Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konsumsi Gula Bikin Anak Hiperaktif? Ketahui Faktanya

Konsumsi Gula Bikin Anak Hiperaktif? Ketahui Faktanya Makanan Manis (Shutterstock)

Dream - Istilah 'sugar rush' sering digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang tak bisa diam setelah mengonsumsi makanan manis. Seperti permen, susu manis, cokelat, cupcake dan makanan manis lainnya.

Makanan kaya gula ini memang sering disalahkan orangtua karena membuat anak-anak jadi sangat aktif, tak terkendali dan sulit diatur. Benarkah demikian? Ternyata anggapan tersebut
salah.

Gula yang terdapat dalam makan manis tak membuat anak menjadi hiperaktif. Anggapan yang salah itu muncul karena pada 1973, dr Feingold, seorang dokter anak yang menyarankan agar
para anak-anak yang memiliki masalah hiperaktivitas untuk tidak mengonsumsi makanan dengan pewarna dan perasa buatan.

Meskipun secara spesifik metode yang dikenal dengan Feingold Diet ini tak menjelaskan soal hubungan gula dengan hiperaktivitas, tapi banyak orang yang kemudian menyimpulkan sendiri.
Makanan manis dianggap adiktif seperti makanan yang memiliki perasa buatan dan bisa memicu hiperaktivitas.

"Sebuah studi pada 1995 dalam Journal of the American Medical Association mengungkap kalau sugar tidak memicu hiperaktivitas pada anak. Tapi memang memiliki efek buruk pada kesehatan anak jika dikonsumsi secara berlebihan," ujar Allan Ashley, seorang ahli gizi, seperti dikutip dari Verywell.

Fakta sebenarnya adalah, makanan kaya gula, seperti cemilan yang sangat manis, permen dan cokelat memiliki kalori tinggi. Tetapi sangat sedikit kadar nutrisinya seperti vitamin dan mineral. Padahal anak-anak membutuhkan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhannya.

"Lalu makanan manis jadi salah satu pemicu utama anak mengalami obesitas. Jadi hindari memberikan susu formula yang kadar gulanya tinggi, kue-kue manis, es krim atau makanan manis lainnya dalam porsi banyak. Tetap harus dikontrol," ungkap Ashley.

 

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apakah Makan Terlalu Banyak Gula Menyebabkan Diabetes?
Apakah Makan Terlalu Banyak Gula Menyebabkan Diabetes?

Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar memang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Tapi tak cuma itu.

Baca Selengkapnya
Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos
Anak Jadi Sangat Aktif karena Santap Camilan Manis Ternyata Mitos

Banyak yang mengira kalau makanan manis bikin anak jadi hiperaktif. Ketahui faktanya.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Gula dan Tepung Bisa Bikin Telat Haid, Ini Alasan dan Cara Mengatasinya
Konsumsi Gula dan Tepung Bisa Bikin Telat Haid, Ini Alasan dan Cara Mengatasinya

Siklus haid bisa terganggu akibat mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kadar insulin serta kondisi pencernaanmu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Kebiasaan Saat Sarapan yang Bikin Level Gula Darah Melonjak Drastis
5 Kebiasaan Saat Sarapan yang Bikin Level Gula Darah Melonjak Drastis

Memilih varian sarapan untuk penderita diabetes adalah hal yang krusial karena penting untuk mengatur kadar gula darah, energi, dan juga kesehatan secara umum.

Baca Selengkapnya
Tak Suka Makanan Manis Tapi Idap Diabetes, Kok Bisa?
Tak Suka Makanan Manis Tapi Idap Diabetes, Kok Bisa?

Seseorang masih bisa terkena diabetes meski jarang mengonsumsi makanan manis. Ahli menjelaskan penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Nggak Cuma Kurangi Gula, Konsumsi 4 Bahan Makanan Ini Bisa Kurangi Risiko Diabetes
Nggak Cuma Kurangi Gula, Konsumsi 4 Bahan Makanan Ini Bisa Kurangi Risiko Diabetes

Menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko diabetes memerlukan perhatian khusus terhadap jenis makanan yang dikonsumsi.

Baca Selengkapnya
Curhat Ibu Tak Sadar Anak Lelakinya Terkena Kolesterol dan Pre Diabetes
Curhat Ibu Tak Sadar Anak Lelakinya Terkena Kolesterol dan Pre Diabetes

Anak-anak juga bisa mengalami masalah kolesterol dan diabetes.

Baca Selengkapnya