Melahirkan Saat Koma, Pasien Covid19 Baru Bertemunya Bayinya Setelah 12 Hari
Dream - Perjuangan untuk hidup di tengah pandemi memang tidak mudah. Virus covid-19 bisa menyerang siapa pun dan membuat keadaan tubuh jadi memburuk dalam waktu cepat. Seperti yang dialami Yanira Soriano, yang tengah hamil 34 minggu dan tertular covid-19.
Kondisinya memburuk dengan cepat. Ia mengalami sesak napas hebat. Dokter menyarankan untuk membuatnya koma dan menjalani persalinan caesar demi kesehatan dirinya dan janin dalam kandungan.
Keluarga menyetujui dan prosedur pun dilakukan. Operasi dilakukan di Southside Hospital, saat kandungannya memasuki 34 minggu. Yanira mengalami kesulitan bernapas, hal ini membuatnya harus menggunakan ventilator.
"Dalam kebanyakan kasus, ketika ibu melahirkan bayi maka bisa langsung memeluknya. Dalam kondisi ini karena ibunya sangat sakit, dia harus memakai ventilator dan ditidurkan tepat sebelum bayinya lahir," kata dr Benjamin Schwartz dari Southside Hospital kepada ABC 7 News.
Sambutan Haru dan Bahagia
Pada 3 April 2020 lalu, sang putra yang diberi nama Walter lahir dengan sehat. Bayi itu langsung diisolasi dan tak bisa berada dalam dekapan ibunya. Pasalnya Yanira masih positif Covid-19 dan sangat berisiko menulari Walter.
"Dia (Yanira) tidak bangun ketika bayinya lahir dan tidak mendengar bayinya menangis atau memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya tepat setelah kelahirannya," ungkap Schwartz.
Video Detik-detik Yanira Keluar RS
Akhirnya pada 15 April 2020 lalu, Yanira diperbolehkan pulang. Ia sudah negatif dari Covid-19. Bayinya juga menjalani tes Covid-19 dan hasilnya negatif.
Saat keluar dari rumah sakit, para tim medis memberinya semangat dan tepukan membahana. Ia juga langsung ditemani dengan suami dan mendekap putranya yang baru saja dilihatnya.
Simak video detik-detik Yanira keluar dari rumah sakit dan dilepas oleh tim medis dengan sangat hangat.
Because the mom was in a medically-induced coma when her baby was delivered on April 3, she didn’t meet him until today when she left the hospital.
— Sonia Moghe (@soniamoghe) April 15, 2020
Healthcare workers at Northwell Southside Hospital lines the halls to cheer for her as she left.
This was her view: pic.twitter.com/iCuRLuPqwY
Sumber: Huffingtonpost
Momen Menyentuh Dokter Susui Bayi 2 Bulan Pasien Covid-19
Dream - Virus covid-19 di berbagai negara di dunia memunculkan bukan hanya cerita-cerita sedih, tapi juga menghadirkan rasa kemanusiaan yang begitu tinggi. Seperti sebuah foto yang viral di media sosial.
Seorang bayi pasien Covid-19 yang masih sangat kecil, berusia 2 bulan berada di ruang isolasi. Bayi itu dirawat di salah satu rumah sakit di kota Sfax, Tunisia. Perawatan isolasi tak memungkinkan orangtua dan kerabat untuk menemaninya.
Bayi hanya boleh dirawat oleh suster dan dokter yang memakai alat perlindungan diri lengkap (APB). Olfa Turki, seorang dokter yang merupakan spesialis dan profesor di bidang anastesi-resusitasi, turun tangan.
Susui Bayi Pakai APD Lengkap
Sang dokter menyusui bayi tersebut dengan botol di tangannya sambil mengenakan APD lengkap. Mungkin hal tersebut bisa jadi caranya melepasnya rindu dengan anaknya. Pasalnya, menurut keterangan foto di akun Instagram komunitas medis @meddybear, dr. Olfa sudah berminggu-minggu tak bertemu dengan anaknya.
(Foto: Instagram Meddy_Bear)
"An Anaesthesiologist feeding a baby with Coronavirus. Dr. Olfa Turki, Professor of Anaesthesia-Resuscitation, bottle feeding a 2-month-old baby who has COVID-19.
The doctor has not seen her own children for a week because of her professional obligations and self-containment. Photo : Sfax/Tunisia," tulisan dalam keterangan foto tersebut
Ia tak bisa bebas pulang ke rumah, karena harus menjalani karantina pribadi, di tempat yang telah disediakan. Hal ini karena ia termasuk kelompok yang berisiko tinggi sebagai pembawa virus (carrier) meski tanpa gejala.
Foto dr. Olfa begitu menyentuh banyak orang di berbagai belahan dunia. Menggambarkan bagaimana pekerjaan tim medis yang tak ada habisnya di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Salut!
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai
Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan
Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker
PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan
Baca SelengkapnyaViral Ibu dan Bayi Meninggal Dunia Usai Persalinan di Rumah Sakit di Indramayu, Keluarga Menduga Terjadi Malapraktik
Keluarga pasien menuding rumah sakit terlambat memberi pertolongan, baru ditangani beberapa jam setelah pasien datang.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca Selengkapnya