Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kondisi Anak Usia 6 hingga 11 yang Tak Dianjurkan untuk Vaksinasi Covid-19

Kondisi Anak Usia 6 hingga 11 yang Tak Dianjurkan untuk Vaksinasi Covid-19 Vaksin Anak/ Foto: Shutterstock

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 hingga. Izin tersebut untuk vaksin produksi Sinovac, Coronavac dan vaksin Covid-19 dari Biofarma.

Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dosis vaksin yang diberikan pada anak 6 tahun ke atas yaitu 0,5 ml dan diberikan sebanyak dua kali. Vaksin sangat direkomendasikan pada anak-anak karena mereka sudah mulai sekolah tatap muka dan perlindungan optimal.

IDAI juga mengingatkan ada kondisi di mana anak sebaiknya tak vaksinasi Covid-19 atau berkonsultasi dulu dokter. Hal ini terkait status medisnya. Kontraindikasi tersebut yaitu:

- Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
- Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
- Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
- Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
- Sedang mengalami demam 37,50 Celsius atau lebih
- Anak baru sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan
- Pasca imunisasi lain kurang dari 1 bulan
- Anak atau remaja sedang hamil
- Hipertensi tidak terkendali
- Memiliki hipertensi dan diabetes melitus

Bila anak-anak mengalami kondisi di atas, sebaiknya lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter jika memang ingin melakukan vaksinasi. Terutama dokter yang biasa menangani penyakit si kecil.

BPOM Izinkan Vaksin Covid Anak Usia 6-11, Orangtua Tak Perlu Ragu

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 1 November 2021 kemarin mengumumkan pemberian izin penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac dan Biofarma untuk anak usia 6 hingga 11 tahun. Tentunya hal ini kabar yang sangat menggembirakan, karena akhirnya anak usia sekolah dasar (SD) bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

Terkait izin penggunaan vaksin tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui Ketua Umum PP IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, meminta para orangtua untuk tak perlu ragu membawa anak-anaknya yang berusia 6-11 tahun untuk vaksinasi Covid-19. Keamanan dan efektivitas vaksin sudah teruji.

"Pesan saya dari IDAI ya, untuk semua orangtua jangan ragu-ragu untuk membawa putra-putrinya melakukan vaksinasi Covid19 selagi ini jadi program pemerintah juga, karena anak-anak itu selain bisa tertular juga bisa menularkan," ujar dr. Piprim pada 1 November kemarin dalam konfrensi pers yang diunggah di Youtube Badan POM RI.

Menurutnya, anak-anak kerap tak memiliki gejala saat mengidap Covid-19. Hal ini bisa membahayakan, karena justru bisa dengan mudah menularkan pada siapa pun. Untuk itu, vaksinasi Covid-19 sangat penting bukan hanya bagi anak, tapi juga orang-orang di sekelilingnya.

"Anak-anak menjadi OTG (orang tanpa gejala) sehingga ia tidak ketahuan mengidap Covid kemudian menularkan ke mana-mana," ungkap dr. Piprim.

Alhamdulillah, Vaksin Covid-19 Sinovac Diizinkan untuk Anak 6-11 Tahun

Dream - Akhirnya anak usia 6 hingga 11 tahun bisa mendapat vaksin Covid-19, khususnya produksi dari Sinovac dan Biofarma. Ketua BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Penny Kusumastuti Lukito, mengumumkannya secara resmi pada hari ini, 1 November 2021 lewat kanal YouTube Badan POM RI.

"Alhamdulillah kita bersyukur pada hari ini, kami dapat menyampaikan pengumuman, telah diterbitkannya izin penggunaan vaksin Covid-19 dari vaksin Sinovac, Coronavac dan vaksin Covid-19 dari Biofarma untuk anak usia 6 sampai 11 tahun," ujar Penny.

Izin penggunaan Sinovac sebelumnya hanya untuk anak usia 12 tahun ke atas. Setelah melewati proses uji klinsi, vaksin tersebut kini dinyatakan aman dan mendapat izin penggunaan darurat.

"Jadi ini menyusul pada izin penggunaan sebelumnya yaitu untuk 12 sampai 17 tahun, sekarang penggunaan vaksin Sinovac bisa digunakan untuk vaksinasi anak untuk usia anak 6 sampai dengan 17 tahun," kata Penny.

Sementara untuk anak di bawah usia 6 tahun, masih belum bisa mendapatkan vaksin tersebut. Uji klinis dan pemeriksaan keamanan masih dilakukan karena prosesnya memang memakan waktu lebih lama, terutama terkait dosis.

"Di bawah umur 6 tahun masih kita terus upayakan data-data lebih lengkap lagi, karena tentunya anak usia dini membutuhkan kehati-hatian yang lebih untuk kami memberikan izin," ujar Penny.

Pasangan yang Program Hamil, Tak Perlu Ragu Vaksinasi Covid-19

Dream - Vaksinasi Covid-19 masih terus dilakukan pada mereka yang belum mendapatkannya, baik dosis pertama maupun dosis kedua. Hal ini demi mencapai kekebalan komunitas dan tentunya mengurangi risiko penularan dan tingkat keparahan jika memang tertular.

Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar kalau vaksinasi Covid-19 bisa berdampak buruk pada kesuburan. Hal ini tentu saja membuat khawatir para pasangan yang sedang merencanakan kehamilan atau menjalani program hamil secara intensif.

Kabar tersebut sebenarnya tidak benar. Pasalnya, sebelum vaksin didistribusikan tentunya melewati sejumlah penelitian khusus dan uji klinis.

Lalu pada Agustus 2021 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) memperbarui panduan vaksin Covid-19. Salah satu poinnya adalah vaksin direkomendasikan pada semua orang yang berusia 12 tahun ke atas untuk divaksinasi, termasuk orang-orang yang mencoba hamil dalam waktu dekat atau mungkin hamil di masa depan, serta pasangan mereka.

 

Vaksin Tak Sebabkan Masalah Kesuburan

CDC juga memaparkan penelitian terbaru pasangan yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF). Para peneliti tidak menemukan adanya perbedaan dalam tingkat keberhasilan kehamilan di antara tiga kelompok wanita yang mencoba hamil dan sudah divaksin Covid-19 serta yang belum. Pertama mereka yang memiliki antibodi dari vaksinasi, mereka yang memiliki antibodi dari infeksi COVID-19, dan mereka yang tidak memiliki antibodi.

Mendapatkan vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan bayi dari virus corona,termasuk varian Delta yang sangat menular. "Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang terinfeksi COVID lebih mungkin mengembangkan infeksi parah (dibandingkan wanita yang tidak hamil yang terinfeksi) dan memerlukan perawatan di rumah sakit/ICU selama mereka sakit," kata Janet Choi, MD, direktur medis di CCRM, yang juga ahli kesuburan, dikutip dari Parents.

CDC juga juga mengungkap tak satu pun dari vaksin yang tersedia (Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson) dikaitkan dengan masalah kesuburan pada pria atau wanita. "Saat ini tidak ada bukti bahwa antibodi yang dibuat setelah vaksinasi COVID-19 atau bahwa bahan vaksin akan menyebabkan masalah kehamilan sekarang atau di masa depan," ungkap CDC.

Banyak organisasi medis lainnya juga mendukung vaksinasi ketika mencoba untuk hamil, termasuk American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), American College of Nurse-Midwives, Society for Maternal-Fetal Medicine, American Academy of Family Physicians, dan masih banyak lagi. Jadi tak perlu ragu untuk vaksinasi Covid-19 bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil, karena justru bisa memberikan perlindungan.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik

5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik

Jika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Musim Liburan, Jaga Anak dari Penularan Pneumonia di Tempat Ramai

Jangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.

Baca Selengkapnya
Anak Ternyata Juga Bisa Mengalami Hipertensi, Ketahui Faktanya

Anak Ternyata Juga Bisa Mengalami Hipertensi, Ketahui Faktanya

Masalah kesehatan ini sering diidentikkan dengan orang tua dan dewasa, padahal anak-anak juga bisa mengalaminya.

Baca Selengkapnya
Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Waspada Penularan Flu Singapura Pada Anak Cenderung Meluas Saat Mudik

Gejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya