Langkah Penting Kendalikan Alergi Agar Anak Tumbuh Optimal
Dream – Keluhan alergi jadi salah satu yang paling sering dialami anak-anak. Jika garis keluarga memiliki riwayat alergi memang cenderung tak bisa dihindari. Misalnya, ayah, ibu atau kakek serta nenek memiliki alergi, maka kemungkinan besar, anak juga aka mengalami alergi.
Gejala alergi yang muncul pun tak selalu sama. Bisa berupa gatal di kulit, sesak napas berupa asma atau rhinitis. Selain faktor genetik, beberapa anak juga lebih berisiko mengalami alergi jika mengalami tiga hal, yaitu dilahirkan melalui operasi caesar, penggunaan antibiotik saat persalinan, hingga terpapar asap rokok.
Salah satu alergi yang paling banyak terjadi menurut data Allergy & Asthma Foundation of America, adalah alergi protein susu sapi. Studi di beberapa negara di seluruh dunia menunjukkan kasus alergi protein susu sapi pada anak-anak di tahun pertama kehidupan sekitar 2% sampai 7,5%.
Untuk gejala yang timbul karena konsumsi susu sapi juga tak melulu diare dan sakit perut atau muntah. Tapi bisa pada masalah pernapasan dan kulit.
“Gejala akibat alergi susu sapi ini dapat menyerang sistem gastrointestinal (50-60%), kulit (50-60%), dan juga sistem pernapasan (20-30%). Reaksi alergi dapat timbul berupa eksim pada kulit, bunyi pada saluran napas, kolik, diare berdarah, hingga konstipasi. Jika tidak segera ditangani dan dibiarkan, keadaan ini dapat menganggu optimalisasi tumbuh kembang si kecil dan memberi dampak jangka panjang terhadap kesehatan di usia dewasa," kata Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes, konsultan alergi imunologi anak.
Ia menjelaskan ada berbagai macam gangguan tumbuh kembang yang bisa terjadi jika alerginya tidak tertangani dengan baik. Anak bisa tumbuh menjadi picky eaters sehingga mempengaruhi berat badan ideal dan juga pertumbuhan fisiknya.
"Gangguan hormon akibat alergi juga berisiko memunculkan kegemukan atau obesitas, yang jika tidak dikendalikan akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes di masa depan," ungkap dr. Budi.
Untuk penanganan alergi ini, dr. Budi menganjurkan para orangtua untuk melakukan 3 K, Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan yang juga merupakan kampanye dari Nutricia Sarihusada
Pertama kenali risiko dan gejala alergi yang dialami anak. Perhatikan perubahan dalam kebiasaannya sehari-hari terutama dalam pola makan dan gejala yang muncul.
Lalu kedua, konsultasikan ke dokter anak, jika memang alergi cukup parah nantinya dokter anak akan merujuk pada dokter imunologi anak. Terakhir, kendalikan penyebab alergi dengan asupan nutrisi yang tepat dan terapkan gaya hidup sehat dengan menghindari pencetus alergi pada anak.
Sumber: Nutricia Sarihusada
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat alergi datang, ada yang merasa gatal, bersin, sesak napas, bahkan hingga kehilangan kesadaran.
Baca SelengkapnyaHidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.
Baca SelengkapnyaKemerahan pada kulit tidak hanya bisa disebabkan oleh ruam popok atau alergi. Kenali penyebab kemerahan lainnya agar bisa segera mengatasi hal tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaJika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.
Baca SelengkapnyaPenuaan kulit merupakan proses yang pasti dialami semua orang. Ketahui tanda-tanda penuaan dan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSahabat dream yang berhijab lagi bingung mau hangout tapi tidak punya outer? Nah tips satu ini boleh banget kamu coba.
Baca Selengkapnya