Level Kesuburan Pria Milenial Mengkhawatirkan, Pemicunya...
Dream - Masalah kesuburan bukan hanya dihadapi kaum perempuan, tapi juga juga kaum pria. Biasanya masalah kesuburan pria ini baru diketahui setelah menikah. Saat tak kunjung mendapat keturunan, pemeriksaan dilakukan dan dari situ baru diketahui kalau ada masalah kesuburan.
Faktanya, kualitas sperma pria dewasa saat ini lebih rendah jika dibandingkan kualitas sperma pria di tahun 1970an. Semakin hari, tingkat kesuburan seorang pria dewasa cenderung
menurun. Hal tersebut menurut penelitian yan dilakukan oleh Niels Skakkebaek, seorang profesor pediatrik endokrinologi dari University of Copenhagen, Denmark
"Kemandulan bukan hanya menjadi perkara dalam hal fertilitas pria, namun juga berhubungan dengan meningkatnya angka kanker testis dan penyakit mematikan lainnya," ujar
Skakkebaek, seperti dikutip dari Fatherly.
Saat ini, menurut Skakkebaek, ada beberapa peningkatan kasus malfungsi organ reproduksi pria, termasuk kadar serum testosteron, kadar testosteron di dalam darah, dan kanker testis. Hal tersebut mengakibatkan sistem reproduksi pria menjadi semakin terancam.
"Ketidaksuburan seorang pria juga dapat diakibatkan karena menurunnya kondisi kesehatan. Hal ini juga mengakibatkan kemandulan sehingga berujung pada menurunnya angka kelahiran
anak. Sekarang, jumlah anak-anak di Jerman dan Jepang sudah menurun dibandingkan pada 1960," kata Skakkebaek.
Ia juga menjelaskan makin tingginya kasus cryptochidism, kualitas sperma yang rendah, serta bentuk testis yang kecil juga harus memeriksakan kesehatannya secara berkala, karena
berisiko untuk terjangkit penyakit lainnya.
Cryptochidism merupakan kondisi genetik di mana seorang lelaki dilahirkan hanya dengan satu buah zakar, atau salah satu buah zakarnya tidak berfungsi secara sempurna. Kondisi ini akan
mengurangi kualitas sperma serta meningkatkan potensi kanker testis.
"Walaupun tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, kondisi cryptochidism sebaiknya diperbaiki dengan melakukan operasi di awal saat masih usia muda," ungkap Skakkebaek.
Peningkatan angka kanker testis yang drastis serta penurunan sperma dan kadar testosteron di beberapa dekade terakhir, menurut Skakkebaek, dapat diakibatkan oleh faktor lingkungan,
termasuk gaya hidup.
"Gaya hidup memang berperan besar, merokok, minum alkohol, makanan berpengawet, kondisi tersebut terus berakumulasi dan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan reproduksi
pria," ujar Skakkebaek.
Laporan Annisa Mutiara
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jerawat hormonal disebabkan oleh peningkatan hormon yang disebut dengan androgen.
Baca SelengkapnyaPenyebab mens telat seminggu bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, dan faktor gaya hidup.
Baca SelengkapnyaSaat ejakulasi, hanya satu dari banyaknya sperma yang berhasil memenangkan persaingan untuk membuahi sel telur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hubungan seksual saat bulan Ramadan diperbolehkan pada malam hari ketika sudah tidak berpuasa.
Baca SelengkapnyaSecara fisik, tubuh akan memberi sinyal ketika kamu sedang sangat stres.
Baca SelengkapnyaProstatitis sebagai salah satu penyakit yang muncul, akibat infeksi bakteri atau trauma.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan fakta bahwa penggunaan handphone berlebih dapat memengaruhi kualitas sperma
Baca SelengkapnyaIni yang perlu kamu ketahui tentang sakit kepala saat menstruasi.
Baca SelengkapnyaSang kakek begitu memanjakan sang cucu dan selalu ingin mengurusnya langsung.
Baca Selengkapnya