Kepercayaan Diri Ibu, Faktor Penting Keberhasilan ASI Eksklusif
Dream - Agustus 2019 mendatang, selama satu pekan, seluruh ibu menyusui di dunia akan merayakan World Breastfeeding Week. Manfaat memberikan air susu ibu terus didengungkan baik oleh Kementerian Kesehatan dan berbagai pihak yang mendukung ibu menyusui.
Mengapa harus satu pekan? Satu hari dirasa terlalu singkat untuk mengingatkan banyak pihak bahwa ASI merupakan nutrisi paling lengkap dan sempurna bagi bayi. Terutama pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
Banyak ibu yang tidak percaya diri bisa memberikan ASI selama 6 bulan secara eksklusif pada buah hatinya. Padahal, rasa percaya diri adalah modal penting bagi ibu untuk memberikan ASI.
“Ibu menyusui itu harus selalu memiliki pemikiran dan afirmasi yang positif, harus selalu bahagia. Kebahagiaan itu akan memicu keluarnya hormon oksitosin yang melancarkan ASI," kata dr. Fransiska Farah, Sp. A, M.Kes, dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, seperti dikutip dari rilis yang diterima Dream.
Membuat Ibu Tenang
Menurut Fransiska, kondisi ibu yang percaya diri akan membawa ketenangan dalam dirinya saat memberikan ASI. Ibu pun jadi lebih rileks dan sabar. Kondisi tersebut sangat disukai bayi saat menyusu.
"Banyak ibu baru bertanya-tanya 'cukupkah ASI saya? Kalau cukup, kenapa bayi saya menangis terus?', ada juga mengeluhkan sakitnya payudara karena menyusui. Kondisi ini dapat menurunkan kepercayaan diri ibu," kata Fransiska.
Kembalikan Kepercayaan Diri
Rasa percaya diri dalam menyusui ini kerap naik turun. Saat menurun, bahkan hingga kehilangan semangat, jangan diam saja. Carilah dukungan dari suami, kerabat atau saudara.
Penting juga berkonsultasi dengan konselor laktasi agar pengetahuan seputar menyusui semakin bertambah. Dokter Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC, seorang konselor laktasi yang juga spesialis anak, menyarankan untuk bertemu dengan tenaga kesehatan/konselor laktasi setidaknya tujuh kali selama masa kehamilan dan setelah persalinan.
Konsultasi saat hamil sebanyak dua kali, lalu satu kali setelah melahirkan, 24 jam setelah melahirkan, satu minggu setelah melahirkan, terakhir dua kali, terutama jika ibu kembali bekerja.
Dukungan Lingkungan
Dalam menjalankan peranan sebagai seorang ibu menyusui, seringkali seorang perempuan dihadapi dengan berbagai tantangan. Terutama karena kurangnya dukungan yang seharusnya ia dapatkan dari lingkungan terdekatnya, yaitu suami ataupun keluarga terdekat seperti nenek dan kakek bayi.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pada ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga memiliki tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi dibandingkan dengan ibu menyusui dengan suami dan keluarga yang tidak terlalu membantu dalam merawat si kecil.
“Suami memegang peranan sangat penting dalam kesuksesan proses menyusui. Suami harus menjadi pendukung nomor satu untuk istri, dan ikut berpartisipasi aktif dalam merawat si kecil," kata dr. Jeanne Roos-Tikoalu, Sp. A, IBCLC, CIMI.
Suami Terlibat Aktif
Saat berkonsultasi dengan konselor laktasi, jangan hanya hadir sendirian. Ajak serta suami, bacalah buku-buku atau jurnal seputar keuntungan menyusui. Ingat, keberhasilan menyusui bukan hanya ada di tangan ibu tapi juga ayah.
Bagi para suami, cobalah bersikap suportif, tidak meragukan kemampuan ibu dalam memberikan ASI atau malah mempertanyakan apakah ASI-nya cukup. Selalu memberikan afirmasi positif dan pujian untuk meningkatkan kepercayaan diri sang ibu.
Biarkan ibu beristirahat dengan tenang dan berikan ASI perah pada bayi. Termasuk menyiapkan kebutuhan ibu, seperti asupan air minum agar tidak dehidrasi, makanan bergizi, sampai peralatan breastpumping ketika ibu akan bepergian atau kembali bekerja.
Dukungan dari suami begitu besar dampaknya bagi kepercayaan diri ibu menyusui buah hatinya. Selamat menyusui, ayah bunda!
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Sifat Istri yang Membuat Rezeki Suaminya Mengalir Deras
Sebagai mitra hidup, istri memiliki pengaruh yang besar dalam kesuksesan suami.
Baca SelengkapnyaPenduduk Usia Produktif Diprediksi Capai 203 Juta Pada 2030, Menaker: Semua Pihak Harus Gerak Cepat Sikapi Bonus Demografi
Ida mengatakan, respons cepat juga harus dilakukan karena puncak bonus demografi Indonesia diprediksi terjadi pada tahun 2035.
Baca SelengkapnyaPenuhi Asupan Zat Besi Biar Uban Tak Cepat Muncul
Sebagian orang memiliki uban dari usia muda dan ingin menghilangkannya. Intip penjelasan dokter kulit tentang upaya menghilangkan uban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Penyebab Istri Malas Berhubungan Intim dengan Suami
Terdapat beberapa alasan yang biasanya menyebabkan seorang istri menolak ajakan suami untuk berhubungan.
Baca SelengkapnyaKlaim Asuransi Ditolak? Mungkin Ini Sebabnya dan Tips Pengajuan yang Tepat
Sebelum mengajukan klaim, pahami dan penuhi semua syarat yang telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi syariah ya.
Baca SelengkapnyaCurhatan Pilu Azhiera Adzka Mantan Istri Kurnia Meiga Usai Dituding Tinggalkan Suami karena Sakit: Aku Sudah Kenyang Diselingkuhi
Azhiera blak-blakan curhat soal kebiasaan suaminya yang tidak bisa ditoleransi.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Saatnya Tampil Ganteng Maksimal
Berikut adalah beberapa rekomendasi peci Lebaran berdasarkan jenisnya yang bikin tampil ganteng maksimal. Yuk ikuti!
Baca SelengkapnyaPenting Tapi Sering Diabaikan, Saatnya Kenalan dengan 6 Jenis Istirahat
Ternyata ada beragam jenis lainnya yang berperan penting dalam menjaga fisik, mental, dan emosional.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Ketika Sudah Berharap Ngajak Ngopi Bareng
Sahabat Dream pernah gak sih ngajak teman buat ngopi bareng tapi malah mereka sudah ngopi duluan.
Baca Selengkapnya