Masalah Kesehatan yang Sering Mengintai Anak Remaja
Dream – Anak-anak yang berusia remaja yaitu mereka yang berusia 10 hingga 18 tahun. Dalam usia tersebut rupanya ada risiko kesehatan yang mengintai. Terjadi fase growth spurt di mana pertumbuhan terjadi sangat cepat.
Baik pertumbuhan fisik, psikis, kognitif, reproduksi. Untuk mendukung pertumbuhan cepat tersebut dibutuhkan asupan gizi yang optimal.
Namun sayangnya menurut dr. Pattiselano Robert Johan, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, anak remaja di Indonesia mengalami masalah gizi.
Antara lain anemia, stunting, tubuh terlalu kurus, hingga obesitas. Para orangtua diminta terus memperhatikan asupan gizi untuk para anak remajanya. Jangan sampai mengalami masalah-masalah berikut.
Anemia
Anemia terjadi karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan dan minuman sehari-hari. "Kalau sudah seperti ini, bisa akibatkan penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi, kebugaran, dan produktivitas,” ujar Robert dalam Seminar Kesehatan dan Gizi Remaja.
Secara khusus, anemia yang dialami remaja perempuan berdampak lebih serius dibanding laki-laki, karena mengingat mereka adalah calon ibu. Jika hal ini tidak diatasi, maka akan memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur, dan berat bayi lahir rendah. Berikan daging merah, sayuran hijau, dan produk-produk yang mengandung zat besi sebagai asupan harian anak remaja
Stunting
Merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat menimbulkan diabetes melitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas.
Kurus atau kurang energi kronis (KEK)
Penyebab dari masalah ini bisa karena pola asupan yang salah, takut gemuk, dan diet tidak sehat. “Kalau sudah terkena KEK, maka bisa menimbulkan berbagai penyakit infeksi. Oleh karena itu, harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang,” ujar Robert.
Obesitas
Robert memaparkan bahwa menurut Global Health Survey 2015 penyebab obesitas antara lain karena pola makan remaja yang buruk. Seperti jarang sarapan, kurang mengonsumsi makanan berserat, sering mengonsumsi makanan penyedap, serta kurang beraktivitas. Hal ini mengakibatkan risiko seseorang menjadi kegemukan, bahkan obesitas.
Laporan Dina Nazhifah
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekomendasi MPASI Pertama yang Bisa Dicoba untuk Anak, Enak dan Tinggi Nutrisi
Ingin memberikan MPASI pertama buat si kecil? Ini rekomendasinya yang bisa dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah
Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter
Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya
Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.
Baca SelengkapnyaPenuhi Kebutuhan Protein Hewani untuk Anak Bisa dengan Susu Segar
Untuk mendapatkan zat gizi optimal, pilih susu segar dan langsung dikonsumsi.
Baca Selengkapnya3 Pilihan Menu Sahur Praktis, Bikin Kenyang dan Disukai Anak
Namun, seringkali, menggugah nafsu makan anak pada waktu sahur bisa menjadi tantangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaTernyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas
Jangan sampai berlebihan karena efeknya malah bisa bikin berat badan anak tak kunjung bertambah.
Baca SelengkapnyaBeda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak
Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca Selengkapnya