Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Reaksi Alergi Pada Anak, Jangan Sampai Terlambat

Kenali Reaksi Alergi Pada Anak, Jangan Sampai Terlambat Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Alergi pada anak tak boleh disepelekan. Memang ada yang berupa gejala ringan, namun ada juga yang berupa alergi berat bahkan hingga menyebabkan kematian. Banyak sekali faktor yang memicu reaksi alergi pada anak.

Hal yang paling sering terjadi adalah alergi pada makanan tertentu. Penting bagi orangtua untuk tahu secara detail apa saja gejala-gejala yang muncul saat terjadi reaksi alergi.

Gejala yang muncul antara lain pembengkakan bibir, wajah atau mata, mati rasa di mulut, ruam hingga bengkak, sakit perut, dan muntah. Kondisi tersebut merupakan gejala alergi ringan.

Sebagai langkah awal mengatasinya, bisa memberikan obat antihistamin yang banya dijual di pasaran. Ada juga gejala alergi dalam kondisi berat dan parah dan harus mendapat penanganan medis secara cepat.

Deretan Gejala Alergi Berat Pada Anak

Beberapa kasus alergi pada anak ada yang tingkatnya sangat parah. Harus segera ditangani segera dengan dibawa ke rumah sakit. Jika tidak, bisa berakibat fatal yaitu kematian mendadak.

Gejala yang muncul pada kasus alergi parah antara lain anak kesulitan bernapas atau berbunyi kencang, lidahnya mengalami pembengkakan. Muncul rasa sesak yang tertahankan hingga wajahnya membiru, kesulitan berbicara, hingga sakit kepala yang luar biasa. Kadang, wajahnya tampak pucat dan lemas.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, segera ke rumah sakit. Adrenalin adalah satu-satunya hal yang dapat menghentikan reaksi alergi yang disebut anafilaksis tersebut.

Sumber: KidSpot

Cara Mengenali Alergi pada Anak Usia Dini

Dream - Terserang alergi merupakan hal yang sangat tidak nyaman. Apalagi, jika alerginya dipicu oleh sesuatu yang kita sukai seperti susu dan berbagai olahannya, cokelat, keju maupun yogurt.

Akhirnya, kita tidak bebas memilih panganan yang disukai dan tidak nyaman berada di tempat berdebu. Ternyata, alergi dapat dipicu oleh faktor genetik, proses melahirkan caesar dan paparan asap rokok.

"Apabila kedua orangtua punya alergi, anaknya punya risiko 40-60 persen terkena alergi. Meningkat 80 persen jika orangtuanya punya alergi sama," ungkap Budi Setiabudiawan, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak di Rumah Maroko, Jakarta Pusat, Rabu kemarin.

Sayangnya, alergi tidak bisa disembuhkan. "Hanya bisa dikontrol dengan mengenali gejala alergi sejak dini," katanya.

Dengan mengenali sejak dini, alergi tidak akan terlalu parah dan menghindari risiko penyakit lanjutan seperti jantung, hipertensi dan ginjal.

Cara Mengenali Alergi

"Kenali gejala alergi di 3 tempat, kulit, saluran cerna dan pernapasan. Seperti anak sering gumoh, mual, dermatitis eksim dan batuk pilek," ujarnya.

Setelah mendapat gejala alergi, orangtua bisa melakukan anamnesa atau mengira-ngira dengan mengetahui kapan dan dimana anak mengalami alergi.

"Kalau munculnya bukan setelah makan seperti di malam dan pagi hari saat anak di rumah, kemungkinan besar karena tungau karena tungau mati saat terkena sinar matahari".

Jika alergi makanan atau minuman tertentu, cobalah mendeteksi beberapa jenis panganan yang pernah disantap sebelumnya. Lalu, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan kulit atau darah.

"Setelah itu, kita harus mencari apa alternatif nutrisinya. Jangan dibatasi terlalu berlebihan, nanti justru nutrisi dan pertumbuhannya kurang. Kalau alergi susu sapi, bisa pilih susu soya," jelasnya.

Ketahui Tahapan Perkembangan Alergi Pada Anak

Dream - Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada balita adalah alergi. Kondisi alergi ini biasanya baru diketahui ketika sudah muncul gejala. Seperti bersin dan batuk atau kemerahan.

Lalu di usia berapa anak mulai mengalami alergi? Beberapa dokter percaya kalau alergi tak terjadi pada anak yang usianya di bawah 2 tahun. Hal itu karena sistem imunitasnya belum berkembang dengan sempurna.

Alergi bisa terjadi karena sistem imunitas tubuh mendeteksi zat-zat yang sebenarnya tak bahaya sebagai ancaman. Akibat hal tersebut, reaksi pun muncul seperti kemerahan, gatal, batuk, bahkan sesak napas.

"Kami jarang melihat alergi inhalan (zat yang dihirup) pada bayi usia 18 hingga 24 tahun. Seorang bayi mungkin secara genetik cenderung alergi terhadap bulu hewan peliharaan atau serbuk sari pohon," ujar Dale Umetsu, profesor pediatrik dari Harvard Medical School.

Alergi Makanan dan Eksim

Untuk alergi makanan dan eksim dapat muncul setelah lahir. Jika terdeteksi demikian, maka si bayi juga memiliki kecenderungan akan mengalami asma dan alergi inhalan di kemudian hari.

"Kami menyebutnya 'pawai alergi'. Biasanya dimulai dari usus, kulit, lalu bergerak ke hidung dan paru-paru," kata jelas Michael J. Welch, M.D., penulis buku The Guide to Your Child's Allergies and Asthma (Villard).

Tungau debu adalah pemicu alergi inhalan paling awal yang paling umum. Lalu oleh jamur, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan. Jika penasaran dengan kondisi si kecil, bisa melakukan tes alergi dan konsultasi dengan dokter.

Sumber: Parents

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Serangan Alergi Ternyata Bikin Tubuh Jadi Mudah Lelah

Serangan Alergi Ternyata Bikin Tubuh Jadi Mudah Lelah

Saat alergi datang, ada yang merasa gatal, bersin, sesak napas, bahkan hingga kehilangan kesadaran.

Baca Selengkapnya
Kenali 6 Pemicu Kulit Ruam Kemerahan dan Cara Meredakannya

Kenali 6 Pemicu Kulit Ruam Kemerahan dan Cara Meredakannya

Kemerahan pada kulit tidak hanya bisa disebabkan oleh ruam popok atau alergi. Kenali penyebab kemerahan lainnya agar bisa segera mengatasi hal tersebut.

Baca Selengkapnya
5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik

5 Obat Anak yang Direkomendasikan Dokter untuk Dibawa Saat Mudik

Jika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Dokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

Hidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Menu Telur Favorit

BUNGKUS! Menu Telur Favorit

Hidangan berbahan telur bisa disajikan dalam aneka masakan. Nah, kira-kira kalian suka menu telor yang bagamana? Komentar di bawah yuk

Baca Selengkapnya