan jumlah sel sperma sedikit atau di bawah normal bisa jadi calon ayah mengalami oligospermia.

Dikutip dari KlikDokter.com, umumnya setiap kali ejakulasi, pria normal akan mengeluarkan cairan sperma sebanyak 2-5 mL, dengan jumlah sperma hidup adalah 15 juta sel sperma tiap mL.

Oligospermia merupakan istilah medis yang dipakai untuk menggambarkan keadaan di mana jumlah cairan ejakulat yang dihasilkan sedikit. Istilah ini seringkali dikacaukan oleh oligospermia di mana jumlah sperma yang dihasilkan < 20 juta / ml cairan ejakulat. Normalnya jumlah sperma berkisar antara 20 juta/ml hingga 120 juta/ml.

Hasil tersebut bisa terlihat saat seorang pria melakukan pemeriksaan analisis sperma di laboratorium. Lalu apa pemicu utama oligospermia?

1. Infeksi pada Organ Reproduksi
Infeksi yang menyerang organ reproduksi pria biasanya berpengaruh pada kualitas dan produksi sperma yang mereka hasilkan. Misal, adanya jaringan parut yang terinfeksi pada saluran reproduksi bisa menjadi penghalang keluarnya sperma saat melakukan ejakulasi.

2. Adanya Antibodi terhadap Sperma
Kondisi ini tidak terjadi pada semua pria, karena hanya ada di beberapa kasus. Saat tubuh pria menghasilkan antibodi terhadap sperma mereka sendiri, sperma tersebut dianggap menjadi sesuatu yang aneh dan terasa asing, jadi harus dimusnahkan.

 

3. Adanya Ketidakseimbangan Hormon

Sistem reproduksi pria saling berhubungan dengan hormon yang mereka miliki. Jadi, ketika hormon berada dalam kondisi yang tidak seimbang, tentu hal ini akan berimbas pada ketidakseimbangan pembentukan sperma.

4. Adanya Ejakulasi Retrograde
Dalam kondisi ini, biasanya sperma tidak bisa keluar saat ejakulasi. Sel sperma justru berbalik menjadi ke arah kandung kemih. Sehingga saat ejakulasi, tidak akan ada sperma yang akan dikeluarkan.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami ejakulasi retrogade, bisa dengan mengecek urine yang dikeluarkan. Perhatikan apakah urine berwarna putih keruh atau tidak. Urine yang keruh dapat menandakan bahwa ada kandungan sperma di dalamnya.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Tingkatkan Jumlah Sperma Berkualitas, Ini yang Harus Dilakukan Pria

Dream - Menjalani program hamil dibutuhkan kekompakan pasangan. Mulai dari komitmen untuk melakukan program, menjalani pemeriksaan hingga mengubah gaya hidup lebih sehat.

Penting diketahui kalau pria bertanggung jawab lebih dari 50 persen dari semua masalah kesuburan. Menurut beberapa penelitian jangka panjang, jumlah sperma rata-rata pria modern menurut drastis.

Dokter Mehran Movassaghi, seorang ahli urologi dan spesialis kesehatan pria di Providence St John’s Health Center, Santa Monica, California memberi penjelasan. Menurutnya, jumlah dan kualitas sperma sangat ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari.

"Ada lebih banyak pemicu stres fisik yang dapat menyebabkan kerusakan pada testis itu sendiri atau tubuh secara umum yang dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma dan motilitas (kemampuan bergerak) yang buruk," kata dr. Mehran, dikutip dari Fatherly.

 

Jaga Suhu

Banyak faktor yang memengaruhi jumlah sperma seorang pria. Antara lain porsi makanan yang dikonsumsi, jumlah alkohol yang diminum. Termasuk kebiasaan berendam air hangat.

"Apakah Anda menikmati jacuzzi atau tidak atau menyimpan ponsel di saku depan. Stres juga berperan secara keseluruhan, kadar kortisol meningkat, tidur jadi tidak ideal. Ini akan memperburuk kondisi sperma," ungkap dr Mehran.

Untuk itu bagi pria yang sedang menjalani program hamil, penting untuk mengubah kebiasaan sehari-hari jadi lebih sehat. Hal pertama yang penting diketahui adalah sperma sangat sensitif terhadap panas.

“Testis hidup di tempat yang dua derajat lebih dingin dari bagian tubuh yang lain. Jacuzzi, hot tub, sauna - semuanya buruk bagi sperma, termasuk pakaian dalam yang ketat," pesan dr. Mehran.

Hindari berada di situasi yang membuat skrotum 'terperangkap' dan sel sperma kepanasan. Setelah itu, lakukan olahraga teratur, bisa melakukan latihan beban, squat, deadlift, dan latihan seluruh tubuh seperti burpe yang bisa meningkatkan kekuatan serta kadar testosteron.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Meningkatkan Produksi Sperma secara Alami Tanpa Efek Samping

Cara Meningkatkan Produksi Sperma secara Alami Tanpa Efek Samping

Saat ejakulasi, hanya satu dari banyaknya sperma yang berhasil memenangkan persaingan untuk membuahi sel telur.

Baca Selengkapnya
Perhatian Kaum Adam, Pakai Ponsel Berlebihan Bisa Turunkan Kualitas Sel Sperma

Perhatian Kaum Adam, Pakai Ponsel Berlebihan Bisa Turunkan Kualitas Sel Sperma

Peneliti menemukan fakta bahwa penggunaan handphone berlebih dapat memengaruhi kualitas sperma

Baca Selengkapnya
Keluar Sperma setelah Mencium Istri di Siang Hari saat Puasa, Apakah Puasanya Batal?

Keluar Sperma setelah Mencium Istri di Siang Hari saat Puasa, Apakah Puasanya Batal?

Hubungan seksual saat bulan Ramadan diperbolehkan pada malam hari ketika sudah tidak berpuasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pada Usia Berapa Waktu Terbaik untuk Hamil? Dokter Beri Penjelasan

Pada Usia Berapa Waktu Terbaik untuk Hamil? Dokter Beri Penjelasan

Jika berencana hamil di usia 35 sampai 40 tahun, maka kualitas sel telur sudah tidak dalam kondisi prima

Baca Selengkapnya
Asam Urat Juga Mengintai Generasi Muda, Apa Sih Penyebabnya?

Asam Urat Juga Mengintai Generasi Muda, Apa Sih Penyebabnya?

Yuk eksplorasi lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memicu asam urat pada anak muda.

Baca Selengkapnya
Bukan Cuma Genetik, Dokter Ungkap Hal yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

Bukan Cuma Genetik, Dokter Ungkap Hal yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

Tinggi badan anak tidak selalu sama dengan orangtua. Ketahui apa saja yang mempengaruhi tinggi badan selain faktor genetik.

Baca Selengkapnya
Ingin Segera Hamil? Bisa Mulai dengan Kendalikan Level Stres

Ingin Segera Hamil? Bisa Mulai dengan Kendalikan Level Stres

Saat stres, otak akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh kalau kondisi tersebut bukanlah 'saat yang tepat' untuk hamil.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kesehatan dan Kualitas Tidur Anda dengan 5 Langkah Penting Ini!

Tingkatkan Kesehatan dan Kualitas Tidur Anda dengan 5 Langkah Penting Ini!

Ada beberapa kegiatan yang dapat kamu lakukan sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas istirahat.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Makanan Saat Lembur

NOTED KAK! Makanan Saat Lembur

Sahabat Dream, pernah gak sih merasa lapar saat sedang lembur?

Baca Selengkapnya