Dream - Kesehatan organ intim balita, terutama anak lelaki seringkali luput dari perhatian. Biasanya orangtua baru menyadari ketika muncul masalah. Sam Hay, seorang dokter spesialis anak mengungkap pada anak balita, mereka kerap kali memainkan alat kelaminnya.

"Rasa penasaran, tangan yang kotor, kadang membuat penis si kecil mengalami masalah. Untuk itu, kebersihan area penis harus dijaga dengan ekstra. Terutama jika anak belum disunat" kata Hay, dikutip KidSpot.

Apa yang harus diperhatikan dan kapan perlu konsultasi ke dokter?

Fimosis
Ini merupakan kondisi normal pada bayi dan anak-anak yang disebabkan kulit kepala atau kulup penis belum terlepas secara sempurna dari kepala penis. Kulup akan terlepas dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak.

Jangan mencoba untuk melepaskannya karena justru berisiko menimbulkan gangguan yang disebut parafimosis. Sebanyak 4 persen bayi laki-laki yang baru lahir sudah memiliki kulup yang bisa ditarik. Untuk sebagian besar anak laki-laki (90 persen), pada saat mereka berusia tiga tahun, kulup telah terpisah dan dapat ditarik.

Bagaimana jika tidak bisa? Berarti anak mengalami fimosis. Hal ini membuatnya berisiko mengalami infeksi saluran kemih. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Smegma dan Bukaan Kecil

Bukaan kecil
Sering kali, kita perhatikan saat si kecil buang air kecil. Lubang keluar air sangat kecil sehingga urine muncrat ke segala arah. Bisa jadi hal tersebut karena masalah pada penisnya.

Smegma
Kondisi ini ketika di dalam kulup terdapat banyak sel-sel kulit mati, sisa urin, dan sekresi berkumpul dan membentuk bercak putih, yang bahkan bisa tampak seperti bola kecil. Itu sepenuhnya alami dan bukan infeksi, smegma diproduksi tubuh secara natural untuk melindungi gesekan.

Nyeri dan kemerahan

Sangat normal jika ujung kulup yang panjang menjadi sedikit merah, nyeri, atau gatal. Urine atau sanitasi yang buruk akan mengiritasi kulit penis. Pastikan selalu bersihkan penis dengan benar setelah si kecil buang air kecil. Jika kemerahan terus terjadi apalagi disertai demam, segera periksakan ke dokter.

Penting! Ajarkan Si Kecil Bersihkan Area Intim

Dream - Membersihkan area intim setelah buang air merupakan 'keterampilan' dasar bagi anak. Hal ini sebenarnya bisa sambil diajarkan saat si kecil sedang dilatih menggunakan toilet. 

Mengajarkan si kecil membersihkan area intim, bisa dimulai saat ia berusia 3 tahun. Untuk mengajarkannya, memang sebaiknya jika si kecil sudah bisa buang air kecil atau besar di toilet.

Contohkan padanya membersihkan area intim. Pertama membilas dengan air, bisa dengan menyemprot atau membilasnya dengan gayung. Ingatkan untuk membersihkan dari bagian depan ke arah belakang.

Jangan sampai dari arah belakang ke depan karena bisa meningkatkan risiko bakteri dari dubur masuk ke area intim dan memicu infeksi saluran kemih. Jadi bilas atau semprot dari arah depan.

Buang Air Besar

Lalu taruh sedikit sabun di tangannya dan minta ia membersihkan sendiri. Setelah itu bantu anak membilas area intimnya yang dipenuhi sabun. Mungkin anak sedikit kesulitan membersihkan dengan maksimal.

Tapi tak masalah, yang terpenting ia sudah tahu kalau setiap buang air kecil area intimnya harus selalu dibilas dan dibersihkan. Saat buang air besar, memang sedikit rumit. Tapi jika 
tangannya sudah cukup panjang untuk menggapai area bokongnya, juga bisa dipraktekkan langsung.

Toilet Training

Contohkan si kecil untuk membilas area bokongnya, kemudian taruh sabun di tangannya. Lalu minta ia membersihkan kotoran yang menempel dengan sabun sampai bersih dan tak berbau. Setelah itu biarkan ia menyemprot atau membilas sendiri.

Latihan ini akan jauh lebih efektif jika anak tak lagi mengenakan popok sekali pakai. Jadi, ada baiknya latihan membersihkan area intim dibarengi dengan latihan menggunakan toilet. Selamat berlatih!