Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komorbid yang Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Anak karena Covid-19

Komorbid yang Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Anak karena Covid-19 Ilustrasi

Dream - Tingkat kematian anak di Indonesia karena Covid-19 di Indonesia sangat tinggi. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per 1 Juli 2021 kasus kematian anak usia 0-18 tahun mencapai 1,2%.

Salah satu yang meningkatkan risiko kematian pada anak yang terpapar Covid-19 seperti juga orang dewasa, yaitu komorbid atau penyakit penyerta. Pada orang dewasa, jenis komorbid yang tingkatkan risiko kematian karena Covid-19 antara lain diabetes, darah tinggi, jantung koroner dan autoimun.

Sementara pada anak-anak berbeda. Menurut Profesor Aman Pulungan, Ketua IDAI, dalam akun Twitternya ada beberapa komorbid pada anak yang harus diwaspadai.

Twitter Aman Pulungan

"Kematian anak Covid-19, 3 Minggu ini meningkat, lebih 100 anak/minggu. Data, sebagian besar ada komorbid seperti Obesitas, TBC dll. Melihat data ini sebaiknya pastikan anak tidak obes. Kita no 2 utk TB di dunia. TB bisa diobati. Jika terpapar,ada gejala, segera periksa,obati," tulisnya.

 

 

 

 

 

Waspada Jika Anak Punya Komorbid Berikut

Ia juga menunggah tabel presentase komorbid pada kasus Covid-19 anak di Indonesia. Komorbid yang harus diwaspadai antara lain keganasan (malignancy), malnutrisi, penyakit kelainan jantung, TBC, cerebral palsy dan obesitas.

Komorbid

Sumber: Aman Pulungan

Salut! Tim Psikososial Berkostum 'Badut APD' Hibur Anak yang Terpapar Covid-19

Dream - Tak bisa bebas sekolah, apalagi bermain dengan teman sebaya, lalu terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi, tentunya sangat berat bagi anak-anak. Stres, jenuh dan merasa terisolir kerap dialami anak.

Terutama mereka yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran. Rupanya saat dirawat di sana, para pasien anak bukan hanya ditangani dokter, suster dan tim medis.

Ada juga tim psikososial yang terdiri dari psikolog, psikiater dan relawan. Mereka bekerja sama untuk membantu menjaga kesehatan jiwa dan kestabilan psikologis para pasien termasuk pasien anak.

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam akun Instagram resminya @erickthohir memperlihatkan relawan tim psikosial yang menghibur anak-anak. Salah satunya ada badut yang mengenakan baju APD (alat pelindung diri).

"Saya mendapat kiriman video ini dan merasa sangat tersentuh sekali. Saya berterima kasih untuk kakak Badut yang sungguh sungguh dalam menghibur anak anak di wisma Atlet. Saya belum kenal Kakak Badut, tapi saya tau anda berhati mulia. Terima kasih ya. Saya berterima kasih kepada tim mental healing di Wisma Atlet yang tidak kenal lelah memastikan anak anak disana bisa tetap gembira dalam situasi seperti ini. Tentu bukan pekerjaan mudah menghibur dan menyembuhkan mental anak anak ketika mereka terpapar Covid 19. Sampai ada yg menjadi badut segala. Luar biasa perjuangan Anda. Saya salut," tulis Erick.

 

      View this post on Instagram

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Tim Penuh Dedikasi

Tim psikosial berperan untuk menjaga mental anak-anak tetap dalam kondisi baik meski harus menjalani isolasi. Pasien anak bisa melakukan banyak aktvitas seperti menggambar, bermain serta bernyanyi dan aktivitas lainnya. Hal ini diungkapkan oleh salah satu tim di akun Instagram @decco_d.

"Semangat kakak² Petugas Sosial dari Tim Layanan Dukungan Psikososial yang penuh kreativitas, loyalitas dan dedikasi untuk anak-anak bangsa. Kegiatan hari ini diisi dengan acara menari bersama, fun games dan di akhir acara anak-anak mendapatkan bingkisan dari kakak-kakak Petugas Sosial," tulisnya.

Ia berharap agar Covid-19 di Indonesia cepat mereda. "Semoga adek-adek, kakak-kakak, bapak, ibu di Wisma Atlet Kemayoran serta seluruh Indonesia segera pulih dan kita semua dapat berkarya kembali untuk Indonesia," tulisnya.

      View this post on Instagram

A post shared by D I Λ N ☘ (@decco_d)

Momen Kocak Bocah Pasien Covid Bertemu Gubernur Jawa Tengah

Dream - Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah, seperti di Jakarta, sangat tinggi. Pasiennya banyak berasal dari usia anak. Mereka pun harus menjalani isolasi di tempat yang telah disediakan pemerintah agar tidak menulari ke orang lain atau keluarga dekatnya di rumah.

Seperti bocah lelaki bernama Christoper asal Semarang. Ia terpapar virus dan sedang menjalani isolasi bersama adiknya. Hal itu tak membuatnya sedih, justru ia berusaha tetap semangat.

Terbukti saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, datang ke tempat isolasi, Christoper memperkenalkan dirinya dengan baik. Anak pintar ini juga bercerita kalau ia tertular dari sang adik.

Ganjar Pranowo

"Kamu dapat bola basket? Taruh aja di luar, bola basketnya jangan taruh di dalam," kata Ganjar penuh canda merujuk pada perut bulat Christoper.

"Ini bukan bola basket," ujar Christoper menanggapi dengan polos.

 

Tertular dari Sang Adik

Percakapan berlanjut. Ganjar penasaran, Christoper tertular Covid-19 dari siapa. Ia pun bertanya "ketularan sopo?".

Christoper pun langsung menjawab. Ia menunjuk adik perempuan yang berdiri di sebelahnya.

Christoper

"Ini nih, ini yang pertama ketularan," kata Christoper.

Ganjar juga menanyakan menu makanan di tempat isolasi tersebut. Christoper mengungkap kalau makanan yang disediakan cukup enak.

"Makanananya enak gak di sini? Selama kamu di sini makan yang paling enak apa?," tanya Ganjar.

"Ayam goreng," jawab Christoper mantap.

Lihat saja momen percakapan seru mereka dalam Instagram @ganjar_pranowo.

 

      View this post on Instagram

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya